ALFAREZA - 05

9 2 3
                                    

[GEREJA & MASJID]


"Habis ibadah ya?" Tanya Zahra

Lelaki itu malas menanggapi ucapan gadis itu dan memilih menganggukkan kepalanya.

"Di masjid?" Tanya Zahra

"Gue kristen!" Ucapnya

Zahra bungkam.

"Eza Kristen? Tapi Zahra islam! Kenapa gak samaan sama zahra?" Tanya Zahra dengan wajah polosnya

"Ya gue terlahir beragama kristen jadi ga bisa di nego" Dinginnya

•••🐣•••


"BUNDA!!" Teriak Zahra

"Apa sayang?" Tanya Jessica yaitu ibunda zahra

"KENAPA ZAHRA TERLAHIR ISLAM BUNDA?!" Tanya Zahra

"Ya itu takdir kamu" Ujar Jessica

"Tapi bunda! Kenapa Zahra gak samaan sama eza? Eza agamanya kristen" Ujar Zahra

"Itu berarti kamu dan Eza gak bisa bersatu" Ucap Jessica

"Kenapa?" Tanya Zahra dengan wajah polosnya

"Agama melarangnya!"

"Kamu boleh mencintainya tapi jangan ambil dia dari Tuhannya Zahra" Ujar Jessica

"Jika kamu memang mencintainya kamu harus ikhlaskan dia! Jangan ambil dia dari Tuhannya Zahra"

"Tapi Zahra cinta sama eza" Ucap Zahra

"Dan janganlah kamu nikahi wanita-wanita musyrik hingga mereka ber iman (masuk Islam). Sesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik, walaupun ia menarik hatimu. Dan janganlah kamu menikahkan wanita orangorang musyrik (dengan wanita-wanita mukmin) hingga mereka beriman. Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dari orang musyrik, meskipun ia menarik hatimu..." (QS: al-Baqarah:221)." Sambung Johan yaitu ayah Zahra.

"Ayah~~"

"Iih Masa bunda kristen tapi anaknya islam? Apa jangan-jangan aku anak pungut?" Ujar Zahra

"Heh! Sembarangan kamu! Kamu itu lahir di rahim bunda" Ujar Jessica

•••🐣•••


Hari ini Zahra nampak lesu dan tak bersemangat sama sekali karena ucapan bunda nya kemarin.

"Jadi ga bisa disatukan? Tuhan saya mencintainya~~tapi kenapa kami berbeda"

"Kamu boleh mencintainya tapi jangan ambil dia dari Tuhannya Zahra"

"Jika kamu memang mencintainya kamu harus ikhlaskan dia! Jangan ambil dia dari Tuhannya Zahra"

Ucapan ibundanya kemarin terus-terusan tengiang di telinganya.

Gadis itu menutup telinganya dengan kedua tangannya.

"Tapi apakah Zahra bisa ikhlas bunda?" Gumamnya

•••🐣•••


"Lesu banget lu ra?" Ujar Cherly

"Iya nih biasanya ceria" Sambung Lisa

"Sakit!"

"Ha sakit? Bagian mana yang sakit? Jantung? Tangan? Patah tulangkah? Atau apa?" Tanya kedua gadis itu secara bersamaan.

"Hati Rara sakit"

Kedua gadis itu langsung menyipitkan matanya.

"Di sakiti Eza lo?" Tanya Cherly

"Bukan Eza" Ujarnya

"Terus?" Tanya Cherly

"Kenyataan yang menyakiti Zahra" Ujarnya mendudukkan dirinya di kursi.

•••🐣•••


"Eh itu Eza sama siapa?" Bisik Cherly pada Lisa

"Gak tahu gue!" Balas Lisa

=>Alfareza Sevano

"Nanti ada waktu ga kak?"

"Knp?"

"E-eum m--mau~~~~"

"To the poin" Dingin Eza

"Mau jalan sama aku gak?" Ujar gadis itu menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Malu.

•••🐣•••


"Eza ada waktu gak hari ini? Mau jal~~" Ucapan gadis itu terpotong

"Gue sibuk!" Ujar eza berlalu pergi dari sana.

"Ah sibuk"

"Jalan sama gue aja gimana?" Tawar gio yang tiba-tiba datang entah dari mana.

"Eng~~~"

"Naik" Potong gio

•••🐣•••


"Cokelat? Atau Stroberi?" Tanya gio

"Cokelat" Seru Zahra

"Ok tunggu disini dulu! Gue mau bayar dulu" Ujar gio beranjak pergi

Gadis itu mengangguk.

Tiba-tiba netra gadis itu menangkap Seseorang yang familiar.

"Eza? Dia sama siapa?" Gumam zahra

"In~~" Ucapannya terhenti kala mengikuti arah pandangan Zahra

"Huh~~" Gio menghela nafasnya.

"Zahra~~" Panggil gio

Gadis itu menoleh. "E-eoh? Udah bayarnya?"

"Udah! Nih" Ujar gio menyodorkan es krim yang ia genggam.

"Lagi liatin siapa? Eza ya? Jangan negatif thinking! Mungkin dia temen nya" Ujar gio

"Temen? A--ah temen"

"T--tadi katanya sibuk~~tapi kok jalan sama cewek" Gumam zahra

"Dimakan! Nanti cair es krim nya" Ujar gio yang membuat Zahra mengangkat wajahnya

"E--eum makasi ya gio" Ujar zahra

•••🐣•••


"Makasi ya gio udah ajak Zahra jalan dan makasi juga udah di anterin sampe rumah" Ujar gadis itu tersenyum bahkan matanya ikut menyipit

"Sama-sama! Zahra boleh gue minta sesuatu sama lo~~~" tanya gio

"Apa?" Tanya Zahra

"Jangan dipikirin yang tadi!" Ujar gio

"O--oh" tak lama gadis itu menganggukkan kepalanya.

"Pesen gue satu Ra!"

"Jodoh itu ada di tangan tuhan, sedangkan tuhan lo sama tuhan dia aja beda. Jadi jangan berharap ya Ra! Gue takut akhirnya lo jatuh karena harapan tinggi lo buat bersatu dengan eza" Ujar gio

Gadis itu tertegun mendengar penuturan lelaki itu.

"Zahra usahain" Jawab gadis itu

"Ya udah! Gue pergi dulu ya Ra" Ujar gio

•••🐣•••


"Kalo gue pindah agama boleh gak?" Ujar Zahra

"Gak! Hanya demi gue lo ninggalin tuhan lo gitu? Gak Ra! Gue gak izinin lo!" Ujarnya

"Eza kemarin jalan sama siapa?" Tanya Zahra

"Nadya kenapa?"

"Enggak kok cuma tanya" Ucap Zahra

Tiba-tiba ada yang memanggil nama gadis itu.

"ZAHRA!!"

"Ha?!" Beo Zahra

Ia tidak menyangka bisa bertemu lelaki itu.

"El~~~"

Tbc.


Gimana part ini?
Jangan lupa teken 🌟

ALFAREZATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang