7

497 56 0
                                    

Jika Chenle bukan Kembarannya mungkin Ia tak akan mau melakukan hal seperti ini. Lebih baik Ia pergi ke Rooftop lalu mendengarkan musik sembari menikmati setiap hembusan angin.

*****

Mereka berdua pun sampai di sana, Chenle hendak berlari menghampiri Meja Jaemin, Renjun, Dan yang lainnya. Anehnya, Jisung menahan tangan Chenle. Dengan terpaksa Ia pun harus berjalan santai mengikuti langkah Jisung, Mereka berdua bergandengan tangan sekarang.

"Jangan terlalu dekat dengan Mereka."

"Apa urusanmu sih?!."

Mereka saling berbisik. Terlihat jelas sekali kewaspadaan Jisung terhadap Teman Teman Chenle, Lebih tepatnya Jisung waspada terhadap Renjun. Mungkinkah Jisung mengetahui sesuatu?.

"Nana! Injuniee!." Chenle memeluk Mereka berdua seperti tak ada hari esok, Benar benar erat.

"Lepaskan Aku! Kamu mau Aku mati ya?." Jaemin berusaha sekuat tenaga agar Chenle melepaskannya.

Chenle pun melepaskan pelukannya.

"Kau tidak memesan?." Tanya Renjun tanpa menoleh ke arah Chenle dan Jisung.

"Aku sudah kenyang."

"Kau habis makan dengan Jisung ya?." Mark mencoba mengode Chenle.

Chenle cepat menggeleng. Malas mendengarkan hal yang tak jelas, Jisung pun duduk di samping Jeno. Sementara Chenle duduk di tengah Renjun dan Jaemin.

"Ah iya, Jisung dan Chenle belum kenalan ya?." Ucap Haechan secara tiba tiba. Meski begitu Yang lainnya hanya mengangguk saja, Mengisyaratkan bahwa Mereka setuju dengan ucapan Haechan. Berarti Jisung dan Chenle harus berkenalan?.

"Aku Jisung."

"Chenle."

"Tidak usah Kau sebut juga Semua orang sudah tau Namamu, Chenle." Jeno tak sengaja mengucapkan hal itu sehingga membuat Chenle serta Jaemin menoleh ke Arahnya. Apa maksudnya?.

"A-Ah.. Tidak ada." Dengan cepat Jeno menjawab agar tidak terjadi kesalah pahaman, Jika Tidak mungkin Jisung akan memarahinya. Rahasianya akan terungkap.

"Namaku Haechan, Lee Haechan. Dan ini Mark dan Jeno." Ia mengenalkan kedua temannya itu kepasa Chenle, Renjun, Dan juga Jaemin.

"Salam Kenal ya."

Jisung mengambil menu Makanan dan Minuman, Ternyata Ia masih lapar. Mungkin karena Ia memberikan seluruh Makanannya pada Chenle?. Chenle yang melihat itu merasa bersalah, Jisung tak masih lapar pasti karena Dirinya.

"Kau kenapa?." Tanya Renjun kepada Chenle. Jisung yang mendengar itu menoleh ke arah Chenle, Takut terjadi apa apa. Jisung di sini terlihat sangat hati hati, Padahal di Sekolah tak ada Penyusup.

"Tak apa apa."

"Kau kenapa?." Kali ini Jisung yang bertanya. Chenle sedikit kesal, Padahal Ia sudah menjawabnya barusan.

"Karenamu bodoh!." Ia sudah tak tahan lagi membendung amarahnya.

"Aku? Memangnya Aku melakukan apa?." Dengan polosnya Jisung Menatap Chenle, Membuat sang Empu tak tahan dengan kebodohannya.

"Tak ada, Makanlah. Kau butuh gizi."

Jisung terdiam sejenak, Ia berfikir dan akhirnya menyadari jawaban dari Chenle. Jisung tak sebodoh itu, Ia tak bodoh melainkan tak peka.

"Kau memesan juga?." Jisung menawarkan.

"Tidak." Tolaknya cepat.

Jaemin mendengus nafasnya pasrah, Ia lalu meraih Kertas Menu yang ada di tangan Jisung, Masa bodo Ia akan marah atau tidak. Chenle yang melihat itu sontak terkejut, Jangan bilang jika Mereka semua belum Makan karena menunggunya?.

KEMBAR - CHENLE JISUNG ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang