[B2] Istriku Dokter Jenius Yang Berani

Bab 216: Flower

Weiwei tidak banyak bicara, perlahan mulai merias wajah Jing Lu.

Ketika Weiwei mengulurkan tangan ke rak di bagian bawah, mengeluarkan pengeritingnya, Jing Lu melihat sebuah paket besar yang ada di dalam rak, matanya melebar karena terkejut.

"Ya ampun, apakah itu Flower?" Suara Jing Lu naik satu oktaf lebih tinggi, "Ini ... Kru produksi menyiapkan ini untuknya?"

"Tidak. Itu adalah bagian dari barang-barang pribadi Jing Qian."

Weiwei merasa bahwa dia telah membuat dirinya sangat jelas.

Barang pribadi!

Jika mereka tidak bodoh, siapa pun yang berusia 15 tahun ke atas harus memahami arti barang-barang pribadi!

Flower adalah merek kosmetik terkenal secara internasional yang sangat eksklusif. Satu botol pelembab mereka berharga hingga tujuh ribu yuan, dan serum mereka berharga setidaknya 12 ribu yuan. Tak hanya itu, mereka hanya memproduksi 50 ribu set setiap tahunnya. Para istri politisi dan bangsawan akan mendapatkan 30 ribu set teratas melalui koneksi mereka. Oleh karena itu, tidak akan banyak yang tersedia untuk orang biasa dan kaya seperti mereka.

Oleh karena itu, salah satu kriteria untuk disebut keluarga kaya tergantung pada apakah nyonya rumah telah mendapatkan Flower.

Adapun dia, dia menemukan seluruh set Bunga duduk tepat di dalam rak Jing Qian!

Plus, ini adalah Flower versi botol hitam kelas atas!

Set ini akan menelan biaya setidaknya 20 ribu yuan.

Poin utama di sini bukan hanya biayanya! Ini bukan sesuatu yang orang kaya akan pedulikan!

Tapi Jing Qian memiliki satu set di sini bersamanya!

Sebelum ini, dia telah mengejek Jing Qian jauh di lubuk hatinya karena menikahi pria lumpuh dan menukar hidupnya yang menyedihkan dengan ketenaran dan kekayaan seumur hidup.

Namun, ketika Jing Qian mendapat peran sebagai pemeran utama wanita pertama, sementara dia harus berlutut dan memohon hanya untuk peran kecil di acara itu, dia tidak bisa lagi mengejeknya lagi.

Ketika dia melihat bahwa Jing Qian mendapatkan Flower, yang hanya tersedia untuk wanita kaya yang terkenal itu, dan versi botol hitamnya, Jing Lu menjadi cemburu sekali lagi.

Dia tersenyum ketika dia berkata, "Oh, aku pikir itu milik kru. Karena itu milik kakak perempuanku, itu seharusnya tidak menjadi masalah. Gunakan saja Flower, kalau begitu. Kakak perempuan selalu berbagi barang-barangnya denganku. "

Dengan mengatakan itu, dia membungkuk ke depan dan mengeluarkan set dari rak di bawah.

Karena ini adalah set yang dimiliki Jing Qian, ada juga produk kosmetik.

Benar saja, tas besar berwarna hitam mengkilat itu penuh dengan produk perawatan kulit dan kosmetik. Mata Jing Lu terbakar dengan penyesalan bahwa dia tidak melihat ini sebelumnya.

Tetapi...

Karena dia telah melihatnya, ini sekarang miliknya.

"Kakak, ini hadiah dari kakak ipar, kan? Dia adalah pria yang mampu. Dia bahkan memberimu seluruh seri dari Flower. Mengapa kamu tidak menyuruhnya untuk membelikan mu yang lain? Aku akan membawa yang ini bersama ku. Hehe..."

Saat dia menyelesaikan kalimatnya, dia bahkan tidak menunggu Jing Qian, yang duduk tepat di belakangnya di sofa yang sedang mengerjakan komputernya, untuk merespons, mulai menekan botol foundation.

Weiwei sudah terlambat, bahkan saat dia mencoba menghentikan Jing Lu.

Namun, bahkan ketika dia memaksakannya, tidak ada yang keluar dari botol.

Jing Lu meningkatkan kecepatannya sambil meremasnya, tapi tetap saja, tidak ada setetes cairan pun yang keluar dari botol.

"Kakak, ada apa dengan ini? Kenapa tidak ada yang keluar?"

Kemudian, Jing Lu mencoba memutar bagian atas botol, berpikir bahwa ada segel lain di dalamnya.

Jing Qian perlahan meletakkan laptopnya, berdiri, dan berjalan menuju Jing Lu. Karismanya begitu sombong sehingga Jing Lu sekali lagi merasa tertekan olehnya.

Saat dia merasakan tekanan dari Jing Qian, dia bisa dengan jelas merasakan dadanya mengencang pada saat yang bersamaan.

Saat Jing Qian berjalan mendekatinya, suara tumit Jing Qian yang menyentuh lantai menyebabkan jantungnya melompat, wajah Jing Lu perlahan memucat.