1️⃣3️⃣.ೃ࿐Mereka yang Berharga一

724 97 79
                                    

⚠️Don't forget to vote, comment and share if you like it⚠️
⚠️Don't criticize about cast or couple position⚠️
⚠️DON'T GIVE COMMENT JUST, "NEXT"⚠️
⚠️DON'T GIVE COMMENT JUST, "NEXT"⚠️
⚠️DON'T GIVE COMMENT JUST, "NEXT"⚠️
⚠️DON'T GIVE COMMENT JUST, "NEXT"⚠️
⚠️DON'T GIVE COMMENT JUST, "NEXT"⚠️

🔥RESPECT THE AUTHOR🔥

Ranauva's present♡️

·
·
·
·
·
·
·
·
·
·
·
·
·
·
·
·
·
·
·
·

Selepas dari salon, sepasang sahabat itu tidak langsung pulang. Melainkan Sunoo mengajak Riki untuk jalan ke toko kosmetik. Submisif bermata rubah itu ingin mengajarkan Riki sesuatu yang berhubungan dengan riasan.

Untuk langkah pertama, Sunoo memilihkan BB cream yang memiliki zat lebih ringan sebagai alas bedak bagi pemula. Tak lupa Sunoo mencocokkan produk itu dengan tone warna kulit Riki. Laki-laki itu juga memilihkan lip cream yang pas untuk bibir Riki. Sengaja juga memilihkan yang tidak terlalu matte sehingga bisa digunakan kapan saja. Sunoo juga mengambil lipbalm untuk bibir Riki yang kering.

"H-Hyung... Apa itu tidak terlalu banyak kita beli?" tanya Riki melongo melihat barang belanja Sunoo.

"Terlalu banyak kau bilang? Ini belum seberapa, Riki. Coba kapan-kapan kita main ke rumah Jungwon, makin melongo kamu nanti. Udah yuk ke kasir!"

Remaja Jepang itu manut saja mengikuti langkah Sunoo di belakang. Riki sudah seperti anak ayam yang membuntuti induknya. Hingga akhirnya Sunoo selesai bertransaksi, pemuda itu menyerahkan belanjaannya kepada Riki.

"Nih, untukmu. Meskipun kau tidak memakainya, maka setidaknya kau menyimpannya untuk jaga-jaga," ucap Sunoo mengedipkan sebelah matanya.

Riki mau tidak mau menerima pemberian Sunoo. Agak aneh baginya yang anti feminin, tiba-tiba menyimpan barang-barang sejenisnya. Namun karena Sunoo sudah berbaik hati, Riki menghargai itu.

·
·
·
·
·
·
·
·
·
·

⊰᯽⊱┈愛してください┈⊰᯽⊱

·
·
·
·
·
·
·
·
·
·

"Darimana aja kau, Kuso Gaki?" tanya Shotaro begitu Riki baru saja pulang. "Kau tahu tak ini sudah jam berapa?"

Riki berdecak kemudian menjawab, "Tentu saja aku tahu! Lagipula aku sudah memberimu pesan kalau aku pulang terlambat? Kau tidak membacanya!?"

Seketika Shotaro teringat sesuatu. Dia mengambil ponsel miliknya hanya untuk mengecek aplikasi chat. Dan benar saja adiknya sudah mengiriminya banyak pesan tak terbaca. Yang lebih tua hanya memamerkan cengiran tanpa dosanya, sementara Riki mendengus kesal. Sudah biasa.

"Ya sudahlah. Aku mau tidur. Ngantuk. Bye!"

Sesampainya di dalam kamar, Riki buru-buru membuka barang belanjaannya bersama Sunoo. Kemudian menata isinya di atas meja yang selama ini hanya berisi buku-buku catatan dan juga novel. Senyum tak luntur dari wajah manisnya.

Setelah tertata rapi, Riki beranjak ke kamar kecil untuk membersihkan diri. Andai Shotaro melihat, lelaki itu pasti akan kejang-kejang melihat sang adik yang tiba-tiba lebih memperhatikan diri.

Riki mulai memakai rangkaian skin care seperti yang diajarkan Sunoo ketika belanja. Bicara soal Sunoo, Riki baru menyadari jika Sunoo adalah orang yang sangat cerewet. Apa saja habis menjadi topik pembicaraan lelaki itu. Riki menjadi gemas dan ingin sekali mengantongi Sunoo setiap sahabatnya itu berceloteh. Beda sekali dengan sosok Sunoo yang dia kira jutek karena sering bermuka sinis padanya.

𝔸𝕚𝕤𝕙𝕚𝕥𝕖 𝕂𝕦𝕕𝕒𝕤𝕒𝕚 || 𝙷𝚎𝚎𝙺𝚒🦌🐆Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang