1 : Lady Pembangkang dan Lady Sejati

303 26 10
                                    

Disclaimer:
Masashi Kishimoto

Pairing:
-KuraSaku
-SasufemNaru

Genre:
Historical, Tragedy, Romance, Drama, Hurt/Comfort, dan Supranatural.

Warning!!
Gender Bender, Typo's, OC, OOC, FF ini hanya untuk kesenangan/hiburan belaka tidak untuk diperdebatkan karakter tokoh juga hal lainnya, dan DILARANG MENG-COPAS SEBAGIAN ATAUPUN SELURUHNYA *walau fictnya gak bagus bagus amat😅* tapi hargailah penulis.

Akai Ito
By
ChoiNis


Bab 1: Lady Pembangkang dan Lady Sejati



Uchiha Sasuke, Duke termuda tahun ini dan paling banyak diminati untuk dijadikan suami atau menantu karena harta, gelar, dan rupanya yang begitu menawan. Dia baru saja turun dari kereta kuda mewahnya bersama sang tunangan Haruno Sakura. Semua wanita di penjuru kota merasa patah hati dan iri saat pengumuman pertunangan kedua insan itu di season tiga tahun lalu, berita pertunangan mereka terpampang di halaman utama koran dan menjadi perbincangan hangat sampai berbulan-bulan lamanya. Seharusnya tak perlu dihebohkan-hebohkan lagi mengingat ikatan keluarga Uchiha dan Haruno sangat dekat, hal wajar bila terjadi pernikahan diantara kedua keluarga itu. Keduanya tampak serasi. Jika ditanya siapakan lady sejati, maka Lady Harunolah orangnya, seorang lady anggun tanpa skandal. Namun, tidak untuk sang Duke Uchiha dia dikenal juga karena keplayboyannya sewaktu muda dulu, tapi sejak dia mewarisi gelar-yang seharusnya milik mendiang kakaknya-serta bertunangan Sasuke mulai menjadi seorang gentleman sejati.

"Aku tidak tahu Lord Namikaze sudah pulang." Sakura mengalungkan tangannya di lekukan siku Sasuke. Kereta di belakang mereka kembali bergerak sesuai arahan bocah salah satu penjaga istal Namikaze.

"Kau saja yang terlalu sibuk dengan acara sosialmu."

"Kalau pun begitu bukankah seharusnya kepulangan Lord Namikaze menjadi perbincangan hangat?" Keduanya berjalan beriringan memasuki halaman Manor Namikaze dengan diikuti pelayan pribadi masing-masing. "Bagaimana pun juga dia adalah bujang yang paling diminati setelah kau!" Sasuke mengangkat bahu acuh, baru saja dia akan membalas sebelum suara lengkingan memekakan telinga membuat mereka mendongak melihat sumber suara.

"NARUTOOOOOO!!" pekikan itu berasal dari sang Marchoniess, Namikaze Sarah. Sasuke, Sakura, dan para pelayan mereka melotot horor saat melihat objek kemarahan Sarah. Seorang gadis remaja berambut pirang cerah memakai gaun orange dengan renda biru lompat dari jendela lantai dua. Beberapa pekerjaan di kebun serta pelayan di manor itu tampak diam dengan mata melotot dan menahan nafas. Walau kejadian seperti ini sudah terjadi berkali-kali selama seminggu belakangan ini tapi tetap saja mereka tak terbiasa. Lapisan-lapisan dalam gaun gadis itu tersibak tapi tak memperlihatkan apa yang ingin para lelaki lihat karena sang gadis memakai celana bahan warna cokelat yang lusuh. Dan seperti sebelum-sebelumnya gadis itu mendarat cantik dengan kedua lutut serta telapak tangan di tanah, gaun itu berkibar tak karuan seperti rambut panjangnya yang terurai tapi Naruto tidak peduli. Gadis itu mendongak, mata biru langitnya tampak berbinar bibir pinknya tersenyum cengengesan. "NARUTOO!!" pikik sang Marchoniess lagi. Kini matanya jelalatan melihat para pekerjanya. "APA YANG KALIAN LIHAT, TANGKAP BOCAH ITU!!" Namun, Naruto sudah berlari dengan kekuatan penuh menuju gerbang.

"Maaf Bibi Chiyo! Aku akan membantumu mencuci gaun ini nanti!" teriak Naruto menoleh pada seorang wanita yang berdiri di lantai satu manor dekat jendela. Wanita itu menghela nafas membuat cengiran Naruto tambah lebar. Beberapa pekerjaan mulai mengejar lady mereka. Naruto hampir sampai di depan Sasuke yang tampaknya mulai sadarkan diri. "Awas!" Tapi Sasuke bergeming dia malah mengkode Sakura untuk menyingkir dan tampaknya Naruto tahu, lelaki itu berada di pihak ibu tirinya. "Brengsek!" umpat Naruto kencang, dia berlari sedikit serong tapi Sasuke mulai mengikutinya hingga keduanya sudah berjarak sangat dekat Sasuke berniat mencekal tangan Naruto. Tapi Naruto telah menepisnya dan melayangkan tinjuan. Namun Sasuke membelit kaki Naruto dan menahan pinggangnya. Naruto hampir jatuh jika saja pingangnya tidak di tahan. Jarak mereka terlalu dekat. Wajah Naruto memerah. Sasuke kira Naruto malu seperti gadis labil pada umumnya menyadari posisi mereka yang sedikit intim. Namun, suara bersinan kecil yang ditahan itu membuyarkan angan-angan sang Duke muda. Lagi Naruto bersin. Dekapan Sasuke mengendur, Naruto tahu lelaki itu lengah dan kesempatan itu dia manfaatkan dengan menyikut perut Sasuke. Sang Duke pun melepasnya dengan tangan memegangi perut sesekali mengumpat. "Entah aku bersyukur-hachi- atau tidak pada aroma berlebihanmu! Hatchu- Brengsek!" tukas Naruto hendak lari lagi tapi terlambat, Kurama entah datang dari mana sudah memborgol salah satu tangannya dengan tangannya sendiri. "Oh siaaal!-Hachii-"

Akai ItoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang