Dua belas

91 23 11
                                    

"Yaudah ayo naik,kamar kita diatas" ajaknya

"Kita?" Ucapnya refleks

"Kenapa?"

"Ehehe nggak ka. Ka Dan duluan aja aku mau liat-liat dulu"

"Hmm okey" ucap Daniel sembari menaiki anak tangga menuju lantai atas.

"Aduh gimana ini? Naik gak ya? Tapi nanti kalo? Arghhh bunda tolongin" rengeknya dalam hati.

Lama Ayara hanya diam dengan pikirannya yang entah sudah bertraveling kemana saja, Ayara akhirnya memutuskan untuk menyiapkan makan malam karena ini sudah waktunya makan malam. Daniel masih anteng diatas sana,entahlah mungkin saja ia sedang tidur pikir Ayara.

"Kak Dan" panggil Ayara.

" Turun sini, makan dulu udah aku siapin" lanjutnya.

"KA DAN" teriaknya lagi.

Geram karena belum juga menyahut akhirnya Ayara putuskan untuk pergi ke atas.

Tok tok tok

"Kak"

"Kak Dan" panggilnya dibalik pintu.

Tidak ada sahutan,Ayara akhirnya membuka pintu kamar itu perlahan-lahan dan tampaklah suaminya yang sedang tertidur siatas kasur saat Ayara memasuki kamar itu.

"Samperin gak ya?" Tanyanya pada diri sendiri.

Ayara mencoba mendekati Daniel yang tertidur pulas lantas berucap.

"Ka" panggilnya pelan dengan menepuk-nepuk pundak suaminya itu.

"Ka dan,bangun dulu yuk. Makan dulu" lanjutnya.

Perlahan Daniel mulai membuka matanya,lantas tersenyum.

"Makan dulu yu ka" ajaknya lagi.

"Aku ngantuk Ra" ucapnya sambil kembali terpejam.

"Iya,tapi makan dulu. Dari tadi kan belum makan"

"Nanti aja"

Kini Ayara menarik suaminya itu agar bangun. Namun bukannya Daniel bangun,tapi malah Ayara yang jatuh kedalam dekapan suaminya karena Daniel menarik tangan Ayara.

Sontak Ayara kaget karena berada di atas tubuh suaminya. Bahkan Ayara bisa merasakan dada bidang milik suaminya yang membuat hatinya semakin bergetar hebat.

"Bentar Ra. Aku cape seharian tadi berdiri,ngantuk juga" ucapnya.

"Ya-udah ti-dur la-gi aja,aku mau balik la-gi ke bawah" ucap Ayara gugup.

Bukannya melepaskan pelukan Ayara,Daniel malah semakin erat memeluk Ayara yang berada di dekapannya.

"K-ak"

"Hmm" masih dengan terpejam.

"Aku m-au ke-bawah"

"Bentar doang Ra,aku nyaman kayak gini"

Akhirnya karena tidak bisa berbuat apa-apa Ayara hanya diam didekapan suaminya itu,tentunya dengan hati yang sudah tidak bisa diajak kompromi.

***

Mereka sudah berada di meja makan saat ini. Ayara tidak tahu jika ia juga akan ikut tertidur saat berada didekapan suaminya tadi,yang jelas mereka berdua terbangun pukul 9 malam karena perut keroncongan.

Ayara mengambil se centong nasi lalu diletakkannya nasi itu pada piring Daniel.

"Lauknya mau sama apa?" Tanyanya

Ayara Story  ( HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang