2️⃣.ೃ࿐Hidup Masih Terus Berjalan

963 143 97
                                    

⚠️Don't forget to vote, comment and share if you like it⚠️
⚠️Don't criticize about cast or couple position⚠️
⚠️DON'T GIVE COMMENT JUST, "NEXT"⚠️
⚠️DON'T GIVE COMMENT JUST, "NEXT"⚠️
⚠️DON'T GIVE COMMENT JUST, "NEXT"⚠️
⚠️DON'T GIVE COMMENT JUST, "NEXT"⚠️
⚠️DON'T GIVE COMMENT JUST, "NEXT"⚠️

🔥RESPECT THE AUTHOR🔥

Ranauva's present♡️

·
·
·
·
·
·
·
·
·
·
·
·
·
·
·
·
·
·
·
·

Seoul, Februari 2022

Heeseung mandang langit-langit kamarnya kosong. Tangannya terulur ke atas, seperti menggapai langit-langit itu. Sudah setahun sejak Jisung pergi, sudah tak ada lagi senyum di wajah tampan Heeseung. Hanya kehampaan di mata bambinya.

Terlalu sibuk pada lamunannya, membuatnya tidak menyadari keberadaan Jungwon, adik bungsunya yang kini menatap sang kakak kesal. Bagaimana tidak kesal? Dari tadi nama Heeseung bergema begitu nyaring. Memanggil sang empunya untuk bangkit dari tidurnya. Namun yang terjadi, sang pemilik nama malah diam di atas kasur seperti tiada gangguan sama sekali.

"Lihatlah mayat hidup ini. Satu rumah teriak sampai mulut berbusa pun tidak peduli sama sekali," sindirnya berwajah julid.

"Separuh nyawaku telah lenyap. Satu tahun rasanya seperti satu abad," sahut Heeseung masih menatap langit-langit.

"Hyung, please. Ini sudah satu tahun, Hyung. Hyung harus ikhlas menerima kepergian Jisung Hyung."

"Jisung tidak pernah pergi," ucap Heeseung membuat Jungwon gedek. "Dia tidak akan pergi sebelum aku mati."

"Orang gila! Terserah Hyung lah! Mau mati juga terserah!"

Jungwon mendengus kesal kemudian keluar dari kamar Heeseung. Biarkan saja kakaknya itu mati kelaparan, dia tidak peduli.

Heeseung tersenyum miring menatap punggung sang adik. Bahkan sekalinya tersenyum, hanya senyum miris yang dapat dia torehkan.

·
·
·
·
·
·
·
·
·
·

⊰᯽⊱┈愛してください┈⊰᯽⊱

·
·
·
·
·
·
·
·
·
·

Jungkook menatap anak bungsunya yang kembali sambil menghentak-hentakkan kakinya. Juga wajah menekuk dan sumpah serapah yang keluar dari bibirnya dengan lirih. Dan pria manis itu tidak menemukan anaknya yang lain.

"Jungwon? Heeseung mana?" tanya Jungkook kepada si bungsu.

"Mati," celetuk Jungwon yang langsung ditapok seseorang dengan sendok.

"Ini bocah mulutnya. Kalau mati beneran nangis-nangis kamu," omel Soobin, orang yang menapok bibir Jungwon.

"Lah Heeseung Hyung sendiri yang ngomong, sipirih jiwiki pirgi," nyinyir Jungwon membuat Jungkook menghela napas lelah.

"Biar Eomma saja yang urus," ucap Jungkook kemudian beranjak menuju anak tengahnya.

Soobin menghela napas mengingat adiknya. Sudah satu tahun Heeseung seperti kehilangan jiwanya. Dan semua ini karena pemuda manis bersama Jisung.

"Mau sampai kapan Heeseung Hyung seperti ini terus? Aku kangen Heeseung Hyung yang dulu," kata Jungwon murung.

"Sabar, Jungwon-ah. Heeseung itu kuat," hibur Soobin mengelus rambut adiknya.

𝔸𝕚𝕤𝕙𝕚𝕥𝕖 𝕂𝕦𝕕𝕒𝕤𝕒𝕚 || 𝙷𝚎𝚎𝙺𝚒🦌🐆Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang