5. Belanja Bersama

27K 949 16
                                    

"Ra." Ray mengejar langkah Clara memasuki rumah selepas keduanya pulang sekolah dilanjutkan kerja kelompok hingga sore.

"Apasih, pegang-pegang!" Clara mendelik menatap Ray yang tengah memegang lengannya.

"Dih, najis!" Ray segera menjauhkan tangannya dari lengan Clara.

"Buatin gue minum dulu sana, gue haus." Ray menghempaskan tubuhnya di sofa ketika sudah berada di dalam rumah.

"Males." Clara melengos dan berniat untuk langsung naik ke kamarnya.

"Balas budi dong lo, Ra. Udah syukur gue anter bolak-balik setiap ke sekolah, gak ada rasa terimakasih nya jadi orang," dumel Ray sambil mengaktifkan ponselnya.

"Dasar bawel, gue ganti baju dulu nanti baru buatin lo minum," ucap Clara mengalah.

"Buruan, ya! Ada yang mau gue omongin juga ke lo."

Clara hanya mendengus dan berlari kecil menaiki tangga.

Clara tidak terlalu memikirkan apa yang akan Ray obrolkan padanya, karena laki-laki itu sering kali membicarakan hal yang tidak serius pada Clara dan berujung membuatnya kesal saja.

Clara membuat es jeruk untuknya dan Ray selepas ia berganti pakaian. Clara sengaja memilih es jeruk karena mudah untuk dibuat, masalah Ray suka atau tidak bukan urusan Clara.

Yang terpenting kan Clara sudah membuatkan minum untuk Ray yang sekarang tengah memainkan musik di ponselnya yang cukup bising di telinga Clara.

Clara memilih duduk tepat disebrang sofa Ray setelah meletakkan dua gelas minuman diatas meja.

"Berisik, Ray!" Clara merebut ponsel Ray dan mematikan musik begitu saja.

"Usil banget sih lo, Ra. Pengen aja ganggu kesenangan gue," decak Ray sambil meminum minuman yang Clara buat tanpa protes.

"Tapi kesenangan lo ganggu kedamaian gue!" Clara juga meminum minumannya karena haus setelah seharian beraktivitas.

"Terserah dong!" Balas Ray nyolot lalu menatap Clara yang menghabiskan setengah minumannya, "Lo baru sembuh tapi udah langsung minum es!"

Clara memutar mata mendengar komentar julid Ray, "Gue udah sembuh total dan lagian kemarin gue cuma demam."

"Heh! Jangan ngegampangin demam ya lo! Inget kalo lo bentar lagi ujian harus jaga kesehatan!"

"Tadi katanya ada yang mau lo obrolin ke gue, apaan?" Clara mengalihkan topik pembicaraan karena tidak ingin berujung adu mulut dengan Ray.

"Kepo ya lo?" Ray menaik turunkan abisnya pada Clara dengan menyebalkan.

Clara mendengus kesal dan memutar matanya malas menanggapi Ray.

"Sabtu besok kan tanggal merah. Rencananya gue sama temen-temen gue mau ke Puncak."

"Besok kan masih hari Rabu," ucap Clara yang langsung membuat Ray emosi.

"Ya gue juga tau, Clara. Maksudnya sabtu minggu ini astaga, emang ya capek ngomong sama otak lemot kayak lo," maki Ray.

Clara tertawa keras karena merasa senang membuat Ray kesal. Memang hanya Ray yang bisa membuat emosi, Clara juga bisa.

Passionate Love (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang