10

23 4 0
                                    

"Udah semua kan?" Tanya Jona. Blare hanya mengangguk sedetik kemudian menatap dalam kedua netra milik Jona.

"Ini om Jojo Sya.." Batin Jona.

"Thank you.." Ucap Blare.

Jona hanya mengusap lembut pipi sang kekasih.

"Daddy..."

Satu bisikan yg bisa dikatakan bisikan maut berhasil membuat seluruh isi didalam tubuh Jona meluap bak isi perut gunung merapi.

"Jangan pagi ini sayang, masih ada Mario." Ucap lirih Jona.
"Emang mau ngapain? Orang daddy mau nganter aku ke kampus wle." Ucap Blare polos sembari memanyunkan bibir mungilnya.

Jona mengusak gemas rambut Blare.

"Polosnya masih sama ternyata. Tapi sayang udah saya polosi haha. Maafin gw Nu, body anak lo bikin gw turn on." Batin Jona.

"Ayo dadd...." Rengek Blare.
"Iya² ayoo sayang."

Mereka menghabiskan 30 menit perjalanan mreka dengan penuh canda tawa sesekali kecupan lembut mendarat di ujung kepala Blare.

"Andai kamu tau Sya, kalau saya adalah orang yg selama ini kamu cari. I'm here baby.."

"Dad, andai daddy tau kalo aku ini Asya. Bayi kecil yg slalu manja ke daddy, yg slalu berantem sm Ikal karna rebutan buku atau mainan, yg slalu debat sm Io. I'm Asya babe.."

───────────

"Kok Argantara?" Batin Mario

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kok Argantara?" Batin Mario.

Mario kini tengah terfokuskan pada satu nama yg di utarakan seseorang yg mengaku dirinya adek dari Mario.

"Kalo misal ini si Ikal, kenapa dia pake nama Argantara?" Tanyanya dalam hati.

"Sorry sorry.. Gw ngga sengaja." Ucap seorang gadis yg ngga sengaja bertabrakan dengan dirinya.
"Gw yg harusnya minta maaf. Sorry." Ucap Mario dingin lalu pergi meninggalkan gadis tersebut.

"Dad, are you busy now?"

"Nope prince. Why? Uang jajan kurang?"

𝒟𝒶𝒹𝒹𝓎...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang