Flat

1.7K 293 167
                                    

50+ comments untuk aku nulis next chapter
After this
Xixixi












"Sorry kalo bikin lo unmood,"


Jungkook mau ngapa-ngapain juga berasa sangsi, dia kelewat bingung, Eunha nangis, dan dia disitu jadi sebab akibat.


Berakhir dengan celetukan itu yang keluar, Jungkook tatap lekat Eunha yang masih betah merunduk, air matanya sedikit keluar dan diusap terburu pake punggung tangan, sesekali membersitkan hidung. Eunha nggak expect kalo dia bakal bereaksi begini cuma karena denger penuturan pemuda di sampingnya.


Jungkook berdiri, lepas jaket; "Udah mulai dingin, pake. Outfitmu serba mini," ditaro di atas meja itu jaketnya, menyisakan kaos hitam polos di badan Jungkook.

Si gadis menoleh ragu-ragu sekali, Jungkook beringsut melangkah pergi, baru selangkah;

"Kemana?" Pertanyaan terlampau cepat, refleksi yang gak bisa Eunha tahan seolah gak mau ditinggal.

"Sebat bentar. Lanjutin makannya."


Bersamaan dengan itu Jungkook langkah keluar, menyisihkan diri ke sebelah kiri. Bersandar pada tiang pembatas dan satu batang rokok dia ambil dari kotak, dijepit ujung bibir, tangan sibuk nyalain pematik.

Hisapan pertama, asapnya dihembusin, nyumbang polusi biasa.

Rokok dia jadiin pengalihan,

Bukan cuma Eunha disini yang perasaannya berkecamuk, Jungkook bahkan jauh sebelum hari itu sejak dapat kabar kepulangan Eunha dia rasa jalani hari mulai keganggu, kadang fokusnya kepecah.

Perasaan setan.

Ada saat-saat dimana cowok itu ngerasa muak, tapi yang begini-begini diluar kendalinya.

Hari dimana belum terbayangkan sama sekali terjadi disini. Jungkook belum siapin mental, bahkan untuk sekedar tata hati sebentar.


Hisapan kedua dan sedikit lebih dalam, sensasi nikotinnya dia nikmatin, pandangannya menerawang ke depan. Lampu-lampu jalanan dan toko-toko disekitar mulai menerangi,


Gak berapa lama Eunha ikut keluar, dekati Jungkook pelan. Pemuda itu posisi sama, bahkan untuk sekedar menoleh pun engga.


Tapi disini dia matiin rokoknya yang baru kebakar setengah, puntungnya dia injak.

Sudut matanya bisa liat kalo Eunha udah pake jaketnya, seperti biasa kebesaran buat badan mungil gadis itu,

"Kenapa dimatiin?"

"Retorik,"

"Aku tanya juga,"

"Perlu aku jawab?"

Eunha mendengus, bergumam kecil, "Jutek," suaranya nyaris cuma kedengaran sama dia sendiri.

Jungkook berdeham, "Gimana kabar?"

Ace.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang