tiga ; selamat (selamat tinggal)

943 91 0
                                    

after breaking up, jake's conscience

kejadian 2 jam lalu terus berputar di pikiran jake. bagaimana saat dirinya mengakhiri jalinan asmara antara ia dengan jay, bagaimana ekspresi sulit ditebak dari jay saat hubungan mereka kandas, dan terakhir, bagaimana cara mereka berdua mengucapkan selamat tinggal untuk satu sama lain.

masih terasa seperti mimpi saat membayangkannya. jadi, ia dan jay, benar-benar berakhir? apa yang sedang ia pikirkan waktu mengatakan itu? 

memang benar adanya, jake muak dengan jay, dengan segala sifat kekanakkannya. tetapi tak pernah terbesit sedikitpun di pikirannya, bahwa ia lah yang akan menyudahi segalanya.

jake menatap sekeliling tempat tinggalnya dengan nanar. di tempat ini, ia dan jay pernah berbagi segalanya. kebahagiaan, kesedihan, erangan, desahan, segalanya. di tempat ini, mereka pernah memimpikan kehidupan pernikahan keduanya. 

menatap figur foto ia dan jay rasanya sangat menyakitkan. mengapa harus ia akhiri semuanya? mengapa kalimat terkutuk itu lolos dari bilah bibirnya? 

ya Tuhan, andai jake bisa memutar waktu kembali, ia akan berusaha mempertahankan tali kasih mereka yang hampir putus. ia akan melakukan segala cara untuk jay tetap tinggal di sisinya. terdengar klise, namun bahkan jake rela menyerahkan apapun dari miliknya, hanya untuk bisa bersatu lagi dengan jay.

suara tangis kembali terdengar. rintihan malang dari seorang pria rapuh yang tak bisa hidup dan berdiri sendiri tanpa penopangnya. ia butuh jay, ia akan selalu dan selamanya membutuhkan pria itu di sampingnya.

sejenak ia merasakan kantuk menyerangnya. biarlah dirinya tertidur sebentar, melupakan sekejap semua permasalahan hidupnya. jake butuh istirahat, walau rumahnya sudah pergi meninggalkannya.

»»————- ✼ ————-««

ketukan terdengar dari pintu tempat tinggalnya. jake dengan malas bangun dari tidurnya untuk melihat siapa yang datang. sial, siapa yang bertamu di jam 9 malam seperti ini? dia sedang bermimpi indah tahu.

pintu terbuka dengan penampakan jake yang masih memasang muka bantal, mata bengkak, dan pakaiannya basah karena terus menangis. melihat sahabatnya seperti ini, sunghoon tak sadar meringis kasihan.

"lo minta dikasihanin banget sumpah. mandi gih, kita nonton netflix semalaman."

jake menuruti perkataan sunghoon. ia ke kamarnya untuk membersihkan diri, sementara sunghoon sedang memilah series atau film apa yang akan mereka berdua saksikan.

prang! suara benda terjatuh di kamar mandi terdengar oleh sunghoon, dia langsung buru-buru menghampiri temannya itu untuk menanyakan ada apa, "kenapa woi? lo gapapa, kan? jake, apa yang jatuh?"

sunghoon khawatir setengah mati. pasalnya, sahabatnya itu sedang sedikit tidak stabil, perihal masalah percintaannya. kalau jake memilih mengakhiri hidupnya bagaimana? sunghoon tak akan memaafkan dirinya seumur hidup bila hal itu terjadi.

"ngga apa-apa, hoon. tadi botol shampoo jatuh," si park menghela nafas lega. untung tidak terjadi hal yang buruk pada sahabatnya.

"cepet mandinya, gue udah siapin series sama cemilannya."

»»————- ✼ ————-««

rencana maraton series kedua sahabat itu berubah menjadi sesi curhat dan tangis. jake akhirnya menumpahkan semua air mata, kesedihan, dan rasa sakitnya pada park sunghoon, orang yang paling ia percaya. jake menangis sesenggukan di pelukan sang sahabat, benar-benar melepas segalanya. seakan hari ini adalah hari terakhir ia bisa menangis lepas. 

"gue sayang banget, hoon, sayang banget sama dia. bahkan gue rela serahin nyawa gue sekalipun kalau itu buat dia bahagia. kenapa, hoon? kenapa gue ucapin kata itu? kenapa gue akhirin semuanya?" 

sunghoon sampai sesak dibuatnya. mendengar segalanya dari mulut sosok lembut layaknya malaikat seperti jake, membuat hatinya bagai teriris. 

selama sunghoon mengenal sosok jake shim, tak pernah ada seorangpun buat dia sedih bukan kepalang. hanya jay. yang dirinya tahu, jay itu bahagianya jake. semesta tempatnya berpijak, dan nirwana tempatnya tinggal. bisa bayangkan, kan, kalau semuanya itu hilang dari hidup jake?

"jake, you deserve someone better than him. tapi kalau yang lo mau cuma jay, lo selamanya ngga akan bisa lepas dari masa lalu. life is still going on, don't stuck in a guy like him."

sial, park sunghoon. perkataannya benar dan selalu benar, jika menyangkut tentang menasihatinya. tuturnya senantiasa sahih dan jake tak kuasa membantah, ia harus move on.

-tbc-

ennuyé | jaykeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang