10. Mantan

1.5K 223 58
                                    

Karina pulang dengan berjalan kaki, ia berlari kecil karena tak biasanya Rio tak menjemput, dia sudah menunggu hampir sejam lama nya, dan yang di tunggu tak kunjung datang.

Deg

Karina mematung di pantry, menemukan Rio duduk tersenyum menatap nya, dengan plester luka di wajah.

"Oppa, apa yang terjadi dengan wajah mu?" Cemas Karina, ia berlahan mendekati Rio, menatap serius wajah pemuda itu tapi tak berani menyentuh nya.

"Tidak apa-apa, hanya terjadi sedikit kecelakaan tadi" jawab Rio.

"Ini di jahit kan oppa?" Tanya Karina penasaran.

"Iya" jawab Rio tersenyum untuk meyakinkan jika ia baik-baik saja.

"Oppa sudah makan?" Tanya Karina lagi, Rio menggeleng.

"Oppa tunggu di sini ya, biar aku yang memasak" ujar Karina, ia lalu ke kamar nya untuk mandi dan memasak makan malam untuk nya dan untuk Rio.

Sederhana, hanya mie ramen, sosis, kimchi dan nasi putih, mereka memakan nya di pantry berdua.

"Aku besok seperti nya libur, noona memberi ku cuti tiga hari" beritahu Rio.

"Kamu berangkat sendiri tidak apa-apa kan?" Tanya nya pada Karina.

"Tidak masalah, oppa istirahat saja dulu" balas Karina.

Keesokan hari nya, Rio sudah di pantry, membuat susu sambil memakan roti, ditemani Karina.

"Aku berangkat ya oppa" pamit gadis itu.

"Hati-hati di jalan" pesan Rio.

"Ya oppa"

Rio lalu memasuki kamar nya, berbaring terlentang karena tak ada kegiatan yang akan ia lakukan, mata nya berkedip, tapi pikiran nya melanglang buana, ia gelisah, mencoba miring ke kanan, tak sampai dua menit, ia kembali terlentang, lalu miring ke kiri.

"Huft" Rio menghela nafas bosan, ia lalu memasuki kamar mandi, untuk membersihkan diri dan berangkat ke tempat ia bekerja, Rio langsung ke kantor karena tahu jika sang boss pasti sudah berangkat karena ini sudah jam sepuluh pagi.

Di lobby kantor Im, seorang pria nampak tengah berbincang dengan Jenno.

"Maaf tuan, miss Yoona sedang sarapan di luar dengan miss Seo" jawab Jenno, security kantor itu mengangguk menyapa Rio yang baru saja memasuki pintu lobby.

"Maaf tuan, miss Yoona sedang sarapan di luar dengan miss Seo" jawab Jenno, security kantor itu mengangguk menyapa Rio yang baru saja memasuki pintu lobby

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tamu itu menoleh mengikuti tatapan Jenno, karena merasa tak kenal, Rio pun mengabaikan nya, tak menyapa.

"Siapa dia?" Tanya pria itu.

"Dia supir pribadi miss Yoona, tuan" jawab Jenno, tamu itu pun memutar tubuh nya, menatap Rio dari atas ke bawah dan sebalik nya, ia lalu mendekati Rio dan berdiri tepat di hadapan nya.

"Kamu supir pribadi Yoona?" Tanya pria itu, Rio terkejut, meski tak kenal, ia lalu berdiri dan membungkuk hormat.

"Ya, saya tuan, supir pribadi Yoona noona" jawab Rio.

Sret

Pria itu menarik kerah baju Rio dan mencengkeram nya geram.

"Kemana saja kamu kemarin sampai membuat Yoona nyaris celaka?" Hardik nya

Plak

Pria itu menampar pipi kiri Rio yang tak berani melawan.

"Kamu di bayar untuk melindungi dia" teriak nya lagi.

Plak

Ia kembali menampari wajah Rio, mengamuk karena mendengar Yoona nyaris menjadi korban amukan pendukung Jiyoung di pengadilan kemarin, Jenno hanya mematung tak berani membantu Rio karena tahu siapa pria itu.

"OPPA!" teriak Yoona yang baru datang bersama Seohyun, ia lalu berlari dan menarik paksa jas pria itu dari belakang, cengkeraman kerah baju Rio terlepas, mulut pemuda itu sedikit mengeluarkan darah, begitu juga dengan jahitan di pelipis nya, cairan merah itu merembes membasahi perban yang membungkus luka nya.


Yoona mendorong tubuh pria itu menjauh dari Rio, dan berdiri untuk melindungi supir pribadi nya.

"Dia harus di beri pelajaran karena lalai dalam menjagamu Yoona-ya, dia nyaris membuat mu celaka" marah pria itu sambil menunjuk ke arah Rio, Seo ikut marah menatap pria itu, ia lalu menarik lengan baju Rio menuju ke pantry.

"Dia di bayar untuk melindungi mu, bahkan memberikan nyawa nya demi kamu, bukan sebalik nya" pria itu masih marah tak jelas.

"Dan satu lagi anak muda" teriak nya pada Rio yang berjalan menuju pantry bersama Seo.

"Panggil dia miss, dia majikan mu, bukan noona mu" teriak nya memperingatkan.

"Hey, siapa kamu? Kamu tak berhak mengatur hidup ku atau pegawai ku" balas Yoona tajam.

"Rio adalah pegawai ku, dia bahkan mengorbankan diri nya untuk menyelamatkan ku waktu itu, luka di wajah nya sudah cukup jadi saksi nya, dan siapa kamu mengatur hidup ku? Terserah Rio mau mmanggilku apa, aku tak keberatan, kenapa kamu yang tak terima?"

"Dengar, kita sudah bukan sepasang kekasih lagi, hubungan kita sudah berakhir lama, jangan bertingkah seolah kamu masih berhak atas aku" ucap Yoona tajam.

"Dan Rio bekerja sebagai supir ku, bukan bodyguard ku, ia tak harus mengorbankan nyawa nya demi keselamatanku, camkan itu!" Lanjut Yoona sambil mendorong dada pria itu mundur, suasana lobby sangat panas, dan tegang, mereka menjadi pusat perhatian dari orang-orang yang berlalu lalang, tentu ini membuat pria itu malu setengah mati.

"Jenno, lain kali jangan ijin kan dia masuk, meski hanya di pintu lobby sekali pun" perintah Yoona.

"Siap miss" Jenno membungkuk hormat.

"Usir dia" Yoona kemudian berjalan meninggalkan pria tadi untuk menyusul Seo dan Rio yang berada di pantry, wajah nya nampak marah, entah karena kejadian tadi, atau karena Rio yang tetap berangkat bekerja, tak ada yang tahu, tapi baru kali ini, Yoona terlihat memarahi seseorang.



#TBC

MinefieldsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang