[ 03 Agustus 2005 ]
Ruka keluar dari kamar setelah berdandan sejak sore tadi. Ini adalah festival yang akan dia hadiri bersama Mitsuya, jujur Ruka sedikit gugup dan berusaha terlihat sebaik mungkin.
Dia menata rambut merah mudanya menjadi sanggul— ditambahkan sedikit aksesoris, tidak lupa. Satu hal yang disukainya adalah kimononya, kimono putih dengan motif bunga emas membuat Ruka tampil berseri malam ini.
Ruka naik ke atas tempat tepat banyak orang berkumpul. Lampu menerangi setiap jalan di malam yang gelap, dan aroma makanan dari kios kuliner bisa tercium dari bawah sini. Setelah sepenuhnya naik keatas, yang pertama dia lihat adalah Mitsuya dengan pakaian kasualnya sedang berdiri membelakanginya, ada dua permen kapas di kanan dan kiri tangannya.
"MITSUYA-KUN!"
Mitsuya berbalik saat panggilan menusuk ke pendengarannya, segera senyum lebar terbit di bibirnya saat melihat kehadiran Ruka. Dia berjalan mendekat sambil memberikan permen kapas di tangan kanannya kepada Ruka.
"Ayo." ajaknya.
Mitsuya berjalan dengan tatapan lurus ke depan, sementara Ruka tersenyum lebar sambil melihat kios-kios di sekitarnya. Astaga, Ruka harus menahan diri agar citranya di mata Mitsuya tidak rusak.
"Kau tahu, aku baru saja akan mengajak Hakkai ke sini juga."
"Kenapa tidak?"
"Dia tidak punya pasangan."
Ruka tampak bingung. "Haruskah dia membawa gadisnya juga?" tanya Ruka lugu.
Seketika suasana di antara mereka berdua hening tanpa ada yang bicara, Ruka tak kunjung mendapat jawaban dari Mitsuya membuatnya sedikit mengernyit. Barulah kemudian Ruka menyadari apa yang dia katakan, dia dengan cepat menoleh dan menemukan Mitsuya juga menatapnya menahan tawa.
"E-eh, bukan begitu maksudku!!"
Mitsuya menggelengkan kepalanya— sedikit terkekeh melihat tingkah Ruka. Pemuda itu membawanya ke salah satu kios tempat Takemichi dan Hina mencoba menjatuhkan kaleng di atas rak kios.
Ruka baru menyadari. Sejenak ia lupa bahwa Emma dan Hina pergi ke festival ini juga.
Dia diam-diam mengambil pistol berisi bola dari kios sebelah dan berjalan ke belakang kedua pasangan itu. Ruka terkikik melihat Takemichi tampak menyerah setelah tembakan terakhir tepat sasaran tapi kalengnya tidak jatuh.
"INI AKAL-AKALAN PENJUALNYA!!" Takemichi berteriak tidak setuju.
Ruka mengambil posisi siap. Dia menekan peluru dengan lihai, seketika bola dari dalam pistol melesat hampir mengenai telinga Takemichi, bola marbel itu melaju cepat— mengenai kaleng sasarannya, dan pecah.
"HAAH?!"
Takemichi dan Hina berbalik menemukan Ruka berkecak pinggang dengan pistol di bahunya.
"Ah— Ruka-Chan terlihat begitu cantik!" Hina memuji.
Langit yang gelap akhirnya turun hujan, orang-orang yang ada di sana berhamburan mencari keteduhan sementara Takemichi dan Hina serta Ruka dan Mitsuya berpisah tanpa sadar.
Mitsuya mencengkeram tangan Ruka dengan erat, berlari menuruni tangga-tangga panjang ke bawah atap kios tertutup yang cukup bagi mereka berdua untuk berteduh sementara hujan terus mengguyur mereka.
Ruka menghela nafas. "Aduh.. kita jadi basah begini."
Sunyi. Mereka sekarang hanya berdua. Bagaimana bisa Ruka berbicara sekarang?
"Huuuh, kira-kira Chifuyu lagi apa ya." batin Ruka.
Eh, tunggu sebentar. Kenapa di saat seperti ini dengan Mitsuya aku malah memikirkan Chifuyu?!, batin Ruka.
![](https://img.wattpad.com/cover/286725761-288-k644737.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
girlboss | Tokyo Revengers
FanfictionGeng di matanya cukup brengsek sebelum dia bertemu Toman. Mengapa begitu sulit baginya untuk menjauh dari Toman dan orang-orangnya? Mereka semua ada di hatinya. Ruka Mizuhara lihai dalam bertarung, sangat lihai bahkan. Tapi dia memilih untuk menyemb...