Memang sayang.

1.8K 321 159
                                    

Jangan jadi pembaca hantu ya,
Walaupun yang nulis kaya hantu suka ilang-ilangan,

Kalo aku ilang-ilangan berarti di rl aku lagi sibuk ovt dan stresss hahaha
Kalo nulis berarti moodku lagi membaik,
But don't mind it too much.

Semoga masih enjoy baca buku ini.
Ku kangen interact with u guyz jadi komen yang banyaaaaaak yaaaa
nanti aku kasih imagine di ig kalo sempet bikinnya
Hehek ♡



















Eunha sempat menelisik sebentar penampilan pemuda di samping dia setelah dirinya tepat masuk ke Porsche Jungkook dan duduk,

Ini kelewat santai outfitnya.

Pure cuma buat jemput doang kah? Gak asik.

Tapi gak menampik sih, Jungkook santai-santai begitu tetap aja enak buat dipandang.

Kaos oblong polos hitam, cargo pants hitam sebatas lutut, kaki dibalut jordan air. Rambut pendeknya setengah basah sedikit acak, ada belah tengah.

Jungkook harum, tapi bukan wangi parfum, aromanya bahkan harum sabun mandi, wangi sea salt khas sabun anti bakteri yang menyegarkan; berbaur sama feromon alami pemuda itu sendiri.

Ya gimana ya, cowok kalo abis mandi kan harumnya tuh suka menyerebak kemana-mana.

Dan ngga tau, Eunha suka aja nyium wangi Jungkook yang ini, sopan banget masuk ke hidung.

Jungkook baru kelar mandi banget terus langsung jemput dia.




"Gimana harinya?"

Setelah straight nyaris lima menit, suara Jungkook memecah keheningan, fokusnya tetap ke jalanan.

"Gak gimana-gimana sih. Gak terlalu sulit kalo soal kerjaan,"

Jungkook angguk pelan tanggapi seadanya tanda mengerti,

"Yang agak struggle beradaptasi sama orang-orangnya aja sih,"

"Wajar,"

"Iya. Baru pertama masuk,"

"Pada jahat ya?" Jungkook tanya polos,

"Aku jahatin balik kalo mereka jahat,"

"Bagus."

Reflek saling pandang sekilas lalu ketawa kecil, konyol.

Eunha rasa lelahnya sedikit menguar, pertanyaan sederhana seperti; 'gimana hari ini?', 'gimana harinya?', 'hari ini ada apa?'

Afeksi sederhana itu bahkan bisa bikin suasana hati lebih baik, dan Jungkook melakukannya tanpa diminta.

Duh, Eunha harinya sejuk ya.

Hari u gimana?



"Mau makan apa?"

Lagi, Jungkook tipikal gamblang. Cukup mendistraksi pikiran Eunha yang beberapa detik lalu melalang bebas,

"Dimsum,"

"Kaya bukan cewek,"

"Maksudmu?"

"Biasanya kebanyakan cewek kalo ditanya mau makan apa jawabnya terserah,"

Jungkook pegang kemudi satu tangan, soalnya jalanan lurus, santai lemesin punggung.

"Pasti banyak yang suka, langka soalnya."

Itu omongannya dilanjut, Jungkook celetukan asal, ngomongnya ngga tatap sama sekali. Dan Eunha bahkan belum jawab,

Si gadis melirik dan berdecak, "Orang lagi pengen dimsum, ngapain juga jawab terserah."

Ace.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang