Part 15

130K 8.6K 542
                                    

Happy Reading!

Almira merintih nikmat saat kaisar Ming dengan mahir memainkan lidahnya di bawah sana.

"Langsung ah langsung saja!" Rintih Almira tak kuasa menahan nikmat. Tubuhnya sudah bergetar tak karuan.

Sedang kaisar Ming tidak bergeming. Ia semakin semangat menusuk dan menjelajahi lubang kenikmatan itu dengan lidahnya.

Tubuh Almira kembali mengejang. Rasanya seluruh kehidupannya baru saja dihisap oleh sesuatu yang kuat tapi nikmat.

Kaisar Ming bangkit, membersihkan tetesan cairan di sekitar bibirnya lalu mulai memposisikan senjatanya kemudian mulai mendorong masuk.

"ahh biarkan aku istirahat duluu" Rintih Almira keras saat kaisar Ming mendorong masuk dan langsung bergerak cepat.

Sedang kaisar Ming tidak merespon dengan ucapan melainkan dengan gerakan yang lebih kencang.

'Karena aku cemburu.'

Kata-kata selir Na Young kembali bergema di telinganya. Rasanya ia menjadi begitu semangat malam ini. Dia tidak akan berhenti sebelum mendapatkan pelepasan yang hebat.

"Pelan-pelannn"Teriak Almira tubuhnya benar-benar akan remuk jika kaisar terus bergerak seperti ini.

Bukk

Kaisar Ming melotot saat kepalanya tiba-tiba saja dipukul dengan sangat keras.

"Selir Na Young!" tegur Kaisar Ming marah. Namun bukannya takut, Almira justru semakin menantang.

"Apa? Bukankah sudah kubilang untuk pelan-pelan."ucap Almira tak mau kalah.

Kaisar Ming menghela napas lalu  tersenyum licik kemudian berhenti bergerak membuat Almira sedikit kecewa. Tadi ia hampir saja sampai pada pelepasannya yang ke tiga.

"Apa?"Tanya kaisar Ming dengan wajah angkuh.

Almira mendengus lalu tersenyum manis. Lihat saja! Jika ia mengeluarkan jurus yang ia pelajari dari nenek moyangnya maka dipastikan kaisar Ming akan bertekuk lutut di kakinya.

Almira mulai memancing dengan menggerakkan pinggulnya hingga senjata kaisar Ming masuk lalu keluar. Almira tahu jika kaisar Ming akan tergoda.

Terlihat sekali, wajah merah kaisar menandakan kekalahannya. Tarikan napasnya yang berat membuat Almira terkekeh dan beberapa detik kemudian ia kembali menerima serangan dari kaisar Ming dan kali ini lebih dahsyat dari sebelumnya.

"Ahh"Desahan pertama kaisar Ming akhirnya keluar. Tubuh pria itu menegang dengan tangan yang mengepal diiringi dengan gerakan yang semakin membabi buta.

Setelah beberapa menit tubuh keduanya bergetar hebat dan ledakan kenikmatan terjadi hingga tempat tidur yang mereka tempati basah akibat pelepasan hebat kaisar Ming.

Kaisar Ming mengatur napas."kau__"Kaisar Ming kehabisan kata. Ini adalah pelepasan tercepat dan terhebat yang pernah terjadi sepanjang hidupnya.

Almira hanya tersenyum manis lalu mengisyaratkan agar kaisar berbaring di sampingnya.

"Apa aku menyakitinya?"Tanya kaisar Ming sambil menyentuh perut selirnya yang sudah membuncit.

Almira menggeleng lalu masuk ke pelukan kaisar Ming."Yang mulia."Panggilnya.

"Hm?"

"Apa yang mulia pernah berpikir kalau bayi-bayi yang dilahirkan para selir bukan anak anda?"Tanya Almira membuat kaisar Ming semakin merapatkan tubuh mereka lalu berbisik.

"Aku bahkan yakin jika setengah putri yang ada di istana Neptunos bukanlah darah dagingku." jawab kaisar Ming membuat Almira tersentak kaget.

"Apa?"

Kaisar Ming menghela napas lalu bangkit dari tempat tidur kemudian mengambil sebuah buku.

"Setelah membaca ini kau akan mengerti."Ucap kaisar Ming lalu berbaring setelah memberikan buku itu kepada selirnya.

Almira menerima buku itu lalu mulai membaca beberapa poin penting yang tertulis di sana.

'Selir yang gagal mengandung setelah tidur dengan kaisar akan langsung diasingkan dengan catatan kaisar menyetujui pengasingannya, namun jika kaisar memberinya kesempatan maka selir itu bisa tetap bertahan'

Almira diam, ia sudah sering menyaksikan kaisar menggauli para selirnya dan Almira yakin hanya beberapa selir yang bisa bertahan hingga pelepasan kaisar. Almira juga sangat yakin kalau kaisar tidak pernah menyentuh selir yang sama hingga dua kali.

Itu berarti ada kemungkinan para selir tidak hamil anak kaisar melainkan anak pria lain. Seperti selir Da Yang yang ia lihat di perpustakaan.

Almira mulai memahami situasinya. Ia juga bisa mengerti kenapa kaisar diam meskipun ia tahu. Akan menjadi perbincangan seandainya orang luar tahu jika selir kaisar tidur dengan pria selain kaisar. Dan akan sangat mencoreng nama kaisar jika para selir justru melahirkan anak pria lain.

Almira menutup buku itu lalu memandang wajah kaisar yang sudah terlelap. Jika dilihat-lihat, kaisar Ming ternyata sangat menyedihkan.

'Sepertinya aku harus mengosongkan istana para selir' batin Almira penuh tekad .

-Bersambung-

Anak Laki-Laki Untuk Kaisar MingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang