Tiga

144 48 20
                                    

⚠️ Typo dimana mana 💔



   ~Ayara story~

"Diakan yang tadi di supermarket!" batin keduanya kompak.

Lama mereka berdua saling menatap Samapi akhirnya,

"Ra" panggil ayahnya sambil menepuk pundak putrinya.

"Eh, iya yah kenapa?." Jawabnya tersadar dari lamunannya.

"Kamu kenapa kok malah ngelamun sih?."

"Hm nggak kok yah Ara gak papa." Jawabnya sambil tersenyum canggung.

"Nah Ra gimana menurut kamu Daniel?." Kini Diana yang bersuara.

"Hah? Apanya yang gimana Tante?" jawabnya bingung sambil malu-malu.

"Jawab dong Ra, masa malu malu sih. Biasanya juga kamu malu maluin." Bundanya yang sedari tadi hanya diam memperhatikan dari atas kasur akhirnya bersuara. yang langsung di respon oleh gelak tawa dari semuanya kecuali Ara dan Daniel. Daniel yang dari tadi hanya duduk sambil memperhatikan Ayara calon istrinya,sedangkan Ara sudah menahan malu sampai-sampai wajahnya sudah merah.

"Oh ayolah Ayara kenapa elo jadi gini sih! Kemana Ayara yang bar-bar? Mana nih pipi panas lagi, merah gak yah pipi gue? Batinnya bertanya pada dirinya sendiri.

"Ayara mungkin malu pa" Diana berbicara pada suaminya. "Nah kalo menurut kamu Dan Ayara gimana heem?." Kali ini giliran Diana bertanya pada putranya.

Daniel yang merasa ditanya akhirnya menjawab.

"Ayara cantik ma" jawabnya secara refleks, dan baru tersadar saat ia telah mengucapkannya.

Semua orang yang mendengarnya sontak tertawa, lalu Ayara? Wajahnya semakin memerah saat Daniel mengatakan bahwa dirinya cantik.

"Lah? Kok gue jawab gitu sih? Nanti dia ke geeran gimana? Tolol emang nih otak gue. Tapi Ayara emang cantik sih." Batinnya dalam hati.

"Aish anak mama bisa aja deh  cantikan mana Ara sama mama?" Tanya mamanya menggoda Daniel yang hanya dijawab dengan cengiran oleh Daniel.

"Dih apaan sih ni cowo! Pake bilang gue cantik segala, tapi gue emang cantik sih. Batinnya.

"Gue kira tuh cowo bisu, kenapa waktu di supermarket dia cuma diem?." Lanjutnya masih dalam hati.

"Udah udah, sekarang kita ke intinya aja. Jadi kapan waktu yang tepat untuk melangsungkan acara pernikahan?."

Yang sontak membuat Ayara dan Daniel membulatkan matanya. Bagaimana tidak? Secara baru sekarang mereka bertemu dan kedua orangtuanya sudah membicarakan waktu pernikahan yang tepat?

"Oh no, langsung nikah gitu? Gak pake acara pdkt atau tungan dulu gitu? Batin Ayara.

"Hm semuanya, maaf tapi kenapa harus langsung nikah, emang gak ada acara tunangan dulu atau semacamnya dulu?." Tanyanya pada semua orang yang langsung diangguki oleh Ayara.

"Nggak Dan, kita berencana langsung akad aja itu permintaan bundanya Ayara" jawab diana pada putranya.

Refleks Ayara dan Daniel langsung menatap bunda Kirana yang sedang terbaring di kasur untuk meminta penjelasan.

Kirana yang merasa mendapatkan tatapan dari Ayara dan Daniel tersenyum, sambil tangannya bergerak menyuruh Ayara dan Daniel datang padanya.

"Ara Daniel, kalian kan udah pada dewasa. Ara juga sebentar lagi lulus kuliah kan?. jadi kenapa harus pake acara tunangan lagi Hm? Lebih cepat lebih baik nak." ucapnya pada Ara dan Daniel yang kini sudah berada dihadapannya.

Ayara Story  ( HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang