17. Bagaimana Rasanya?

1.6K 216 17
                                    

Tanpa sempat beristirahat lebih dahulu, sesampai di Seoul, Yoona langsung meminta pada Rio untuk mengantarnya ke showroom mobil, hampir dua jam memilih, Yoona menjatuhkan pilihan nya pada mobil Audi Q8 sport, seharga lebih dari dua milyar, karena memiliki sistem keamanan yang lengkap, air bag di semua sisi, dan sensor yang super sensitif, dimana ia akan memberi peringatan sekian detik sebelum terjadi benturan, serta di lengkapi kaca anti peluru, untuk yang terakhir adalah permintaan khusus dari Yoona.

"Paling lambat, lusa kami akan mengantar nya ke kantor anda miss"

"Baik, aku tunggu" Yoona kemudian menyelesaikan pembayaran nya.

"Kenapa memilih mobil besar?" Tanya Rio pada sang majikan saat mereka keluar dari showroom.

"Mobil sedan memang gesit, tapi itu saat di jalan raya, aku takut melihat mu kerepotan menghindari penjahat itu kemarin" alasan Yoona.

Rio dan Yoona pun melanjutkan perjalanan ke kantor, dan setiba nya di sana, pihak dari produsen mobil yang dipakai Yoona pun mengambil nya, untuk di perbaiki, tapi sebelum nya, Yoona meminta laporan kerusakan dan foto sebagai bukti

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rio dan Yoona pun melanjutkan perjalanan ke kantor, dan setiba nya di sana, pihak dari produsen mobil yang dipakai Yoona pun mengambil nya, untuk di perbaiki, tapi sebelum nya, Yoona meminta laporan kerusakan dan foto sebagai bukti.

Tiga hari ini, Yoona ke kantor bersama Rio dengan mengendarai motor, karena mobil baru belum tiba.

Breem . . . Breemm. . .

Rio melajukan motor nya dengan kecepatan sedang, dan itu membuat Yoona lumayan ketakutan, ia memeluk erat pinggang supir nya, sambil memejamkan kedua mata nya.

Setiba nya di kantor, Seo dan Joy merasa aneh melihat Yoona datang menaiki motor bersama Rio.

"Unnie, kemana mobil mu?" Selidik Seo

"Aku mengalami kejadian buruk di Daegu kemarin" jawab Yoona, ia menatap curiga ke sekeliling nya sebelum mengajak Seo dan Joy ke ruangan nya.

Seo dan Joy menganga tak percaya mendengar cerita dari Yoona yang nyaris tewas di kejar orang tak di kenal.

"Menurut unnie, mereka suruhan Kim Taeyeon seperti waktu itu bukan?" Tebak Seo.

"Bukan, seseorang tidak akan melakukan percobaan pembunuhan dua kali berturut-turut dalam waktu berdekatan Hyunie" balas Yoona.

"Tahun ini, kasus yang unnie tangani tak ada yang melibatkan orang biasa, apa mungkin salah satu diantara nya adalah musuh unnie?" Joy ikut menerka-nerka.

"Mungkin, tapi unnie juga tak yakin Joy" ujar Yoona.

"Lalu siapa unnie jika bukan salah satu dari mereka? Aku takut mereka akan datang lagi, unnie harus menyewa bodyguard" desak Joy, Yoona menatap gadis itu dengan serius, dan memikirkan kata-katanya.

"Unnie akan pikirkan itu, mungkin dengan memiliki bodyguard, akan membuat mereka mengurungkan niat nya, semoga saja" gumam Yoona.

"Mobil unnie kapan datang?" Tanya Seo lagi.

"Seperti nya lusa mereka akan mengantar ke kantor" jawab Yoona.

"Kenapa lama sekali?"

"Karena unnie meminta kaca anti peluru"

Sore nya Yoona hendak pulang, ia melihat Rio tengah menerima telpon dari seseorang, tapi Rio buru-buru menutup nya karena sang majikan datang.

"Tidak apa-apa, lanjutkan saja dulu" ujar Yoona memberi Rio waktu.

"Tidak noona, Karina hanya bertanya apa aku akan pulang malam ini atau tidak" jawab Rio.

"Seperti nya dia perhatian sekali pada mu" Yoona langsung terkesiap, menyadari ucapan nya yang seperti tengah di serang rasa cemburu.

Mereka pun akhir nya kembali pulang dengan mengendarai motor lagi, setiba di rumah Yoona, wanita itu memperhatikan Rio yang seperti nya kelelahan karena sejak dari Daegu, pemuda itu belum beristirahat.

"Kamu bisa menginap di sini jika terlalu lelah untuk pulang" tawar nya pada sang supir.

"Tidak noona, terima kasih" tolak Rio halus.

"Kamu takut membuat gadis itu khawatir jika tidak pulang lagi?" Dalam hati Yoona mengerang kesal, karena tingkah konyol nya yang seolah berharap Rio mau tetap tinggal.

"Baik noona, saya menginap" akhir nya Rio mengalah.

"Tidak apa-apa jika kamu ingin pulang" Yoona merasa Rio seperti terpaksa untuk mengiyakan tawaran nya.

"Besok saya harus bekerja, membawa motor mengantar noona, saya tidak ingin rasa lelah saya justru akan membahayakan kita nanti, karena kurang nya istirahat" alasan Rio, dalam hati Yoona tersenyum.

"Okey, ayo masuklah" ajak Yoona, Rio adalah pria pertama yang menginap di rumah nya

"Itu kamar mu" tunjuk Yoona pada kamar di dekat dapur.

"Kamu bisa mandi dan tidur di sana nanti, aku tunggu di meja makan" ujar Yoona

"Baik noona" Rio kemudian memasuki kamar nya, sambil menenteng tas ransel yang berisi baju waktu ia bawa ke Daegu.

Yoona duduk di meja makan dan menunggu Rio datang, dan pemuda itu pun dengan ragu duduk di seberang sang majikan.

Yoona duduk di meja makan dan menunggu Rio datang, dan pemuda itu pun dengan ragu duduk di seberang sang majikan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Baju rumahan yang Rio pakai membuat Yoona kian jatuh pada pesona sang pemuda, karena terlihat tak biasa.

"Kenapa duduk disana? Kemari lah" Yoona menunjuk tempat di samping kiri nya dengan anggukan kepala.

"Tapi. . ."

"Kita tidak sedang di jam kerja"

Akhir nya Rio berdiri dan duduk di bangku sebelah kiri Yoona.

"Sudah lama aku selalu makan sendiri di rumah" gumam Yoona bercerita, Rio menatap nya serius.

"Appa dan eomma adalah orang yang sibuk, dan aku anak tunggal, mereka jarang di rumah dan membiarkan aku hanya bersama para pembantu"

"Ku pikir, dengan memiliki teman kencan itu tidak akan membuatku kesepian, tapi sama saja, mereka hanya ingin di perhatikan, tapi acuh pada pasangan" Rio mengerutkan kening nya, mendengar sang majikan bercerita.

"Ah, apa yang ku bicarakan ini, ayo makan, jangan sungkan, habiskan ya" Yoona menyadari jika ia terlalu banyak bicara.

Melihat Rio yang makan dengan lahap, Yoona pun tersenyum senang, selera makan nya pun ikut naik, ia hendak mengambil nasi untuk kedua kali nya.

"Apa kamu mau aku tambahkan nasi di mangkuk mu?" Tawar Yoona, Rio pun langsung menyodorkan mangkuk nya.



#TBC

MinefieldsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang