7 : Sebuah Cerita

39 13 6
                                    

Playlist: Diver - NICO Touches the Walls


Disclaimer : Masashi Kishimoto
Pair :
KuraSaku & SasufemNaru
Akai Ito
By: ChoiNis


Bab 7: Sebuah Cerita

Sudah dua hari Sakura menginap dirumahnya sendiri. Mereka berdua memanfaatkan waktu selama itu untuk mencari informasi mengenai pertukaran jiwa mereka dan mengajarkan Naruto mengenai etika bangsawan juga berdansa jika mereka tak bisa kembali ke tubuh semula tepat waktu.

Selama dua hari itu pula Sasuke dan Kurama tidak memberi kabar apa pun, Sakura ingin berlari menemui Kurama kalau saja di luar tidak sedang tersebar gosip tentang cinta segitiga antara dirinya, Sasuke, dan Naruto sehingga mereka lebih baik berdiam diri dirumah sambil fokus dengan masalah utamanya. Toh, gosip itu tidak begitu buruk bagi Sakura karena pertunangannya dengan Sasuke akan dibatalkan setelah mereka kembali ke tubuh masing-masing. Tapi bagaimana dengan Naruto? Dan Sasuke, apakah dia sungguh-sungguh dengan Naruto tidak sekedar tertarik karena karakteristik yang baru untuknya?

"Naruto, apa yang akan kau lakukan setelah ini selesai?" tanya Sakura menatap wajah dirinya yang lebih berisi. Sakura tak bisa memprotes porsi makan Naruto karena dirinya cukup mengerti saat melihat pandangan berbinarnya kala melihat sajian makanan yang biasa disantap di sini, menilik kebiasaan hidup Naruto selama ini membuatnya enggan memprotes. Selama tak berlebihan Sakura tak akan mempermasalahkannya. "Maksudku, apa kau punya tujuan yang ingin kau lakukan setelah kita kembali ke tubuh masing-masing?" ralat Sakura saat melihat Naruto memandangnya bingung.

"Entahlah Saki," jawab Naruto terdengar hampa. "Sekarang aku tak sebebas dulu. Dimana aku selalu bergerak mengikuti keinginanku tanpa ada yang melarang atau terikat oleh belenggu." Tangan Naruto terulur memasukan telunjuknya ke kandang burung peliharaan Sakura untuk dipatuki paruh burung kolibri yang diberi nama Katsuya. "Tapi sekarang aku seperti Katsuya yang terkurung dalam sangkar dan hanya bisa memandang langit dan berandai aku terbang di langit luas itu." Naruto memalingkan wajah menatap Sakura. "Bagaimana denganmu? Kau benar-benar akan mengejar Kurama dan meninggalkan Sasuke?"

"Tentu! Sasuke sudah menerima. Dan aku akan berjuang untuk Kurama apa pun yang terjadi!"

Naruto mengambil beberapa cokies dan mengunyahnya dengan berantakan. "Yah, menurutku perjuanganmu akan mudah karena kita tahu Kurama juga cinta mati padamu." Sisa remahan menempel di sekitar bibir dan mengotori bajunya.

"Aku tidak yakin akan mudah. Kurama itu sering tidak jujur pada perasaannya." Kelesuan Sakura membuatnya malas menegur Naruto. Untuk kali ini dia akan membiarknya tapi tidak untuk lain kali. "Apa yang harus kulakukan jika itu terjadi?"

"Apa kau akan menyerah?" tanya Naruto dengan tampang dan suara datar seakan merendahkan. Wajahnya dibuat mirip dengan Sasuke yang membuat Sakura ingin mencakarnya kalau saja remahan cookies tak berada di bibir itu dan malah membuatnya terlihat konyol.

"Tentu saja tidak!"

"Nah itu jawabannya!" Ekspresi Naruto kembali berubah riang seperti biasa. Dia cepat sekali mengubah-ubah ekspresi. "Kau hanya perlu lebih sabar dan terus menguntitnya, jangan biarkan dia diincar atau mengincar wanita lain!" Seakan mendapat pemahaman Sakura mengangguk-angguk semangat. "Bagus, bagus!"

Sebuah ketukan mengintrupsi pembicaraan keduanya, Sakura sengaja mengunci kamarnya agar tak ada yang menguping atau masuk seenaknya. "Nona!" panggil pelayan pribadi Sakura di balik pintu.

"Iya!"/"Iya!" Naruto dan Sakura menjawab bersamaan. Sakura tersenyum minta maaf dia terlalu terbiasa dengan panggilan suara pelayannya.

"Ehem! Iya?" saut Naruto membiarkan Sakura mengelap bibirnya dengan sapu tangan dan membenahi gaunnya.

Akai ItoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang