[B2] Istriku Dokter Jenius Yang Berani

Bab 218: Puas

Saat Jing Lu berbalik ke cermin di depannya, ada dua huruf besar tertulis di atasnya dengan fondasi dari sebelumnya ...

SB! *(Sha Bi = Idiot dalam bahasa Cina)

Huruf tebal di cermin berhasil menutupi wajah Jing Lu sepenuhnya.

Jing Lu sangat marah.

Di sisi lain, Weiwei merasa kasihan pada Flower yang terbuang sia-sia, tetapi melihat ekspresi marah di wajah Jing Lu membuat semuanya sepadan.

Melihat bahwa kamera akan segera diputar, Weiwei meluangkan waktu untuk menyelesaikan riasan Jing Lu.

Jing Lu diganggu dan dipenuhi amarah pada saat ini, itulah sebabnya dia tidak ingin tinggal di sana lebih lama lagi. Dia melihat riasan di wajahnya saat dia berpikir bahwa inilah mengapa Weiwei dipekerjakan sebagai kepala penata rias dari kru produksi. Dia berterima kasih kepada Weiwei atas usahanya dan pergi setelah memuji Weiwei atas keahliannya.

Dia bahkan tidak menatap Jing Qian sebelum meninggalkan ruangan.

Jing Qian akhirnya duduk di meja setelah Jing Lu pergi.

*****

Pemotretan akan segera dimulai. Semua sutradara dan aktor ada di sana, termasuk Yunxiao, tetapi Jing Qian tidak terlihat.

"Apa masalahnya? Dimana Jing Qian? Dia ada di adegan pertama. Kenapa dia belum datang?"

Pan Wei melihat sekeliling, kesal saat mengetahui bahwa Jing Qian hilang.

Bahkan jika kamu memiliki cadangan, tidak masalah jika kamu tidak memiliki keterampilan akting, tetapi kamu setidaknya harus profesional. Terlambat di lokasi syuting tidak dapat diterima.

Ketika Pan Wei bertanya, Jing Lu punya firasat buruk tentang ini. Dia akhirnya mengerti mengapa Jing Qian mengizinkannya merias wajahnya terlebih dahulu. Jing Qian sekarang adalah orang yang tidak akan pernah memberikan apapun padanya, tapi Jing Qian tidak mengatakan apapun saat dia mengambil alih ruang ganti Jing Qian beberapa waktu lalu, bahkan membiarkan Jing Lu merias wajahnya terlebih dahulu.

Jing Qian benar-benar b*tch!

"Direktur Pan, aku tiba di waktu yang sama dengan Jing Qian. Dia segera pergi untuk rambut dan make-up setelah dia tiba. Aku yakin dia akan segera selesai."

Qin Yi baru saja akan membela Jing Qian tetapi Yunxiao sudah berbicara di depannya.

"Itu benar, direktur. Aku datang pada saat yang sama dengan Jing Qian, dan aku bahkan bertemu dengannya di pintu masuk. Ini hampir satu jam, jadi aku yakin dia akan segera selesai."

Yan Meiqi, yang telah melakukan kesalahan dan mencoba yang terbaik untuk mengembalikan citranya di depan Yunxiao, juga membela Jing Qin.

Pan Wei tidak punya pilihan lain selain menekan amarahnya.

Inilah mengapa dia membenci mereka yang datang dengan koneksi!

Pada akhirnya, mereka menunggu lama, tetapi Pan Wei tidak bisa lagi menahan amarahnya.

Dia meraung marah, "Riasan apa yang dia lakukan yang begitu lama?! Kita semua menunggunya! Tidak bisakah dia sedikit lebih profesional ?! "

Sebelum Yunxiao bisa mengatakan sepatah kata pun, Pan Wei memotongnya, "Yunxiao, bukan karena aku tidak menghormatimu, tetapi sebagai seorang aktor selama bertahun-tahun, kamu tahu betapa pentingnya ketepatan waktu. Dia adalah aktris baru dan tidak tepat waktu seperti yang seharusnya. Tidak bisakah saya mengatakan sesuatu tentang ini? "

Yunxiao menatap Direktur Pan.

Direktur Pan benar, tapi... Tidak ada yang diizinkan untuk meneriaki saudara perempuannya yang tersayang.

"Tentu saja kamu bisa, tetapi kamu bahkan tidak menyadari apa yang terjadi. Bagaimana jika kamu menuduhnya? Aku percaya bahwa Jing Qian menjadi tertunda karena sesuatu yang penting. "

Direktur Pan memiliki ekspresi terdiam di wajahnya sementara Qin Yi memasang tampang waspada. Yan Meiqi berusaha untuk tetap tenang sementara Jing Lu tidak puas dengan itu; hanya Luo Jiani yang mendengus dengan suara lembut yang hanya terdengar olehnya.

"Hmph! Aku benar-benar ingin tahu apa yang terjadi yang menahannya di sana dan melihat apakah aku telah menuduhnya."

"Direktur, aku akan pergi dan melihatnya. Kakak memiliki temperamen yang cukup tinggi dan akan lebih baik jika aku berbicara dengannya terlebih dahulu, "Jing Lu segera berbicara dengan ketakutan.

Dia harus segera menemukan kesempatan untuk berbicara dengan Jing Qian sehingga Jing Qian tidak akan mengadukannya.

Saat Jing Lu maju satu langkah, dia dihentikan oleh Yunxiao.

"Kau bahkan tidak dekat dengan kakak mu. Apakah kamu yakin akan pergi ke sana untuk membantunya?"

Sorot matanya setajam pisau, menembus jantung Jing Lu.