|4| ROOFTOP & LAMPU IJO

6 2 1
                                    

HAI HAI HAI

Happy Reading!

.
.
.

Setelah kejadian tak mengenakan di kantin tadi, Azka beserta teman temannya saat ini sedang berada di rooftop. Awalnya hanya Azka saja, karena ia sudah tidak mood lagi untuk belajar. Tapi, Arshaka, Alga, Farel dan Revan malah ikut menyusul juga. Biar solid katanya, bolos 1 bolos semua. Sesat memang

Rooftop SMA PELANGI memang tempat yang pas untuk calming the mind. Suasana rooftop SMA PELANGI sama seperti rooftop rooftop pada umumnya. Kursi rusak, meja rusak, papan tulis yang sudah tak layak lagi dipakai, dan masih banyak lagi barang barang rusak lainnya. Kadang juga suka heran, kalau barang barang rusak disimpan di rooftop, lalu apa gunanya ada gudang?

Entahlah... tanya aja google

Jangan pernah berpikir kalau rooftop atau gudang SMA PELANGI merupakan basecamp geng BRAVES. Jika ada yang berpikir seperti itu, maka pikiran itu salah! Kenapa?

Ya karena, BRAVES pantang menyangkut pautkan urusan geng mereka dengan urusan sekolah. Kecuali, jika pihak sekolah meminta bantuan kepada anggota BRAVES. Contohnya, jika ada acara yang mengundang atau mengharuskan banyak orang datang atau mengundang sekolah sekolah lain yang pasti akan sering terjadi kericuhan. Maka dari itu, pihak sekolah meminta bantuan kepada para anggota BRAVES untuk jadi seksi keamanan.

Para guru juga sudah tau bahwa sebagian muridnya merupakan para anggota BRAVES. Dan guru guru pun tidak mempermasalahkan adanya geng BRAVES selagi tidak mengganggu belajar dan sekolah mereka.

Geng BRAVES sebenarnya sudah ada sejak beberapa tahun yang lalu, didirikan oleh salah satu murid SMA PELANGI dan bubar karena masa kepemimpinan ketuanya habis. Samapi saat ini, pendiri sekaligus pemimpin pertama BRAVES masih belum diketahui identitasnya. Semuanya dirahasiakan oleh pihak sekolah. Tapi sempat ada bocoran berita bahwa si pendiri tersebut sampai saat ini masih sering memantau pergerakan BRAVES yang sekarang dipimpin oleh Arazka Rayhan King Azma. Lelaki kedua setelah pensiunnya ketua pertama yang berani mencoba dan berani bertanggung jawab mendirikan lagi BRAVES angkatan ke-II.

Kursi rusak yang sudah ditata sedemikian rupa agar layak di duduki adalah tempat duduk Azka sekarang. Teman temannya pun sama, duduk dikursi sambil sibuk dengan aktivitasnya masing masing.

"Lu suka sama adek gua?" Tanya Arshaka tiba tiba, memecah keheningan.

"Lu nanya siapa?" Farel balik bertanya.

"Ketua lu."

Merasa bahwa dirinya yang dimaksud, Azka menghela nafasnya pelan. Lalu berkata
"Entahlah... gua gak yakin," ujar Azka sambil merogoh handphone merk apel digigit itu didalam saku celana abu abunya.

"Kalo Azka gak pasti, gua aja yang udah pasti." Perkataan Farel mampu membuat Azka dan Arshaka menatapnya tajam.

"Dan gua gak pasti setuju kalo lu yang jadi sama Ara," ucap Arshaka.

"Lah kenapa? Gua ganteng, banyak duit juga, ya walaupun itu duit bapak gua, seenggaknya gua punya duit kan. Yang paling penting tuh cinta, gua punya cinta," jelas Farel dengan tampang percaya dirinya.

"Iyaa. Tapi yang gak lu punta itu, akhlak." Tegas Alga, bosan dengan Farel yang selau saja  membanggakan dirinya sendiri, bukannya malah keren, ini mah jadinya malah Alay.

"Yeeee... sekate kate bae es batu,"

"Lu kenapa diem bae, Van? Tumben?" Tanya Farel.

"Gapapa. Lagi pengen kalem aja, kayak Alga. Siapa tau kan Ara suka."

"Gak bakal," sahut Azka, tak terima.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 01, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KING ARAZKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang