warn : chapter ini full narasi dari kedua sudut pandang
jikalau jay ditanya seperti apa sosok jake di hidup jay, maka dirinya tak mampu. pasalnya, walaupun ada begitu banyak bahasa 'tuk jabarkan, dirinya seakan tak becus lontarkan barang satu kalimat saja. kendatipun ada satu kata yang sesuai menurut jay, jake itu terlampau sempurna.
jake shim itu parasnya paripurna, sifatnya mulia, dan suaranya pantas dipuja. sudah jay bilang, kan, tak ada kata yang mampu untuk jabarkan seperti apa diri jake di mata jay. bahkan disaat keduanya sedang berkencan, jay tak kuasa berpaling dari wajah elok itu meskipun hanya satu detik. terlalu mematikan. apa jake memakai sihir agar jay tidak bisa alihkan perhatian pada eksistensi yang lain? seolah-olah, penglihatan jay dibuat hanya untuk menelisik tiap inchi kesempurnaan dirinya.
kemudian saat mereka resmi berpacaran. rasanya jay ingin hentikan waktu, agar dirinya bisa berlama-lama dengan jake, menghabiskan waktu memuji pujaannya lagi dan lagi. semuanya terlampau sempurna tatkala mereka menjadi sepasang kekasih. tangan jay yang genggam hangat tangan jake, berjalan beriringan bagai sepasang mempelai hendak menuju altar pernikahan.
agaknya semua yang kulontarkan sedikit hiperbola, tapi memang itu faktanya. perasaan, hasrat, dan cintanya untuk jake tak akan pernah terganti, bahkan oleh ribuan eksistensi yang berusaha merebut hati. karena dari dulu, sekarang, dan mungkin sampai nanti, hanyalah jake shim, insan yang ia cintai di muka bumi hingga nafasnya berhenti.
»»----- ✼ -----««
jake itu lemah, bahkan mungkin hampir rapuh. dirinya tak pernah rasakan bahagia hinggap di hidupnya sejak ia bernafas. pria manis itu tak punya tempat 'tuk dirinya berlindung, tak ada raga 'tuk dirinya bernaung, dan kesedihannya terlampau tak bisa ditampung.
malaikat di surga mungkin menangis saat dirinya dilahirkan ke dunia yang amat kejam baginya. lahir di keluarga berkecukupan harta, tetapi berkekurangan cinta, cukup buat jake sadar bahwasanya cinta itu fiksi belaka.
namun kemudian manusia bernama jay park datang ke hidupnya. ajarkan jake warna-warni hidup yang selama ini ia lihat sebagai monokrom. dengan jay, ia rasakan berjuta kupu-kupu hinggap di perutnya. bersama jay, ia seakan lupa akan kemalangan yang selama ini menimpanya. saat jay ada, maka jake yang jiwanya telah hilang, kembali hidup.
pria itu bagai penawar atas racun yang selama ini jake telan, bagai nirwana di tengah neraka yang mengelilingi, bagai utopia di antara distopia hidup jake. rasanya lidahnya kelu, tak kuasa mau katakan bagaimana lagi arti jay di hidupnya. umpamanya, jikalau jake diminta mati untuk jay, bahkan mengorbankan segala yang ia punya hanya untuk jay, ia akan mengiyakan dengan lantang tanpa malu.
hidup jake memang amat pahit, dan terlampau berat, tapi jika eksistensi jay ada di sisinya, maka semua itu hanya angin lalu bagi dirinya. keberadaan jay cukup untuk mengukir senyum di bibirnya, eksistensi jay sempurna untuk hidupkan kembali jiwa jake yang telah mati, dan cinta jay untuknya sempurna 'tuk bangun nirwana mereka berdua.
ungkapan cinta dari jake untuk jay memang agak sedikit berlebihan, tetapi itu fakta yang tak terelakkan. rasa sayang jake untuk jay tak akan terkoyakkan, bahkan jika seribu satu manusia di bumi ini coba 'tuk putuskan. karena bagi jake, jay itu nafasnya, hidupnya, dan jiwanya. akan selalu seperti itu, bahkan hingga di kehidupan selanjutnya. walau di masa kini mereka t'lah temukan yang baru, namun eksistensi mereka untuk satu sama lain terlampau sempurna. hingga mereka akan mencinta, bahkan ketika akhir dunia menerpa.
-tbc-
KAMU SEDANG MEMBACA
ennuyé | jayke
Fanfiction"𝐣𝐢𝐤𝐚 𝐬𝐮𝐝𝐚𝐡 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐬𝐚𝐥𝐢𝐧𝐠 𝐦𝐞𝐧𝐜𝐢𝐧𝐭𝐚, 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐚𝐩𝐚 𝐝𝐢𝐩𝐞𝐫𝐭𝐚𝐡𝐚𝐧𝐤𝐚𝐧 𝐥𝐚𝐲𝐚𝐤𝐧𝐲𝐚 𝐦𝐚𝐬𝐢𝐡 𝐦𝐞𝐧𝐝𝐚𝐦𝐛𝐚?" 𝘄𝗮𝗿𝗻𝗶𝗻𝗴 : -𝗮𝗹𝗹 𝗽𝗮𝗶𝗿𝘀 𝗮𝗿𝗲 𝗯𝘅𝗯, 𝗴𝗮𝘆, 𝗵𝗼𝗺𝗼 -𝗺𝗲𝗻𝗴𝗮𝗻𝗱𝘂𝗻𝗴 𝗸𝗮...