×EPILOG×

5 2 0
                                    

'Kehilangan adalah keadaan dimana kita harus menerima kenyataan menyakitkan tanpa harus menyalahkan keadaan'

***

Aku berdiri di antara suasana duka.
Dalam kondisi membeku dan terbungkus kain seperti itu membuatku semakin gelisah melihat proses pemakamannya. Teman - teman sekolah yang hadir bersama undangan lainnnya-termasuk orang tuaku-ikut terisak.

Mengejutkan Bukan? Orangtua yang memaki anaknya tak berguna, justru menangis mengetahui putrinya mengalami gangguan mental.

"Andai, aku tau jika Nindy mengalami masa berat, pasti aku akan menghabiskan lebih banyak waktu bersamanya" Kata Zera sambil terisak.

"Ingat, Penyesalan selalu datang paling terakhir" ujar Alvin dengan nada sendu. Pemuda itu tetap datar saja, padahal dia sedang bersusah payah untuk menahan air mata.

Jujur, aku juga merasa hal sama seperti Zera. Kehilangan sosok adik yang kedua kalinya, lebih menyakitkan daripada kehilangan apa pun.

~ℳ~

Upacara pemakaman telah usai. Aku pulang diantar kedua temanku. Sejak pemakaman dimulai sampai sekarang,mereka diam tak berkata kata.

"Terima kasih sudah mengantarkan ku pulang" Aku mulai membuka suara,memecah suasana canggung diantara kami.

"Yang sabar ya Nick. Aku yakin kau bisa bangkit lagi suatu hari nanti" Zera tersenyum tipis,mencoba menghapus kesedihan yang masih mencengkeram pikiranku.

"Nick, ingat kau udah jadi anak tunggal sekarang. Ini saatnya kau membuktikan, bahwa kau bisa menjadi kakak yang bertanggung jawab" Kata Alvin.

Setelah puas memberiku kalimat semangat, mereka pamit untuk pulang.

Aku masuk ke kamar dengan perasaan hancur. Seakan - akan, duniaku runtuh dan aku tidak memiliki apa - apa lagi. Kututup pintu rapat - rapat, lalu aku menjatuhkan diri di tempat tidur, mencoba untuk mengistirahatkan diri.

'apa kau melihat sesuatu yang kulihat dari bola mataku?'

Mendadak, kata-kata Nindy terdengar. Sebuah kenangan pun menyeruak.

'Bunga Dandelion adalah lambang kekuatan agar selalu bertahan dalam kondisi apa pun'

Aku bangkit dari tempat tidur. Mencoba memikirkan apa yang harus kulakukan di esok hari tanpa Nindy.

Kuputuskan untuk menjalankan tujuan Nindy yang belum tercapai. Akan ku buktikan bahwa pesan terakhirnya untukku tidak sia sia begitu saja.

Akan aku buktikan bahwa aku bisa menghadapi dunia ini dengan melangkah melewati semua badai yang datang silih berganti.

"Terima Kasih, Nindy" Kataku dalam kesendirian.

Terima kasih tuk pesan terakhirnya.
Kali ini aku akan mencoba untuk tidak bergetar ketika mendengar suara di video terakhirmu.

~T̸h̸e̸ E̸n̸d̸~

Jelmaan Bunga DandelionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang