Happy Reading...
፝꒷꒦꒷፝
Waktu masih menunjukkan pukul 04.45 namun Alena sudah bangun sedari tadi.
"Kesambet apaan dah gua sampai bangun sepagi ini." Gumam Alena, kini Alena tengah menyiapkan seragam untuk dipakainya nanti.Setelah itu, ia bermain handphone sebentar untuk melihat apakah ada yang mengechat dia. Nyatanya zonk, tidak ada yang chat dia sama sekali.
"Nasib jomblo gini amat dah, pagi-pagi ga ada yang ngasih semangat" Ujar Alena dengan nada yang dibuat sesedih mungkin. Jika kalian pikir apakah Alena tidak menganggap Lio sebagai calon tunangannya, jawabannya adalah iya. Semenjak waktu itu dia terbangun di gudang, dia sudah tidak peduli lagi dengan Lio. Meskipun Lio dekat dengan cewek lain pun, dia tidak akan melarangnya.
Lalu Alena meletakkan hp nya di dekat tas nya. Setelah itu, dia pergi ke dapur dan sesampainya dia di sana ia belum melihat Bi Ayu. Makanan pun masih belum ada, namun tak lama kemudian Bi Ayu datang dengan tergopoh-gopoh.
"Ya ampun maaf loh non, bibi bangunnya kesiangan" Ucap Bi Ayu.
"Gapapa bi, tolong buatin Lena roti bakar aja ya bi. Soalnya Lena lagi pingin sarapan itu" Ucap Alena sambil tersenyum ke arah Bi Ayu.
"Yaudah non, bentar ya bibi buatin dulu" Ujar Bi Ayu pada Alena.
"Iya Bi." Bi Ayu yang mendengar jawaban dari Alena langsung membuatkan permintaan Alena. Sementara itu, Alena pergi ke kamarnya untuk berganti pakaian.
Kini Alena telah siap dengan atasan seragam yang sudah dipakainya dan tas yang tersampir dibahunya. Alena belum memakai rok seragamnya karena nanti ia akan berangkat ke sekolah menggunakan motor sehingga dia memakai celana training. Waktu juga sudah menunjukkan pukul 06.00. Alena bermain handphone sembari berjalan menuju meja makan.
Di sana roti bakar keinginannya sudah ada. Alena langsung duduk di salah satu kursi yang ada di meja makan dan menaruh tas nya di kursi yang ada di sampingnya.
Ia pun segera memakan makanannya dan setelah menghabiskan rotinya terbut, ia pergi untuk memakai sepatunya. Selesainya memakai sepatu, ia langsung pergi ke arah motornya yang sudah ada di halaman rumahnya.
Alena langsung menaiki motornya dan ketika ia akan melewati gerbang rumahnya, Alena menyapa Pak Udin yang sedang meminum kopinya. Setelah itu, Alena melajukan motornya dengan santai. Lagipula ini masih pagi jadi untuk apa ia terburu-buru sampai di sekolah.
Setelah 20 menit ia mengendarai motornya, sekarang ia sedang memarkirkan motornya. Baru saja Alena akan turun dari motornya, ia melihat Lio yang sedang membonceng Vanessa serta teman-teman Lio datang.
Mereka memarkirkan motor mereka di sebelah motor milik Alena. Alena segera pergi dari sana dan Sandy yang melihat Alena pergi segera turun dari motornya lalu menyusul Alena.
Ketika sampai di samping Alena, Sandy bertanya padanya "Lah lu mau kemana Len? Kelas kita kan di sebelah sana." Sandy menunjuk ke arah depan. Ia bingung melihat Alena yang ingin berbelok ke arah kanan.
"Gua mau ke toilet, mau ikut?""Ngapain pagi-pagi udah ke toilet" Tanya Sandy lagi.
Alena menunjuk training yang digunakannya. "Lu ga liat kalo gua masih pakai training? Ya gua mau ganti pakai rok lah."
Sandy yang mendengar ucapan Alena hanya menganggukkan kepalanya "Yaudah gua ke kelas dulu ya."
Sandy langsung pergi ke kelas dan Alena juga segera pergi ke toilet untuk mengganti trainingnya dengan rok sekolah. Setelahnya, Alena langsung pergi ke kelas.
"Len, akhirnya lu masuk juga." Teriak Selena yang melihat Alena memasuki kelas.
"Pagi-pagi udah berisik aja lu" Ujar Alena.
