dua ; utuh atau runtuh

1K 87 0
                                    

sudah terhitung 30 menit, sejak jay hanya duduk terdiam di sofa apartemen jake. entah apa yang pria itu pikirkan, yang jelas itu membuat jake sedikit panik. takut kalau-kalau kekasihnya ini tahu perihal permasalahannya belakangan ini.

jay menghela nafas dan akhirnya memulai pembicaraan, "jujur, kamu kenapa? jangan diem aja begini, aku ngga bisa tolongin kamu." 

pria itu seolah menuntut jawaban jake dengan matanya yang tajam menatap ke arahnya.

"aku kenapa? aku gapapa, sayang. kamu yang terlalu berpikir negatif," jake berusaha menjawab dengan tenang, walau pikirannya kacau.

sorot mata jay terlihat sedang memendam amarah yang kapan saja bisa meledak jika dipancing sekali lagi.

"i will ask you one more time, what the fuck is going on in our relationship now, jake?" 

pria bermata elang itu menatap si manis garang. dia butuh penjelasan, bukan elakan dari jake.

bisa dibilang jay itu manipulatif. menyalahkan jake atas apa yang terjadi, padahal dirinya juga merasakan apa yang kekasihnya itu rasakan. playing victim, kalau kata manusia zaman ini.

jake skakmat. pria bermarga park ini tahu segalanya tentang dirinya, luar dalam. apapun yang sedang ia rasakan dan pikirkan, jay mampu menebaknya hanya dengan sorot mata si shim. 

"kamu ngga merasa atau emang pura-pura bodoh? terus terang, kita udah beda, jay. kamu dan aku, perasaan kita, udah hilang buat satu sama lain. jawab jujur, iya kan? semua ngga lagi sama seperti dulu."

sungguh malang takdir mereka berdua. hubungan yang dijalin bak pasangan di negeri dongeng, harus dihadapkan dengan permasalahan yang perlahan membinasakan kewarasan mereka.

"iya, memang udah ngga sama. tapi siapa yang lebih dulu menunjukkannya? kamu, kan? lantas kenapa aku yang disalahkan?"

satu dari banyaknya sifat buruk jay, terlalu mudah tersulut emosi. sang elang bak bensin yang jika disulut api sedikit, akan langsung terbakar. dan jangan tanya bagaimana kabar jake jika kekasihnya sedang dalam kondisi itu, ia rasanya ingin mengubur diri saja.

jay park itu pria paling brengsek yang pernah ia kenal. namun sayangnya hati jake mengkhianati tuannya sendiri, mencintai si brengsek tanpa memedulikan keselamatan diri.

"aku lagi, dan aku terus yang kamu salahin. memang aku aja ya, jay, yang bisa menerima segala sifat burukmu ini. and i don't understand why i still stick with you for one fucking year," seharusnya, saat itu jay sadar dirinya salah. seharusnya. ia tau batas kesabaran yang dimiliki jake. namun jay terlalu dibutakan oleh amarah.

"yaudah, memang kita udah ngga bisa sama-sama lagi, kan? kamu yang terlalu cepat menyerah, dan aku yang terlalu mudah terpancing amarah, apa jadinya kalau dipertahankan?"

bodoh, seharusnya jay tak perlu bertanya seperti itu. apa jadinya kalau dipertahankan? sudah jelas akan menguras kewarasan mereka berdua. kalau pada akhirnya akan sama-sama menyerah, mengapa dari awal berjerih payah? 

jake menarik nafasnya, menyiapkan diri untuk pernyataan yang akan dia lontarkan, "ayo akhiri, hubungan kita."

rasanya nafas jay berhenti saat itu juga, saat jake melontarkan 4 kata yang mampu menghentikan semua sistem saraf di tubuhnya.

-tbc-

ennuyé | jaykeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang