play music:
breathe - lee hi-Happy Reading-
Langkah kakinya yang besar itu berlari dengan cepat menuruni tangga sampai akhirnya langkahnya itu terhenti karena suara seorang wanita yang memanggilnya."Jeffrey!" panggil Mama Jeffrey.
"Kamu mau kemana?" tanya Mama.
"Kerumah sakit ma"
"Ngapain?"
"Relina koma aku harus lihat kondisi Relina, aku pergi dulu ya Ma"
Jeffrey pun berlari keluar dan melajukan mobilnya meninggalkan rumah.
"Yang sabar ya, nanti juga lama-lama dia bakalan lupa" ucap Mama Jeffrey kepada seorang wanita yang tengah berdiri disampingnya.
"Iya Tante" jawab Wanita itu dengan senyum kecutnya.
🌻🌻🌻
Jeffrey berlari dilorong rumah sakit menuju ruang inap Relina, perasaannya campur aduk sekarang, ia benar-benar menyesal kenapa ia kemarin harus meninggalkan Relina? Seharusnya ia tidak meninggalkan Relina dan menerima sebuah kejadian konyol beberapa minggu lalu.Jeffrey melambatkan langkahnya saat melihat Mark yang tengah duduk didepan ruang ICU.
"Mark!" sapa Jeffrey.
Mark yang dipanggil pun menolehkan kepalanya menatap Jeffrey yang sangat panik.
"Relina didalam masuk aja" ujar Mark.
"Boleh?" tanya Jeffrey ragu yang hanya diangguki Mark.
"Ayah sama Bunda dimana?" tanya Jeffrey sebelum memasuki ruangan ICU.
"Pulang kasian Bunda kecapean" jawab Mark sembari berdiri dari duduknya.
"Lo masuk aja, gua mau kekantin rumah sakit beli kopi"
Mark pun melangkahkan kakinya menjauh meninggalkan Jeffrey yang hanya berdiri didepan ruang ICU.
Jeffrey mengambil nafas yang banyak dan menghembuskannya, begitu terus hingga akhirnya ia mulai tenang.
Jeffrey pun mulai berjalan memasuki ruang ICU yang remang karena lampu yang redup.
Jeffrey menarik kursi yang tergeletak di samping ranjang dan duduk di sana.
Tangannya terulur untuk mengusap tangan Relina yang dingin.
"Hey Relina!" sapa Jeffrey.
"Kamu kenapa tidur?"
"Pasti gara-gara aku ya?"
"Maaf ya Relina untuk yang kemarin-kemarin"
"Andai aja aku berfikir dua kali dan tidak mengambil keputusan begitu saja, mungkin sekarang kita masih bisa bersama"
Jeffrey menggenggam tangan Relina dan menciumnya beberapa kali.
"Aku sayang sama kamu Relina" ucapnya dengan air mata yang mulai mengalir deras.
Sementara diluar sana Mark hanya diam menatap Jeffrey dan Relina dari jendela kaca yang sedikit buram.
Entah mengapa hatinya merasakan sesak.
Mark memang tidak benar-benar pergi, ia bilang seperti itu agar Jeffrey tidak merasa terganggu dengan kehadirannya.
Meskipun hubungan Mark sedang tidak baik-baik saja dengan Relina bukan berarti itu akan mengurangi rasa sayangnya kepada adiknya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
RELINA [END]
Roman pour AdolescentsRelina Maheswari gadis cantik, yang mengira bahwa keluaraganya selalu baik-baik saja, tetapi nyatanya? Itu semua palsu, Keluarganya benar-benar sangat rumit, berawal dari pengkhianatan cinta hingga masalah harta beserta beberapa rahasia yang sulit d...