sebut ini semua mimpi, maka jake tak akan mau terbangun dari tidurnya. ini semua terlalu indah. sosok yang ia damba kembali bersamanya, hadir tepat di depan matanya. tersenyum riang hanya untuknya. bagai tak ada insan lain yang buat jay bahagia selain jake.
keduanya larut dalam perbincangan tentang masa lalu mereka. jay juga bercerita seperti apa hidupnya tanpa jake selama lima tahun. dan sebaliknya, si manis juga berceloteh bagaimana ia mengarungi semuanya sendirian.
jay dan jake seperti romeo dan juliet, tak terpisahkan. atau mungkin ada, seperti maut?
"jake, i wanna talk about this for a long time," jay memasang raut wajah serius. menatap cintanya yang entah sejak kapan berubah menjadi nafasnya. jika tak ada jake, maka habislah jay.
jake mengangguk seraya terus tersenyum. ia akan mendengarkan semua tutur yang disampaikan jay. semuanya tanpa terkecuali.
"aku ngga mau menyia-nyiakan kesempatan lagi, jake. for God's sake, five years without you is like being in hell. rasaku masih sama. bahkan setelah lima tahun kita pisah, semua masih sama. aku masih sayang kamu, aku masih pingin liat wajah kamu setiap hari, aku masih butuh diperhatiin kamu, aku masih mau kamu jadi milikku. i'm begging you, please comeback to me. i promise i will love you like there is no tomorrow, jake."
setitik air mata jatuh dari kelopak mata jay saat mengucapkannya, buat hati jake terenyuh. jay ini, bagai adiksi untuk jake. adiksi yang berbahaya, namun tak dapat jake tolak. karena jay adalah hidupnya, nafasnya, dan semestanya. jika tak ada jay, entah bagaimana jake akan hidup. entah dengan apa ia bernafas. jake bahkan tak kuasa memikirkannya.
jake genggam tangan pucat itu dengan erat dan ia tersenyum, "kamu ngga usah mohon sama aku pun, bakal aku jawab iya, jay. you don't know how hard i am to forget our memories together, i have tried everything but i can't. jadi jay, aku mau. aku mau ulang semuanya dari awal, as long as it's with you," jawab si manis.
dan jay tak dapat sembunyikan rasa rindunya lagi, maka direngkuhnya tubuh ringkih itu ke dalam tubuh tegapnya. ia berani bersumpah tak akan tinggalkan jake sendiri lagi jalani hidupnya yang kejam ini. sekarang sudah ada jay, mereka akan berjuang bersama untuk bahagia jake.
setelah selesai memeluk jake dan mengecup bibirnya sekilas, mereka memutuskan untuk berbincang sedikit. seperti makanan kesukaan mereka berdua sekarang, dengan siapa mereka berpacaran selama lima tahun ini, dan obrolan ringan lainnya. seperti dulu lagi. dan kemudian jay memutuskan untuk mengantar jake pulang, karena katanya sunghoon sudah menunggu di rumah.
»»————- ✼ ————-««
"hati-hati, ya, pulangnya. kalau udah sampe rumah kabarin aku, jay," ujar jake seraya keluar dari mobil jay tak lupa mencuri kecupan di pipi jay, buat si mata elang tersenyum.
"iya, sayang. kamu jangan lupa istirahat, ya, aku pulang dulu. i love you!"
belum sempat jake membalas, namun jay sudah memacu mobilnya di kecepatan yang tidak bisa dibilang pelan. jujur jake agak khawatir, pasalnya jay itu agak ceroboh. semoga tidak terjadi apa-apa dengan pria itu.
si marga shim masuk ke dalam unit apartemennya dengan wajah sumringah, sunghoon sudah tahu apa yang terjadi dengan sahabatnya itu, dan ia turut senang. akhirnya mereka berdua tidak berpura-pura bodoh lagi dan memutuskan untuk mengungkapkan perasaan masing-masing.
sunghoon memeluk sahabatnya itu dan tersenyum senang, "selamat, ya? akhirnya lo bisa ngerasain utuh lagi," ungkapnya.
yang dipeluk juga membalasnya seraya terkekeh, "thank youu! jadi, lo bisa pulang dan kelonan sama suami lo, deh," ledek jake. sunghoon membalas dengan mencubit pinggang sahabat kecilnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ennuyé | jayke
Fanfiction"𝐣𝐢𝐤𝐚 𝐬𝐮𝐝𝐚𝐡 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐬𝐚𝐥𝐢𝐧𝐠 𝐦𝐞𝐧𝐜𝐢𝐧𝐭𝐚, 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐚𝐩𝐚 𝐝𝐢𝐩𝐞𝐫𝐭𝐚𝐡𝐚𝐧𝐤𝐚𝐧 𝐥𝐚𝐲𝐚𝐤𝐧𝐲𝐚 𝐦𝐚𝐬𝐢𝐡 𝐦𝐞𝐧𝐝𝐚𝐦𝐛𝐚?" 𝘄𝗮𝗿𝗻𝗶𝗻𝗴 : -𝗮𝗹𝗹 𝗽𝗮𝗶𝗿𝘀 𝗮𝗿𝗲 𝗯𝘅𝗯, 𝗴𝗮𝘆, 𝗵𝗼𝗺𝗼 -𝗺𝗲𝗻𝗴𝗮𝗻𝗱𝘂𝗻𝗴 𝗸𝗮...