"Hehehe, gua kan kangen Len. Selama lu ga masuk gua kesepian." Jelas Selena dengan raut wajah sedih.
Sandy yang mendengar ucapan Selena segera menyahut, "Alay lu"
Selena langsung menatap Sandy dengan sinis. Sementara Sandy yang ditatap seperti itu hanya menghiraukan dia dan pergi ke luar kelas.
Alena dan Selena lanjut berbincang-bincang sambil menunggu bel berbunyi.
፝꒷꒦꒷፝
Beberapa menit yang lalu bel istirahat berbunyi. Sebelum pergi ke kantin, Alena menemani Selena ke toilet. Ketika mereka berada di depan pintu toilet, mereka mendengar suara dari arah gudang di dekat toilet tersebut.
"Eh suara apaan ya Len? Lu denger juga kan?" Tanya Selena.
"Ntah, samperin aja deh." Alena mengajak Selena menghampiri gudang. Ketika berada di depan pintu, mereka mendengar suara tangisan seorang perempuan berasal dari dalam gudang.
Selena langsung mengintip dari celah pintu yang sedikit terbuka. "Anjir si Vanessa tuh di dalam"
"Sama siapa?" Tanyanya pada Selena yang tetap mengintip ke dalam gudang.
"Geng nya si cabe Len." Setelah mengintip, Selena langsung berdiri di sebelah Alena.
"Tinggalin aja yuk" Ajak Selena. Disaat mereka baru berjalan beberapa langkah, mereka mendengar suara seperti tamparan dari dalam gudang.
Selena dan Alena saling berpandangan, lalu Alena mengajak Selena memasuki gudang. Mereka terkejut melihat Vanessa yang terduduk di bawah sambil memegang salah satu pipinya dengan tangisan yang masih terdengar.
Alena segera mengambil handphone nya dan berpura-pura merekam kejadian tersebut. "Minta maaf dan pergi dari sini, kalo engga video ini bakal gua kirim ke kepala sekolah biar kalian di keluarin dari sekolah ini" Ucap Alena.
Monica dan teman-temannya terkejut dan ketakutan melihat kedatangan Selena serta Alena. Mereka takut jika tindakan mereka dilaporkan ke kepala sekolah sehingga mereka bertiga terpaksa meminta maaf kepada Vanessa setelah itu mereka pergi dari sana.
Baru beberapa detik yang lalu Monica dan teman-temannya pergi, Lio datang dan langsung menghampiri Vanessa.
"Apa maksud kalian berdua ngelakuin ini ke Vanessa" Ujar Lio marah sambil memeluk Vanessa yang masih menangis.
Sementara Alena dan Selena bingung karena tiba-tiba mereka dituduh melakukan pembullyan ke Vanessa. "Bukan kita yang ngebully Vanessa, tapi geng si cabe yang ngelakuin ini. Kalo ga percaya tanya aja ke Vanessa langsung." Selena berkata sambil menunjuk Vanessa dengan dagunya.
Vanessa hanya menangis dipelukan Lio tanpa menjelaskan tentang apa yang terjadi. Alena langsung mengajak Selena pergi meninggalkan gudang tersebut. "Udahlah Sel, mending pergi ke kelas aja. Lagipula udah mau bel nih"
Mereka langsung pergi meninggalkan Lio dan Vanessa yang masih berada di dalam gudang. "Ga jadi ke kantin deh karena kejadian tadi" Ujar Selena sembari menghela nafas panjang.
"Yaudahlah gapapa, btw ntar pulang sekolah ikut ga?"
Selena yang ditanya seperti itu langsung menoleh pada Alena. "Mau kemana emang?" Tanya Selena balik.
"Mau ngecek cafe, udah lama juga ga pernah ke sana"
"Gua mau ikut." Selena berkata sambil memegang tangan Alena. Sementara Alena hanya menganggukkan kepalanya, lalu mereka sampai di kelas bertepatan dengan berbunyinya bel.
፝꒷꒦꒷፝
Akhir-akhir ini aku ga mood banget buat ngetik, padahal ide juga udah ada. Apalagi ga ada yang nyemangatin, makin males jadinya😕
14 Nov 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
REBORN FOR REVENGE
RandomAlena pikir setelah dia dibunuh oleh adik angkatnya dia akan pergi meninggalkan dunia ini. Nyatanya, dia malah terbangun di gudang rumahnya dengan luka yang belum mengering dari pelipisnya. Setelah Alena tau ternyata dia mengalami reinkarnasi, dia...