lima ; yang baru

780 75 3
                                    

demi Tuhan kata move on di pikiran jake bukan seperti ini. melihat sang mantan dapat pelabuhan baru lebih dulu darinya, atau menyaksikan jay bermesraan di depan umum seperti orang gila. bukan.

ingin sekali jake berteriak keras-keras, bahwa segalanya pernah ia rasakan terlebih dahulu saat bersamanya. saling menyuapkan makanan di kantin, kencan tiap malam minggu, selalu diantar jemput oleh jay kemanapun dirinya mau. semua pernah mereka rasakan bersama. lantas mengapa jay lakukan yang sama kepada orang yang baru?

jake bangkit dari duduknya dan menatap sunghoon, "gue cabut. sumpek di sini," lantas pergi begitu saja meninggalkan sepiring siomay yang masih tersisa lumayan banyak.

tentu sunghoon tak akan menyia-nyiakan kesempatan. jarang sekali anak itu menyisakan makanan kantin kesukaannya dan pergi begitu saja. oleh karena itu, dengan senang hati kekasih heeseung ini menghabiskannya. sayang kalau disisakan, makanan gratis.

»»————- ✼ ————-««

jay rasa dirinya adalah makhluk terjahat di muka bumi ini. menaruh seluruh afeksi kepada adik kelas manisnya, namun melihat jungwon sebagai sang mantan. sang empunya tatapan elang tidak berbohong. disaat ia menatap mata jungwon, menelisik tiap lekukan wajahnya, dan bahkan memerhatikan senyuman menawan yang terpatri di wajah jelmaan kucing itu, dirinya selalu teringat akan jake. seakan dunianya hanya berotasi pada jake.

mendesah frustasi dan mengacak rambut hitam legamnya, membuat perhatian heeseung beralih kepada jay. 

"kenapa lo? masih waras atau udah ngga?" tanya heeseung dengan memasang wajah heran akan tingkah temannya.

jay menatapnya nyalang, "waras lah, jing. jangan mancing emosi dulu deh, gue lagi pusing," sambil menaruh kepalanya di atas meja, ingin tidur.

"jangan tidur. guru bentar lagi masuk, ntar lo dihukum. masa kapten basket dihukum guru?"

sepertinya jay harus sering beribadah ke gereja, kesabarannya hampir habis menghadapi temannya ini.

»»————- ✼ ————-««

jake menatap sahabatnya tak suka, benci akan pernyataan sunghoon beberapa waktu lalu. "lo harus cari pelarian juga, jangan mau kalah dari jay,"  orang gila. dipikir mendapatkan lelaki baru semudah itu?! maaf, jake ini bukanlah park sunghoon yang mempunyai asrama pria di ponselnya. dia tipikal orang yang setia.

"udahlah, jake, cari yang baru aja. nih gue ada cowo yang sesuai sama tipe lo, tapi lebih muda satu tahun, sekelas sama jungwon," bujuk sunghoon dan memperlihatkan potret si pria yang ingin ia comblangi dengan sahabatnya ini.

jake mengerutkan keningnya, kayak kenal, batin si shim. "ini niki bukan sih? nishimura riki, anak dance."

"oalah, udah tau. iya, niki yang itu, mau? gue kasih ya kontaknya," tangannya buru-buru memberi jake kontak si anak dance itu. "tuh ya, semoga jadian dah lu berdua. gue doain."

sunghoon bangkit meninggalkan jake dengan mulut menganga dan wajah yang meminta penjelasan. sial, sifat sunghoon itu terlampau mirip dengan heeseung, kekasihnya.

-tbc-

ennuyé | jaykeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang