Bukan

2K 309 162
                                    

Been so long \'o'/
Semoga selalu suka sama apa yang aku tulis
Don't forget to feedback ya
Biar ku semangat lagi, hehek










*notes: words contains mature implisit,
Take your own risk.











"Jadi kamu pindah kesini?"

Itu Jungkook, lontarin pertanyaan kesekian buat gadis yang saat ini tepat duduk di sebelahnya. Mereka duduk di kursi depan minimarket,

Setelah kelar belanja tentunya.

"Udah 6 bulanan sih, kak. Aku pilih kerja disini, butuh suasana baru aja, belajar mandiri juga."

"Oh, tinggal sendiri?" Jungkook berdeham kecil diakhir kalimat.

Umji balas mengangguk, "Kalo gak sibuk, main aja, nanti aku share loc alamatnya. Boleh minta nomor?"

Disini Umji kelewat antusias, tangannya bahkan beralih bergerak mau ambil handphone di dalam tas, gak memperhatikan Jungkook yang berekspresi lain. pemuda itu usak hidungnya yang bahkan gak gatal buat sekedar pengalihan,

Jujurly, Jungkook gak mau kasih nomornya.

Gak tau kenapa, Jungkook belum temuin alasan spesifik sih, sekedar ikutin naluri hati yang seolah bilang; 'lo gak perlu kasih nomor, gak penting. Buat apa?'

"Duh, gua gak hafal." Jungkook berceletuk,

Si gadis sedikit kaget dengar tanggapan pemuda itu, jungkook omongannya gak pernah begitu dulu. Umji heran, dan disini kadar kepekaannya bekerja.

kalo omongin soal hati atau perasaan Umji sekarang ya, dia terlampau bahagia bisa ketemu Jungkook disini, sangat kebetulan, sebuah ketidak sengajaan,

Setengah tahun menetap di Seoul, tanpa dia coba berusaha buat cari, takdir membawa pemuda itu sendiri ke dia.

Takdir?

Umji ulurin tangan kanannya di depan Jungkook, "Handphone? Sini biar aku yang tulis nomorku di hp kamu,"

Dan Kim Umji ini total rebel kalo udah menyangkut soal Jungkook; si kakak tingkat mantan pacar waktu menengah atas.

Sialan,

Jungkook umpat dalam hati, dengan terpaksa dikasih itu handphonenya.

;









Cafe Bang-Su jadi opsi buat sore harinya Jungkook, duduk bersandar pada punggung kursi, di depannya ada meja bundar buat taro tas Jungkook dan secangkir espresso, gak tahu pilihannya lagi pengen yang pahit.

Sebelah kaki dilipat ke atas paha, iPad di tangan, totally chill, sebenarnya sambil kerjain kerjaan dan editing juga.

Fokusnya agak kebagi saat handphone milik dia getar notif pesan masuk, sekedar dilirik gak peduli lalu lanjutin kegiatan.

Udah tau dari siapa,

Terus presensi Bang-Su datang hampirin, isi kursi kosong di depan Jungkook.

"Sibuk, Jey?"

"Mm, lumayan sih, Bang," Jungkook jawab gak sambil natap.

Ace.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang