ALFAREZA - 07

14 2 3
                                    


[PERGI]


"Udah siap belum Ra?" Teriak Zeyan

"Bentar kakak!" Teriak Zahra

•••🐣•••


"Ayok! Bentar lagi kamu telat" Ujar Zeyan menggenggam tangan adiknya itu.

"Kan hari ini mau ke Jepang? Kenapa Rara harus sekolah sih" Kesal Zahra

"Jepang kamu jadi alasan untuk tidak berangkat sekolah?" Tanya Zeyan dengan tatapan tajamnya

"Ck iya iya"

"Masuk!" Ujar Zeyan membukakan pintu mobil untuk adiknya itu

•••🐣•••


[SMA HERA IMPIAN]


"Kak" Gadis itu merengek.

"Masuk! Nanti kakak jemput" Ujar zeyan

"Kakak gak peka banget si" Kesal Zahra

Zeyan terkekeh. "Pekanable kakak tuh! Cuman pura-pura"

"ZAHRA!! AYOK MASUK!!" Suara teriakan melengking itu berasal dari gadis bernama Cherly.

•••🐣•••


"E--eza"

Lelaki itu melepaskan penyatuan bibirnya pada gadis itu.

Gadis itu mencoba mengerjapkan matanya berkali-kali. Ia tak percaya apa yang dilakukan lelaki itu.

"Zahra!"

"ZAHRA!!"

Gadis itu berlari menuruni tangga dengan tergesa-gesa dan meninggalkan roftoop sekolah tersebut.

•••🐣•••


"Seganteng apa sih lo? Sampe berani-beraninya nyakitin sahabat gue?" Ujar Cherly

Eza diam.

"Lo apain Zahra tadi ha?!" Nada bicara Cherly naik 2 oktaf

"Dia salah paham!"

"Salah paham apanya ha?!"

•••🐣•••


GREP

Gadis itu langsung memeluk seseorang tanpa melihat siapa lelaki itu. Saat ini ia butuh pelukan untuk melampiaskan tangisannya itu.

"Ra? Kenapa hm?" Tanyanya

Gadis itu menggelengkan kepalanya disela-sela pelukannya itu. Idaman gadis itu terdengar jelas di telinga lelaki itu.

"Kenapa kamu nangis? Ada yang nyakitin kamu? Bilang sama gue! Siapa yang berani nyakitin cewek kesayangan gue"

"T--tadi~~~hiks~~tadi~~~rara liat~~~hiks"

"Liat apa? Hantu? Serem ya hantunya? Perlu gue tonjok tuh hantu karena udah bikin lo nangis?!" Ujarnya sembari mengelus seurai rambut gadis itu

"E---eza~~~hiks"

"Eza? Eza ngapain kamu? Nyakitin kamu? Sini cerita sama gue" Ujar Samuel melepaskan pelukan gadis itu.

•••🐣•••


"Udah jangan nangis, mungkin kamu salah paham" Ujar Samuel mencoba menenangkan gadis itu.

"Hiks~~tetap saja~~~"

"Ayo beli es krim! Ada rasa baru lho" Ujar Samuel

"Benarkah? Ayok" Gadis itu langsung melupakan segalanya dalam sekejap karena es krim.

Samuel tersenyum. ARGH gadis ini begitu menggemaskan.

"Masih sekolah lho?! Emangnya mau bolos?" Ujar Samuel

Gadis itu mengangguk. "Bolos sekali tidak apa-apa bukan" Ujarnya dengan tatapan polosnya.

•••🐣•••


"Eum~~~" Gadis itu sepertinya menikmati es krim yang saat ini ia makan. Terlihat dari ekspresi wajahnya.

"El ini rasa apa? Kok enak? Sebelumnya Rara belum pernah makan yang rasa ini" Ujar Zahra

"Rasa cinta"

"Iih El Zahra beneran nanya!" Kesal Zahra

"Rasa matcha Rara!" Ujar Samuel

"Ooh matcha, Rara suka rasa matcha" Ujarnya dengan tatapan polosnya.

"Benarkah? Perlu gue bawain nanti satu kardus nanti?" Ujar Samuel

Gadis itu mengangguk. "El mampu gitu?"

"Iih ngeremehin! Gue itu anak tunggal kaya raya apalagi bokap gue pembisnis terkenal" Ujar Samuel

"Rara percaya" Malasnya

•••🐣•••


"Makasih untuk hari ini ya El" Ujar Zahra

"Hm! Kalo mau jalan lagi sama gue telfon gue ok" Ujar Samuel

"Em tentang El suka sama rara~~~" Ucapannya terpotong

"Gue cuma bercanda!" Ujar Samuel

"Tapi pas El ngomong gitu El kaya serius" Ujar Zahra

"Gue bercanda Rara! Jangan difikirin ya! Udah sana masuk" Ujar samuel

Gadis itu mengangguk.

"Ya udah gue pergi dulu!"

•••🐣•••


[KAMAR]


"Biarlah gue yang pikirin ini semua"

"Gue cinta sama lo Ra!"

"Biarin gue mencintai Lo secara diam-diam!"

"Gue gak tau ini cinta atau obsesi? Gue gak tau" lelaki itu mengacak-acak rambutnya.

"Gue juga gak tahu ini rasa cinta atau rasa sayang gue terhadap lo? Yang pasti gue pengen ngemilikin lo Ra"

"Tapi kenapa Lo cintanya sama eza Ra?"

"Samuel! Ayo makan malam" seorang wanita paruh baya itu masuk kedalam kamar anaknya.

"El kenapa? Anak mama kenapa hm?"

•••🐣•••


"Boleh gue egois kali ini Ra? Gue cinta sama lo dan gue pengen Lo jadi milik gue!"

"Dan gue akan tebas semua orang yang ngehalangin gue buat dapetin lo" Ujar Samuel

•••🐣•••


"Kenapa bolos?" Tanya Zeyan dengan tatapan tajam nya.

"Maaf"

"Zahra"

"T--tadi rara diajak makan es krim sama el, maafin rara! rara janji gak akan ngulangi lagi" Ujar Zahra

"Janji"

"Janji!" Gadis itu mengaitkan jari kelingking nya dengan jari kelingking kakaknya itu.

"Ya udah siap-siap gih! Terus beres-beres kita berangkat" Ujar zeyan

Tbc.


Gimana part ini?
Jangan lupa teken 🌟

ALFAREZATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang