Belum padahal.

2.2K 193 92
                                    

*mature content xplisit*
*under age readers, take your own risk*















Lumatan kasar, lidah diselip paksa, Eunha rasa kewalahan dan lenguhannya keluar pelan.

Jemari panjang Jungkook menelusup masuk ke dalam baju manisnya, privasi atas yang dituju, seolah pas dalam genggaman, terasa sintal dan sempurna sekali.

Jungkook jackpot mampus,

"ㅡngh,"

Pemuda itu total remas gemas, Eunha sedikit remat rambut belakang Jungkooknya; reflek.

Keduanya saling cium lebih dalam lagi, Eunha tarik nafasnya susah. Reflek mendongak saat Jungkook turunin ciuman ke rahang,

Remas kuat pundak Jungkook, dia tinggalin tanda berupa hisapan kuat diperpotongan bahu dan leher gadisnya beberapa kali.

Seolah nabung rindu, beberapa jam lagi mereka bakal ldr.

Padahal ya cuma dua minggu, tok.

Punggung Eunha mentok tembok, iya ini bahkan mereka masih di dekat pintu masuk rumah Jungkook; udah di dalem sih.

Gerakan Jungkook pelan, gak terburu bahkan terkesan menikmati, bibir ceri gadisnya dilumat lagi halus, Jungkook nafsunya gak main-main,

Ciumannya turun lagi ke leher, sedikit lebih ke bawah mendekati dada, tangan Jungkook sibuk di bawah sana; suara gemerincing gesper yang dilepas terdengar.

"Jeonㅡ"

Gumaman Jungkook jadi jawaban, Eunha hampir melenguh sekali lagi karena rangsangan telak pada dada, kancing kemeja bahkan udah lepas separuhnya.

"ㅡngh, ranjang, By, gak mau disini."









;

"AhㅡJeon-"

Badan Eunha sedikit gemetar karena gairah. Pahanya dibuka semakin lebar, lidah Jungkook menyelip masuk lebih dalam, jilatannya kuat, berulang kali badan manisnya itu sama sekali gak mau diam,

Eunha reflek remat kuat rambut Jungkook, frustasi total karena rangasangan telak di bawahnya, Jungkook asik mainan disana.

"Jungkookㅡakh-astaga,"

Eunha dapati puncak pertamanya, mulut Jungkooknya basah, diusap pakai punggung tangan, lalu senyum sekilas tatap manisnya yang saat ini keliatan sedikit berantakan,

Sedikitnya Eunha rasa malu karena keluar agak banyak dan bahkan itu baru proyeksi lidah Jungkook ya.

"Sayang mau main di atas?"

Jungkook menyeringai dan Eunha telak rasa malu sekali, tatapan Jungkook bikin dirinya tengsin.

"Nggak, jangan gitu,"

Eunha baru coba untuk protes, tapi badannya dibalik paksa menelungkup, pinggulnya ditarik sedikit naik, dan Jungkook masuk sekali hentak.

"Akhㅡbangsat,"

Reflek mengumpat, Jungkook sedikit kaget, tapi gak peduli. Dirinya mulai bergerak, badan manisnya setengah telungkup dan ikutin tempo,

Rasanya perih sekali posisi begini, tapi bahkan Eunha gak berniat meminta Jungkook buat berhenti.

"Suka, Na?"

Jungkook peluk punggung Eunha yang sudah basah keringat, reflek gadis itu remat kuat sprei ranjang, ereksi Jungkook terasa semakin menembus ke dalamnya,

"A-anh-nghㅡ"

Desahan putus-putus jadi favorit karena pergerakan Jungkook yang berusaha untuk capai puncaknya, Jungkook sekali hentak dalam sekali.

"Jawab sayang,"

"S-suka, By, lagi, i really love it, lㅡlagiiih,"

"Nanti dua minggu gak ada begini,"

"Tau,"

"Bisa tahan?"

"Diem, lama kamu. AkhㅡJeon-" Badan Eunha sedikit gemetar rasain sakit tapi juga nikmat secara bersamaan, Jungkook menghentak dalam sekali lagi,

"Gitu, kan?"

Jungkook mempercepat tempo, pinggul langsing manisnya jadi pegangan,

Nafas Jungkook terdengar berat, dan Eunha total suka menyadari prianya itu ada di puncak rangsangan, tersiksa oleh  gairah.

Kaki Eunha reflek melemas saking nikmatnya afeksi Jungkook, air mata bahkan keluar dari sudut matanya.

Keduanya terpejam, Eunha gak fokus sama sekali, badannya bergerak gelisah. Melenguh putus-putus dan meringis nyaris menangis,

Jungkook lihai bergerak di belakangnya, keluar masuk cepat terkesan urakan, tapi itu bahkan jadi part favorit Eunha saat pacarnya diburu oleh gejolak yang gak tertahankan.

Rasanya gak main-main,

Eunha suka sekali.

Lenguhan panjang Jungkook terdengar, badannya ambruk memeluk punggung gadisnya, bahkan Eunha basah kedua kalinya sebelum Jungkook.

Eunha gila sekali lagi karena Jungkook mainannya gak pernah mengecewakan.


















;

"Kenapa pilih tengah malem berangkatnya?"

"Biar bisa begini dulu,"

Jungkook peluk erat tubuh Eunha sekali lagi, keduanya full naked di balik bed cover putih polos milik Jungkook.

"Mau mati rasanya tungguin kamu pulang kerja,"

Mereka isi tenaga dulu setelah beberapa menit lalu nyaris terkuras habis karena kegiatan malam mereka,

"Cabul juga ya,"

"Anjing, diajarin siapa kamu ngomong gitu, sayang?"

"Apa sih, emang aku anak kecil gak tau begituan?"

"Ya, soalnya masih cengeng,"

"Mulutmu,"

"Suka nangis kalo keenakan, kaya tadi,"

"Brengsek kamu, Jeon,"

"Disayang kan tapi?"

"Ogah,"

Jungkook mencebik, lalu terkekeh kecil, lengan besarnya kembali rengkuh tubuh mungil gadis itu, pelukan gemas sedikit digoyang-goyang,

Eunha berusaha melepaskan diri, karena jujur dia sesak nafas, Jungkook kelewat erat peluknya.

Kangen.

Belum juga jarak jauh padahal udah sebegini gak mau tinggalin, pun Eunha gak mau ditinggal aslinya.

"Lepas, Jeon, dada aku sesek,"

"Salahin susumu gede, kegencet kan,"

"Anjing kamu, By!"

"Aduh, cantik-cantik mulutnya."























ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ
Pendidikan seks yang gak berguna
Sowry ㅜ.ㅜ

Rate narasi segs q dong, sob
Wkwk

Bentar lagi mau ldr, alah
Jangan ovt ya
Gak ada apa-apa kok di busan
Hehek

Ace.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang