Hai... dah berapa lama ya gak update? Semoga kalian masih setia nunggu cerita ini🙌🥰
***
"Bangun, Ra!"
Clara membuka matanya yang terasa berat saat wajahnya terasa di tepuk-tepuk pelan oleh tangan seseorang.
"Udah sampe, Ray?" Tanya Clara serak sambil mengucek kedua matanya.
"Udah, ayo keluar."
Clara melihat sekitar dan sadar jika mobil yang ditumpanginya bukan berada di rumah Alex tapi di kawasan mall yang dua hari lalu dikunjunginya bersama Alex.
"Pak, kok berhenti disini?" Tanya Clara pada supir pribadi Alex yang ditugaskan mengantarnya dan Ray ke sekolah.
"Den Ray yang minta kesini dulu, Non," jelas sang supir jujur.
"Ayo keluar, Ra." Ray kini sudah membuka pintu samping Clara lalu menariknya pelan untuk segera keluar mobil.
"Apaan sih, Ray!?" Clara menghempaskan tangan Ray di lengannya dengan kasar, "Kok kita malah ke mall sih bukannya pulang?!"
Ray memutar matanya sambil mendengus pelan, "Gue pengen kesini dulu mau refreshing."
"Tapi kenapa sama gue?"
"Ya emangnya kenapa? Sekali-kali gak papa lah. Lo aja bisa nemenin Om Al seharian kemarin-kemarin secara sukarela. Masa gue yang cuma minta di anter sebentar tapi lo udah keberatan?" Ray merangkul Clara untuk menuntunnya masuk ke dalam mall.
"Iya, iya! Tapi awas tangan lo!" Clara menghempaskan tangan Ray jauh-jauh darinya.
Andaikan Clara tidak ketiduran saat pulang sekolah mungkin ia tidak akan terjebak bersama Ray di mall.
"Ayo, jangan lelet." Ray menggenggam tangan Clara dan mengajaknya masuk ke dalam restoran yang berada di lantai satu.
"Lo mau makan apa?"
"Terserah, gue ngikut."
Ray mengangguk seolah-olah paham lalu memesankan menu yang sama untuk mereka.
"Lo udah izin belum ke Om Alex kalo kita pergi ke mall?" Tanya Clara sedikit khawatir saat teringat jika Alex kini sudah resmi menjadi kekasihnya.
"Udah, lo tenang aja." Ray menjawab santai sambil memakan nasi goreng yang baru sampai di meja mereka.
"Om Al kasih izin?" Tanya Clara sekali lagi untuk memastikan sambil mulai menyantap nasi goreng miliknya.
"Iya, bawel lo."
Clara mengangguk percaya walaupun dalam hatinya sedikit ragu karena Alex yang mudah memberikan izin.
"Lagian mumpung ada kesempatan buat kita pulang lebih awal kayak sekarang."
"Iya sih. Tumben aja kita bisa pulang kurang dari jam dua belas," sahut Clara menyetujui.
Setelah selesai makan Clara terpaksa menurut saat Ray memaksa agar menemaninya menonton bioskop.
Sebelum menonton mereka mampir di salah satu store pakaian. Ray memilih jaket dan Clara memilih kardigan agar setidaknya bisa menyamarkan seragam sekolah mereka.
"Waktu itu lo nonton film apa sama Om Al?" Tanya Ray saat mereka telah selesai membeli tiket dan menunggu studio terbuka.
"Gak tau lupa," jawab Clara yang memang berkata jujur karena saat itu ia dan Alex bukan fokus pada film tapi... ya begitulah.
"Dasar pikun!" Ray berdecak pelan seolah-olah kesal.
"Tumben lo baik hari ini," ujar Clara mengingat Ray mentraktir makan, tiket bioskop, dan juga kardigan yang ia pakai di bayarkan oleh lelaki yang duduk di sebrangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Passionate Love (End)
Romansa• 21+ DEWASA DAN VULGAR • Awalnya kehidupan Clara baik-baik saja. Secara finansial ataupun kasih sayang, Clara tidak pernah kekurangan. Namun saat Clara menginjak bangku terakhir SMA tiba-tiba kehidupannya berubah karena usaha orangtuanya bangkrut...