Eleven : Traktir

449 90 8
                                    

Annyeong Voment juseyoo ❤️💚

"JENO HYUNGG! CHENLE! MAIN PAPJI KUYY!" Ajak Jisung yang baru memasuki kamar Jeno-Chenle yang membuat para penghuni yang sedang asik merebahkan diri pada kasur masing-masing terlonjak kaget.

"Eh Cung! kalo kau masuk biasain ketok pintu dulu, untung kagak gue lempar granat!" Cerocos Jeno mengusap dadanya.

Jisung yang masih berdiri di ambang pintu sontak terdiam menyimak perkataan yang lebih tua kemudian berjalan keluar kamar lantas menutup pintu. Tanpa ia sadar tingkahnya ternyata tak lepas dari pengawasan kedua penghuni kamar. Akibatnya mereka berdua mengernyit heran dengan tingkah laku si jangkung itu.

Tok! Tok! Tok!

"Hyung gue masuk!" Setelah suara itu terdengar pintu tak lama terbuka dan menampilkan sosok laki-laki bertubuh tinggi, siapa kalau bukan Jisung.

Jeno dan Chenle hanya bisa melongo melihat tingkat kepolosan sang Maknae.

"Eh lu ngapain?"

"Hah?" Jisung menengok sisi kiri dan kanannya.

"Gue?" Lanjutnya sembari menunjuk dirinya.

"Iya lu lah! emang siapa lagi goblok?!" Cetus Chenle geram.

Jisung menyatukan kedua alisnya. "Ya kan tadi katanya suruh ketok pintu!" Jelasnya.

Chenle berdecak tak habis pikir dengan kepolosan maknae yang satu ini.

"Udah telat anjing" Bisik Chenle menggeleng dan mengganti pandangan pada ponselnya.

"Heh! Heh! Udah ayo jadi gak maennya?" Ucap Jeno melerai.

Jisung mengangguk setuju lalu menduduki kursi didekat sana.

"Ayo! Yang kalah traktir boba!"

"Buat semua member" Lanjutnya.

"Oke!" Perkataan Jisung di angguki oleh kedua kawannya setelah bergelut dengan pikirannya masing-masing.

Mereka pun mulai memainkan game 'papji' yang Jisung maksud. Baiklah mari kita lihat para member yang lain.

#In Renhyuck room

Cinta Luar Biasa Haechan ft Renjun

"Terimalah lagu ini dari orang biasa~" Renjun bernyanyi dengan suaranya yang lembut saat iringan nada gitar Mark terdengar.

"Tapi cintaku padamu luar biasa~" Sambung Haechan dengan suara khasnya yang tak kalah merdunya.

"Eh malem-malem kok nyanyinya beginian si?" Tanya Jaemin yang entah dari kapan ada di ruangan itu.

"Malem-malem ngebucin kek ada yang di bucinin aja" Lanjutnya menyomot snack yang nganggur.

Sebenarnya dianggurin bukan nganggur.

"Kenapa emang? lu kayak punya aja" Sindir Renjun.

"Dihh lu gak tau aja pens gue pada haluin gue jadi suaminya" Ucap Jaemin pede.

"Iya nanti lain waktu gue balurin muka lu make tai"

"Gak bakal berpengaruh, pens gue mah setia mau muka gue datar sekali pun mereka bakalan tetep haluin gue"

"Bener ya? Kalo gue jadiin muka lu datar berarti lu kagak keberatan" Savage Renjun yang membuat sang empu terdiam.

Dalam hati Jaemin memaki dirinya. Pokoknya jangan asal ngomong kalo ada si julid mah.

Mark berhenti memainkan gitarnya. Sepertinya ada pencerahan yang melintas di benaknya.

"Kenapa berenti?" Tanya Haechan merasa terganggu karena masih menikmati petikan gitar yang Mark mainkan dari tadi.

"Maen tebak lagu aja kuy!" Ajaknya.

"Ayok gue ikut!" Seru Jaemin yang sudah duduk di ranjang Renjun lebih tepatnya di sebelah Renjun.

"Jun lu mau ikut gak?"

"Tau lu maen hape mulu dari tadi, ada apaan sih?" Tanya Mark menggoda.

Renjun memicingkan matanya pada Mark. "Gak usah ngadi-ngadi lu bangsat!" Sergahnya sembari melempar bantal ke arah Mark dan membuat sang empu terkekeh.

"Udah ayok jadi gak?" Tanya penghuni kasur atas aka Haechan.

Tanpa basa-basi Mark Mulai memetik senar gitarnya. Membuat nada lagu yang ada dipikirannya.

"I got my peaches out in Georgia" Seru Haechan bersemangat menyanyikan nada yang ia rasa cocok dengan nada gitar Mark.

Mark masih mengalunkan nadanya menatap Haechan. " Harus pake judul nama penyanyinya" Jelasnya.

"Peaches!" Sambar Jaemin.

Mark semakin asik memainkan senar gitarnya. "Penyanyinya siapa?"

"Hmmm, si itu! si siapa sih!" Haechan berpikir keras.

"Peaches - Justin Bieber!" Ucap Renjun dengan mantap.

"Right!"

Haechan membuat ekspresi tak terima, ya meskipun tidak ada yang melihat karena ia di kasur atas seorang diri.

"Jeh anjir sampahan gue!"

"Bodo"

"Dah next hyung!" Pinta Jaemin.

Mark kembali memetik senar gitar yang masih setia bertengger di pahanya.

Ketiganya mulai berpikir saat mendengar alunan nada yang keluar dari gitar.

"Celebrity - IU sunbaenim" Ucap Haechan spontan.

"Right"

"Eh! Bentar! Yang kalah di apain?" -Jaemin.

"Traktir pizza buat semua member" Sambar Renjun datar.

Mark mengangguk setuju. "Boleh, gue lagi laper juga"

Selanjutnya Haechan dan Jaemin mengangguk setuju.

"Oke lanjut ya"

"Hmm ini bukan sih! yang..."

"Lu jangan ngasih spoiler lah bego! entar di embat ngebacot" Julid Jaemin.

"Bodo amat, suka-suka gue! Wlee" Balas Haechan sembari menjulurkan lidahnya.

Jaemin mengusap dadanya pelan. "Sabar Jaem"

Permainan terus berjalan dan mereka saling mencetak poin.

"Haechan 4, Renjun 3, Jaemin 2" Ucap Mark.

Haechan turun dari kasurnya. "ANJAY MAKAN PITZAA!! JAEMIN TRAKTIR!" Sorak Haechan bahagia, namun lebih memberi kesan meledek bagi Jaemin.

Mark membalas tos an Haechan saat sang empu mengajaknya bertosan.

Brak!

"HYUNGG! JENO HYUNG TRAKTIR BOBA!" Teriak Chenle penuh kebahagiaan.

Raut wajah penghuni kamar seketika menjadi berseri-seri.

"Berarti Jaemin traktir Pizza Jeno traktir boba!"

"Hah? Hyung kalah?" Tanya Jisung pada Jaemin setelah mendengar ucapan Haechan.

Jaemin menatap Jisung dengan Puppy eyes nya. Tak mau terjerumus lebih dalam akhirnya Jisung menyeret Chenle keluar dari kamar itu. Sedangkan Jaemin hanya menghela nafas panjang.

-Batas Halu-

TBC
Semoga suka, maaf kekurangannya
See u

Revised ✔️
30/12/21

Prik! ; Nct Dream [✔️] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang