03

42 6 6
                                    

"Gimana?"

...

"Oke thanks. Ntar gw transfer sesuai kesepakatan."

───────────

Pagi ini adalah pagi pertama gadis berparas ayu dengan rambut panjang terurai indah bekerja sebagai sekretaris pribadi di perusahaan terbesar ketiga se Asia.

"Oke Blare, lo bisa!" Ucapnya didepan cermin.

Tak membutuhkan waktu lama, gadis yg sering memanggil dirinya sendiri dengan nama Blare tersebut untuk bersiap².

Setelah dirasa semua telah siap, ia langsung keluar dari kamarnya dan berjalan menuju dapur untuk menyantap makanan yg telah dimasak oleh Bi Erna.

"Kalo kyk gini kangen ke Mama Papanya lebih berasa Bi." Ucapnya lirih.
"Yg tabah ya non. Bibi tau, non anak kuat. Mama sm papanya non Blare pasti bangga memiliki anak seperti non." Ucap Bi Erna menenangkan.

"Aku pergi yaa Bi.. Oh iya, sebelum itu makasih ya Bi udah mau bantuin aku disini." Ucapnya yg hanya dibalas senyuman tulus dari Bi Erna.

───────────

"Pagi Pak." Sapa Blare
"Pagi juga. Meja kamu ada disana ya. Sebenernya ruangan kamu ada di sebelah ruangan saya, tapi saya lebih simple aja kalau satu ruangan sm kamu." Ucap Jona sembari menunjuk ke arah meja kerja yg telah tertata rapih lengkap dengan peralatannya.

"Satu ruangan? Yakin? Kok? Ini orang nggak aneh² kan?" Batin Blare.

"Gla-"
"Panggil aja Blare." Sela Blare.

"Jangan sampai saya beneran jatuh cinta sm kamu.. Blare." Batin Jona.

"Yasudah, selamat bekerja Blare."


...



"Blare.." Panggil Jona. Wanita yg tengah sibuk mencari sesuatu didalam sling bagnya itupun reflex menoleh ke arah sumber suara.

"Kenapa ya Pak?" Tanyanya.
"Bareng saya aja sini. Nggak dijemput pacarnya kan?" Tawar Jona.

"Pacar ya? Rayan apa kabar ya disana?" Batin Blare.

Lelaki yg tengah duduk didalam mobil hitam tersebut pun mengamati gadis yg masih berdiri terpaku bergelud dengan pikirannya itu.

"Blare" Panggil Jona.

Sang pemilik nama tampak tidak menanggapi panggilan tersebut.

"Blare.." Panggilnya lagi.

Namun lagi² hanya sepi, sunyi, hening, dan senyap yg menghampiri panggilan dari Jona.

"Blare!!" Panggilnya lagi untuk ke sekian kalinya dengan nada yg sedikit meninggi.

"Om Jojo?" Batin Blare.

"Apasih Sya, bukan.. Dia bukan Jojo malaikat lo bukan, dia bukan sahabat bokap lo yg udah ngerawat lo waktu kecil walaupun masih dalam keadaan susah. Bukan Sya! Buka mata lo! Dia Jona! Bos lo! Atasan lo!" Batin Blare

𝒟𝒶𝒹𝒹𝓎...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang