Satu

363 53 31
                                    


⚠️ Typo dimana mana 💔


~Ayara Story~


Rumah sakit

"Ayah enggak lagi serius kan? Ayah cuma bercanda doang kan yah?" Tanya gadis itu tepat di hadapan laki-laki paruh baya yang sedang menatapnya.

"Sayang, putri anak ayah yang paling cantik nurut kata ayah ya nak." jawab Dodi Ayahnya sambil terus mengelus rambut putri semata wayangnya.

"Tapi Ara masih kuliah yah, Aku masih pengen nikmatin masa-masa kuliah kaya temen-tem-."

"Ara!" panggil Kirana bundanya memotong pembicaraan antara anak dan ayah itu.

"Ara, kamu sayang kan sama bunda?Ara mau kan liat bunda seneng?, liat bunda bahagia?."
Lanjutnya masih dengan terbaring di ranjang rumah sakit.

Kirana bundanya Ayara yang saat ini sedang terbaring lemah di bangsal rumah sakit, akhirnya bangun setelah tidak sadarkan diri selama hampir 7 jam.

Sejak 1 tahun lalu Kirana divonis oleh dokter terkena leukimia atau kangker darah yang menyebabkan dirinya harus bolak balik rumah sakit untuk menjalankan kemoterapi di setiap bulannya.

Namun sejak beberapa bulan terakhir kondisinya kini semakin lemah dan akhirnya kemarin ia harus dilarikan ke rumah sakit setelah pingsan saat sedang memasak.

Sontak keduanya menoleh ke asal suara itu.

"Bunda! Bunda udah sadar? Bunda gapapa kan bunda? Mana yang sakit bunda biar Ara panggil dokter yah." Tanyanya bertubi-tubi pada kirana yang baru sadar.

"Bunda gak papa sayang, bunda udah sehat." jawab bundanya yang masih terdengar lesu.

"Bunda!" tangis Ara pecah sambil memeluk bundanya yang masih terlihat sangat pucat.

"Aku takut bun, bunda jangan tinggalin Ara ya bunda, Ara janji bakal nurut apa kata bunda asalkan bunda sehat dan nggak ninggalin Ara ya bunda." Lanjutnya masih dengan posisi memeluk bundanya.

"Kalo gitu Ara nurut ya nak apa kata ayah tadi, Ara udah janji loh mau nurut sama bunda barusan." jawab bundanya sambil tersenyum ke arah putrinya.

"Bundaaaaa, Aku masih kuliah. Ara masih punya-"

"Suuut" Kata Kirana sambil menempelkan jari telunjuknya dibibir putrinya.

"Dengerin bunda dulu ya sayang!.

"Dia orangnya baik kok, ganteng pula. Ara kan udah janji sama bunda, Ara sayang kan sama bunda?." Lanjut bundanya.

"Yah" Kini Ayara beralih memanggil Ayahnya.

"Nurut kata bunda ya sayang!."

"Ayah sama bunda selama ini nggak pernah minta apa apa kan dari kamu? ayah sama bunda selama ini selalu nurutin apa yang Ara mau kan?" Jawab Ayahnya.

"Nah sekarang ayah sama bunda mau kamu nurut sama kita dan mau terima perjodohan ini ya sayang." lanjut Dodi.

"Argh Ayah bunda sama saja" Batin Ayara akhirnya.

Ayara benar benar bingung saat ini, ia dihadapkan dengan situasi yang amat sangat sulit dipahami oleh otaknya. Bagaimana tidak? Dirinya yang saat ini masih berusia 21 tahun tiba-tiba dijodohkan dengan anak dari teman bundanya yang bahkan ia sendiri tidak tahu siapa laki laki yang akan menjadi calon suaminya itu.

Disisi lain Ayara juga mengerti, bahkan amat sangat mengerti jika orang tuanya menjodohkan ia semata-mata karena bundanya yang kini kesehatannya mulai memburuk menginginkan pendamping hidup terbaik untuk putrinya jika kelak mereka sudah tiada.

Ayara Story  ( HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang