Heart Attack

475 89 32
                                    


🍋Lemonade🍋

"Butuh tumpangan?"

Jisoo mendongak ketika mendengar suara berat yang familiar ditelinganya dan dia mendesah keras mendapati wajah datar tanpa ekspresi milik Jung Jaehyun yang menganggu penglihatanya. Matanya menatap penuh selidik sepeda motor sport yang dikendarai pemuda itu.

"Teman-temanku meninggalkanya untukku, hanya saja posisinya sedikit jauh dari perkiraan." Jaehyun menggerutu menjawab tatapan menyelidik Jisoo, pasti teman-temanya sengaja mengerjainya.

Dia memang melakukan balapan malam seperti biasanya bersama teman-temannya tapi ayahnya yang sangat perhatian itu mengirimkan pengawal untuk menganggu kesenanganya.

Sialan.

Dan sekarang dia harus terjebak dengan gadis polkadot yang mempermainkanya. Gadis itu bukan hanya memanjakan matanya dan meningkatkan birahinya tapi juga sudah mengoyak harga dirinya.

Bagaimana tidak? Jisoo telah menghinanya dengan menolak membalas ciumanya, membuat otaknya konslet lewat selangkangan mulusnya dan sekarang dia dibuat mabuk bau lavender yang berasal dari tubuhnya.

Bukankah itu keterlaluan?

Jaehyun sebenarnya ingin segera pulang tanpa memperdulikan Jisoo hanya saja sejak dia meninggalkan gadis itu di pinggir jalan sampai dia berhasil menemukan motornya, di otaknya selalu terbayang celana dalam polkadot dan bra putih berenda milik gadis itu.

Ini benar-benar menganggu ketentraman hidup bebas seorang Jung Jaehyun.

"Mau ikut tidak?"

Jisoo menatap minat mahluk datar yang bergaya sok keren di atas motor besarnya, angin malam berhembus menerbangkan helaian rambut pendeknya, membuatnya sedikit berantakan. Gadis berparas cantik itu sukses menelan ludahnya sendiri. Si brengsek datar mesum itu terlihat seksi dengan rambut acak-acakan seperti itu.

"Hei, bukan saatnya mengaggumi ketampananku, ayo cepat pergi dari sini!"

Jisoo memutar matanya bosan, benar-benar perusak suasana. Dia menatap tak acuh pada pria yang masih betah bertengger di atas motornya.

Jaehyun berdecak sebelum turun dari motornya, berjalan menghampiri Jisoo dan tanpa aba-aba sudah menggedong gadis itu lalu meletakanya di jok belakang motornya, memasangkan helm yang harusnya dipakainya sendiri.

Pria bermata elang itu juga melepas jaketnya dan memakaikanya pada Jisoo membuat gadis itu sedikit bingung atas perlakuan seenaknya yang membuat wajahnya memanas.

"Aku tak mau bra berendamu terlihat orang lain itu cukup menganggu pemandangan," ucap Jaehyun malas, "juga kerja otak," lanjutnya dalam hati.

"Apa maksudmu bocah?"

Jaehyun memilih tak meladeni pertanyaan Jisoo, sesungguhnya kepalanya pusing dan hidungnya sangat sakit.

"Sial." Jaehyun mengusap darah yang merembes dari hidungnya, dia menengadah mencegah darah mengalir keluar.

"Kita kembali ke mobilku."

Mengangguk dan segera menjalankan motornya kembali ke tempat dimana mobil Jisoo terparkir, bahkan dia menurut saja saat gadis polkadot itu menyeret-nyeret tubuhnya dengan kaki pincangnya.

"Masuk!"

Jaehyun masuk ke dalam mobil dengan malas. Dia dapat melihat Jisoo sibuk merogoh sesuatu di bawah dashboard mobilnya, tangan satunya menekan tombol yang megakibatkankan atap mobil porsche putih itu terbuka. Dia gadis yang mempunyai selera bagus dalam memilih mobil, Jaehyun akui itu. Interior mobil juga terasa nyaman dan sedap dipandang, dia gadis cantik yang jago berkelahi juga memiliki selera tinggi. Dan sialnya itu kriteria wanita idamanya.

LemonadeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang