Twelve : Ngajarin Jisung

531 85 44
                                    

Annyeong! Voment juseyoo ❤️💚

"Wae naneun noereul mannaseo~"
(kenapa aku bertemu denganmu)

Suara merdu yang sangat Jaemin kenal itu terlintas di telinganya dan membuatnya sedikit tersenyum geli. Meskipun hanya suara yang terdengar merdu tapi bisa dipastikan pemilik suara itu sedang tidak baik-baik saja.

"Napa lagi tu anak?" Gumamnya sembari terkekeh.

Tanpa ia ketahui ada sesosok pemuda yang sedang menatapnya heran penuh tanda tanya -Jeno-.

"Kenapa si?" Tegur Jeno yang sedang mencuci piring menatap heran kawannya.

"Jaem, lu gak ketularan jisungkan?" Batinnya takut-takut.

Fyi, saat ini yang ada dipikirannya hanya kejadian waktu sore tadi tepatnya saat matahari sudah terbenam, saat dimana ia tak sengaja melihat Jisung yang sedang melamun menatap sebuah batu besar dengan tatapan meneliti seakan tengah mendengar curhatan batu itu dan diminta untuk memberikan pendapat.

Wahh, sepertinya bulu kuduk si Samoyed itu berdiri kembali karena mengingatnya kembali. Tapi, Apa benar Jaemin seperti itu? Bedanya Jaemin tersenyum pada sebuah sup Ramyeon yang sedang di masaknya seakan sedang di beri lelucon oleh makan berkuah itu.

"Eh! Gw mikir apaan si? gak jelas amat!" monolognya disertai gelengan kepala.

"Lu gak denger si Renjun?" Tanyanya masih dengan senyuman khasnya tanpa mengalihkan manik mata dari rebusan ramyeon yang sedang ia buat.

Jeno menautkan kedua alisnya. "Wihh kayaknya teori gue kejauhan hehehe" Jeno terkekeh malu seraya kembali menatap tumpukan piring yang seakan meminta untuk segera disucikan kembali dari noda-noda menjijikan itu.

Anjir! Apaan si!

"Emang ada suara?" Ucapnya menutupi pipinya yang mulai memerah.

Entah lah, pemikiran tadi serasa sangat memalukan jika dipikir lagi.

"Kuping lu budek berarti" Sinis jaemin yang mendapat tatapan tajam dari Jeno, namun ia tak peduli.

"Eh, Jen tolong ambilin garem dong" Tak mau terlarut dalam kesunyian akhirnya Jaemin memutuskan untuk mengeluarkan suara lebih dulu.

Jeno memberhentikan kegiatannya melepas sarung tanganya, lantas berjalan mendekati wadah kecil yang Jaemin maksud. Kebetulan letaknya tak jauh darinya.

Jaemin menerima sodoran dari Jeno dan memeriksanya, hanya takut kejadian waktu itu terulang untuk ke sekian kalinya. Mata Jaemin menyipit sekejap untuk melihat butiran putih didalam wadah kecil di tangannya lalu melotot saat yang ada di monolognya terjadi.

"Eh Samoyed! mata lu burem? Sumpah kayaknya lu harus periksa mata di dokter hewan dah, udah jelas-jelas ini gula. Lu mau bikin kita diabetes?" Protes Jaemin yang membuat Jeno terlonjak kaget.

"Yakan gue gak liat"

"Mentang-mentang mata lu sipit jadi gak ngeliat, kenapa gak ilang sekalian aja sih!" Lanjut Jaemin seraya mengambil bumbu yang ia maksud.

Jeno terdiam mematung hanya mendengar celotehan Jaemin yang terus mengomelinya.

"Padahal sendirinya juga sipit! Cihh!" Batinnya dengan tampang masamnya.

Jeno tidak berani jika harus menyindir Jaemin saat ini, bisa-bisa mukanya bonyok diamuk pemuda Na itu nantinya.

"Nih lu liat! garem sama gula tuh beda, padahal udah di kasih tau berkali-kali tetep aja gak ngerti! Dasar bego" Omelnya seraya mendekatkan benda kecil itu ke depan muka Jeno dengan kasar.

Prik! ; Nct Dream [✔️] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang