Caramu mendeskripsikan sebuah kalimat luka, Tidak akan pernah sama dengan kalimat bahagia.
Keduanya bertolak belakang karena mereka takkan pernah sama.
Kaligrafi
•••
"Dokter, bagaimana keadaan suami saya." Grafika yang tadinya berada di luar ruangan UKS menyelonong masuk setelah dirasa cukup lama Dokter Reza melakukan pemeriksaan pada Kaligrafi.
Reza yang baru saja menyimpan alat-alat medis yang tadi ia gunakan untuk memeriksa keadaan Kaligrafi seketika terlonjak kaget. Ia rasa Grafika seperti jelangkung, datang membawa petaka pergi meninggalkan banyak malapetaka. Sangat sempurna perbandingan yang ia pikirkan.
Kaligrafi diam, tidak merespon apa yang di ucapkan oleh Grafika tadi. Rasa nyeri itu masih terus berlangsung hingga ia tidak bisa menyembunyikan rasa sakitnya. Bahkan beberapa menit yang lalu ia meneteskan air mata karena rasa sakit itu.
"Jika berkenan ayo ikut saya, saya akan menjelaskannya." Reza tidak mengatakan apapun itu di depan Kaligrafi, ia takut Kaligrafi merasa tidak nyaman mendengar tentang kondisi dirinya.
"Gue keluar dulu, Grafi." pamit Grafika sebelum pergi.
Kaligrafi hanya mengangguk, menggigit bibirnya, menahan rasa sakit. kedua telapak tangannya juga berada di dadanya, menekan lebih erat agar rasa sakit yang ada di jantungnya sedikit hilang.
Reza terlebih dahulu melangkah berjalan keluar ruangan, disusul oleh Grafika yang masih terlihat jelas kebingungan akan maksud ucapan Dokter Reza.
Sejenak Reza terdiam di depan pintu UKS, Grafika juga beberapa saat diam, jauh di dalam pikirannya tersirat pikiran kekhawatiran pada sahabatnya.
"Grafika, Sepertinya kita harus melakukan pemeriksaan ulang di rumah sakit. Saya tidak dapat memastikan hasil pemeriksaan kali ini." Reza mengutarakan jujur ucapannya.
Grafika mengangkat sudut alisnya. "Maksudnya, Dok?"
"Saya merasa ada sesuatu yang salah pada kondisi Kaligrafi... Sepertinya ada hal yang harus benar-benar di periksa di rumah sakit." ujar Dokter Reza meyakinkan.
Grafika menggeleng lagi. "Saya tidak mengerti dengan maksud ucapan Dokter."
Dokter Reza mengangkat sudut bibirnya, membentuk senyuman, senyum yang memperlihatkan raut berbeda. "Saya rasa Kaligrafi bukan mengalami rasa sakit biasa pada jantungnya."
KAMU SEDANG MEMBACA
KALIGRAFI (COMINGSOON)
Teen Fiction[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA DAN JANGAN LUPA UNTUK VOTE DAN COMMENTNYA] "𝑫𝒂𝒓𝒊 𝒔𝒆𝒌𝒊𝒂𝒏 𝒃𝒂𝒏𝒚𝒂𝒌𝒏𝒚𝒂 𝒓𝒂𝒏𝒈𝒌𝒂𝒊𝒂𝒏 𝒌𝒂𝒕𝒂 𝒃𝒂𝒉𝒂𝒈𝒊𝒂, 𝒌𝒆𝒏𝒂𝒑𝒂 𝒔𝒂𝒚𝒂 𝒕𝒊𝒅𝒂𝒌 𝒑𝒆𝒓𝒏𝒂𝒉 𝒎𝒆𝒓𝒂𝒔𝒂𝒌𝒂𝒏𝒏𝒚𝒂?" ••• "Bunda, Aligra...