Chapter 26

84 37 107
                                    

"Ada banyak dosa di rumahmu, aku tak ingin menginjakan kaki ku disana!"


Hugo dan Denzel kali ini berada di unit apartemen Hugo, mereka sedang berdiskusi untuk menemukan orang yang telah membunuh ayah Hugo.

Setelah mendengar penjelasan yang masuk akal dari mulut Denzel, Hugo akhirnya mau bekerja sama untuk mencari pembunuh tersebut.

"Kamu ingin mengandalkan dua detektif itu? Cih! Mereka tak mempedulikan lagi kasus ayahmu, mereka akan menyelidiki kematian ayahmu setelah mereka menyelesaikan kasus kematian para wanita itu!" Ucap Denzel.

Pria tampan namun psikopat itu tau, bahwa Aric dan Brian akan melanjutkan penyelidikan kasus kematian ayahnya Hugo setelah mereka berhasil mengungkap pembunuhan berantai yang mengorbankan nyawa para gadis.

Oleh karenanya, Denzel harus tau pembunuh yang bersembunyi di belakangnya sebelum ia di tangkap.

Dan sekarang, Hugo dan Denzel berada di lokasi penemuan jasad ayahnya Hugo. Mereka terus mengamati tempat sekitar layaknya seorang detektif.

Untungnya, Denzel memiliki IQ tinggi. Si jenius itu pasti dapat mengungkap kejanggalan atau misteri ini dengan mudah, mungkin.







°°°









Denzel menghentikan mobilnya tepat di tengah jalan. Tak perlu khawatir, jalan itu menjadi sangat sepi setelah penemuan tiga jasad di sana. Semua warga merasa terancam jika mereka harus melewati jalan tersebut.

Denzel turun dari mobil, begitu juga Hugo.

Kemudian Denzel berjalan ke depan mobil, setelah itu ia menunjuk ke aspal sambil berkata "jasad ayahmu ditemukan disini."

"Kenapa pembunuh itu membunuh ayahku di tengah jalan? Apa mungkin dia menyeret ayahku ke sini?" Tanya Hugo.

Denzel menggelengkan kepalanya, "Aku rasa tidak, setahuku Aric dan Brian tidak menemukan jejak atau tanda-tanda diseretnya ayahmu."

"Bagaimana soal kelinci itu?" Tanya Hugo lagi.

"Disana, kelinci itu ditemukan di balik semak-semak itu," jawab Denzel sambil menunjuk ke arah semak-semak, tak jauh dari tempatnya berdiri.

"Tapi... Bukankah kelinci itu di bunuh oleh ayahku? Seharusnya kelinci itu berada di dekat jasad ayahku."

"Entahlah, tapi aku rasa kelinci itu mencoba melarikan diri dari ayahmu dan bersembunyi di semak-semak itu, tapi karena sayatan yang ayahmu buat, kelinci itu akhirnya mati disana."

Hugo mengacak rambutnya frustasi, "ini membingungkan! Apa mereka berjalan di tengah jalan? Bukankah seharusnya jasad ayahku di temukan di tepi jalan?"

"Mungkin saja ayahmu menyayat kelinci itu di tengah jalan ini, kemudian pembunuh itu datang dan menghabisi nyawa ayahmu disini. Lalu... Kelinci itu melarikan diri dan bersembunyi di semak-semak itu."











































🔪☠️☠️🔪



































Malam tiba, Denzel saat ini duduk di sebuah sofa di ruangan rahasia yang ia buat, memandang koleksi kepalanya sambil meneguk segelas wine.

Beheader Of Girls || Psikopat [ END✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang