RELINA [END]

DUA

-Happy Reading-

Relina yang mendengar bingung "Sebenarnya rahasia apa yang dimaksud oleh Kakek?" tanya Relina dalam hati.

"Rahasia apa Kek?" tanya Relina pelan.

"Papamu sebenarnya orang terpandang, Papamu mempunyai banyak perkebunan dan perusahaan, tetapi ia menyembunyikannya karena ia tau bahwa Mamamu itu matre" ujar Kakek.

Relina yang mendengar benar-benar terkejut "Lalu dulu Papa menjual tanah untuk apa Kek? Dan kenapa Papa tak menceraikan Mama saja?" tanyaku.

Relina bingung, jika Papanya mempunyai perkebunan dan perusahaan kenapa beliau harus menjual kebun seluas itu?jika beliau tau kelakuan Mamanya lantas mengapa tak meninggalkannya?

"Papamu menjualnya agar Mamamu tak curiga nak, Papa mu tak meninggalkan Mamamu juga karena ia tak ingin kamu dan adikmu tidak mempunyai sosok figur seorang ibu?" jawab Kakek.

"Apa Kakek tidak tau? justru semua hal itulah yang membuatku tertekan" batin Relina kesal.

Relina masih pusing, ia benar-benar tak paham dengan akar masalah dari semua ini, penghianatan cinta karena harta?

"Lalu sekarang apa Kek?" tanya Relina yang sedikit lelah?

"Mamamu tak sebaik yang kamu kira Relina" ujar Kakek.

Relina semakin bingung, apakah Kakek hendak menjelek-jelekkan mamanya? atau memberi sebuah fakta yang tak pernah Relina ketahui?

"Maksud Kakek?" tanya Relina mencoba untuk tenang.

"Jika Kakek tak memergoki Mamamu yang hendak kesungai, mungkin sekarang kamu sudah tak didunia lagi Relina" ujar Kakek.

Nafas Relina tercekat "M-maksud kakek, Relina dulu mau dibuang?" tanyanya dengan suara terbata-bata.

"Iya nak, terbukti bukan? kau tak pernah diperlakukan dengan baik, dan adikmu selalu diistimewakan" ujar Kakek.

Relina masih diam, ia perlu banyak waktu untuk mencerna semua fakta yang datang kepadanya secara bertubi-tubi tanpa jeda.

Memang Mamanya itu selalu memperlakukan Relina dengan beda, Relina selalu dimarahi, jika Relina menginginkan sesuatu tak pernah dituruti, dan Relina selalu dituntut untuk menjadi yang terbaik, padahal setiap anak itu punya kemampuan dengan batasan masing-masing.

"Tak usah difikirin, yang penting kamu sudah tau faktanya Relina" ujar Kakek, Relina hanya mampu menganggukkan kepalanya saja.

"Kenapa semuanya menjadi seperti ini?" batin Relina.

"Tolong panggilkan Papamu Relina" suruh Kakek yang langsung dilaksanakan oleh Relina.

Relina pun berjalan keluar meninggalkan Kakek dikamar sendirian , Relina menghampiri Papa yang tengah mengobrol dengan kerabat keluarga.

"Papa" panggil Relina.

"Kenapa Relina?" tanya Papa sembari menghampiri Relina.

"Relina disuruh Kakek manggil Papa" jawab Relina.

Papa yang paham pun langsung memasuki kamar Kakek dengan diikuti Relina.

"Kenapa Ayah?" tanya Papa kepada Kakek.

"Ayah ingin kau menikah dengan anak sahabat Ayah" ujar Kakek.

Relina dan sang Papa tentunya kaget "Apa tidak terlalu cepat Ayah?" tanya Papa.

"Ayah hanya ingin yang terbaik untukmu dan Relina" ujar Kakek.

Sang Papa ingin sekali menolak permintaan Ayahnya karena ia yakin Relina masih shock dengan semuanya, terlebih lagi ditambah dengan ini, Sang Papa tak ingin kondisi psikis dan mental Relina terganggu akibat masalah ini.