01

84 8 5
                                    

"Ikal balikin buku Asyaaa!" Rengek Asya. Namun sang pemilik nama tidak mengindahkan rengekannya.
"Ikal, Asya, masih mau terusin berantemnya atau mau makan?" Tanya sang kepala keluarga.
"Makan dad, oom.." Jawabnya bersamaan.

Pagi ini suasana hangat menyelimuti keluarga kecil milik Jonathan.
Sebagai seorang pegawai kantoran seperti Jona, memiliki waktu sedikit luang di pagi hari untuk ketiga anaknya adalah sesuatu yg sangat langka baginya.

"Mommy udah berangkat ya Dad?" Satu pertanyaan yg berhasil membuat tulang² milik Jona runtuh seketika.
"Selesaikan makannya, Daddy tunggu di depan."


...



"Darimana saja kamu?" Tanya Jona tanpa menatap wanita yg tengah berusaha berjalan melaluinya dengan kondisi yg setengah sadar.
"Bisa²nya ya kamu tanpa kabar beberapa hari pulang² sm cowo lain?! Inget, kamu sekarang ibu dari 3 orang anak!" Tegas Jona.

Wanita tersebut tampak enggan menanggapi ucapan Jona. Ia tetap fokus pada aktifitas pentingnya, yaitu mengembalikan kesadarannya.

"Berisik! Oh dia? Dia itu si Eno, pacar gw. Lo tau kan, dia siapa? Dia pemilik majalah terbesar se Asia. Dan gw bakalan jadi top model Asia Jo.. Karir gw bakal naik lagi sayang.. Gw balik tenar lagi.." Rancaunya sembari menepuk pipi Jona.

Satu tamparan yg berhasil 'menyadarkan' wanita tersebut.

"Mau sampe kapan kamu seperti ini hah?! PLEASE SADAR! KAMU SEORANG IBU SEKARANG!!" Ucap Jona.

Wanita dihadapannya itu diam sejenak mencerna ucapan dari Jona.

"LO JUGA HARUS INGET JO, MREKA ADA BUKAN KARNA KEMAUAN GW! MREKA ADA KARNA KEBODOHAN LO! DAN KALO LO LUPA, KARIR GW HAMPIR HANCUR GARA² ANAK² LO! KONTRAK GW DIBATALIN SEPIHAK KARNA APA LO TAU? KARNA GW HAMIL ANAK LO!"

Jona terdiam. Bukan, bukan sepenuhnya salah dia. Kejadian itu terjadi didasari oleh rasa suka sm suka dan sama² menginginkan.
Bukankah itu sesuatu hal yg wajar terjadi di sebuah pernikahan?

"Tuhan, jika memang ini salahku, hukum saja aku jangan kedua putraku." Ucapnya dalam diam.

"Saya mohon, turunkan ego kamu didepan anak². Anak² masih butuh kamu sebagai ibunya." Ucap Jona.
"Lagian ngapain juga lo repot² ngurusin si Asya? Biarin aja keluarganya si Janu yg ngurusin kyk bisa aja lo ngehidupin anak orang. Rio sm Ikal aja tumbuh karna uang dari gw." Balasnya.

"Kali ini aja aku mohon banget sm kamu, demi Rio, demi Ikal, demi anak²." Pintanya.
"Gw bakalan bawa Ikal buat hidup berdua kok lo tenang aja. Ah iya bukan berdua, tapi bertiga sm Eno." Tegasnya.

Lagi dan lagi, Jona hanya menatap datar wanita yg ada dihadapannya itu.

"Nggak bisa gitu dong, Ikal masih kecil." Bantahnya.
"Justru karna dia masih kecil Jo, gw nggak mau dia semakin jatuh sm lo! Lo ngaca kondisi lo sekarang kyk apa? Bisa nggak lo ngecukupin mreka hm? Enggak kan?" Tanyanya.

Wanita itu benar, sekuat apapun Jona berusaha, dia tidak akan pernah bisa mencukupi segala kebutuhan untuk anak²nya.

Namun, didunia ini nggak ada yg nggak mungkin kan jika Tuhan mengizinkan?

"Satu hal terakhir, abis gw balik dari Bali, gw bakalan urus surat perceraian kita!" Ucapnya lalu pergi meninggalkan Jona sendirian dengan segala fikiran yg tengah berkecambuk didalam otaknya.

"Daddy..." Panggil seseorang.

Jona segera membersihkan sisa air mata yg ada diujung kelopak matanya, lalu menghampiri seorang anak kecil yg tengah berdiri sendu menatap sang ayah dan langsung memeluknya.

"Maafin Io ya Dad.. Io nakal, Io nggak bisa kyk Ikal, makanya Mommy cuma sayang sm Ikal bukan sm Io."

Tangis Jona semakin deras tatkala ia mendengarkan ucapan sang anak.

"Maafkan Daddy yg belum bisa membahagiakan kamu nak,, maafkan Daddy, karna Daddy kamu harus menanggung luka yg sangat dalam. Maafkan Daddy nak.."

꒷ ͝ ꒦ ͝͝͝ ꒷ ͝ ꒦ ͝͝͝ ꒷ ͝ ꒦ ͝͝͝ ꒷ ͝ ꒦ ͝͝͝ ꒷ ͝ ꒦ ͝͝͝ ꒷ ͝ ꒦ ͝͝͝ ꒷꒷ ͝ ꒦ ͝͝͝ ꒷ ͝ ꒦ ͝͝͝ ꒷ ͝ ꒦ ͝͝͝ ꒷ ͝ ꒦ ͝͝͝

Tbc..

Huft, this my first story... I hope u like it.
Don't keep my love on the low low.. Don't forget to tap the follow..
Keep my love on the low low.. Don't forget to tap the vote too...

𝒟𝒶𝒹𝒹𝓎...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang