9. Rumah Lio

97 7 0
                                    

Happy Reading...

፝꒷꒦꒷፝

Di pagi hari yang cerah ini, Alena telah bersiap untuk pergi ke sekolah. Kini ia sedang menuruni anak tangga satu persatu menuju dapur. Di dapur terdapat kakek Alena yang sudah menunggunya untuk sarapan bersama-sama.

"Pagi kek, maaf ya nunggu Alena lama" Ujar Alena sembari duduk di kursi yang berada di sebelah kakeknya.

"Iya gapapa Len, sekarang kita sarapan dulu."

Mereka memakan makanannya dengan tenang. Alena selesai makan terlebih dahulu daripada sang kakek. Ia pun berpamitan untuk pergi ke sekolah.

"Kek, Alena berangkat ke sekolah dulu ya. Tapi Alena mau minta pak Ucup buat antar Alena ke sekolah, gapapa ya kek?" Tanyanya pada kakek.

"Iya minta aja pak Ucup buat antar kamu Len." Alena pun menyalami tangan sang kakek, lalu ia pergi keluar rumah untuk mencari pak Ucup.

Terlihat sosok pak Ucup yang sedang menyeruput kopinya. Alena pun menghampiri pak Ucup.

"Pagi pak Ucup, boleh minta tolong antarin Alena ke sekolah ga pak?"

"Pagi non, iya mari saya antar. Non Alena tunggu sini aja, biar saya ambil mobilnya dulu."

Tak lama kemudian, sebuah mobil terparkir rapi di depan Alena dengan sosok pak Ucup yang menyetir mobil tersebut. Alena pun menaiki mobil lalu mobil tersebut melaju menuju sekolah SMA Neo 5.

Kini mobil yang ditumpangi Alena telah sampai di SMA Neo 5. Alena pun turun dari mobil tersebut, "Makasih ya pak udah antarin Alena"

Alena pun memasuki gedung sekolahnya dan menuju ke kelasnya. Sesampainya di kelas, terlihat Sandy yang menduduki bangkunya sembari berbincang dengan Selena. Iya pun menghampiri mereka berdua.
"Kalian udah datang daritadi?" Tanya Alena pada mereka. Selena menjawab pertanyaan Alena dengan menganggukkan kepala seraya tersenyum.

Sementara itu, Sandy pindah duduk di depan Selena. Baru saja Alena duduk di kursinya, datanglah sosok Lio dengan kekasihnya dari arah pintu menuju dirinya.

"Ntar pulang sekolah sama gua" Ujar Lio yang berada di depan Alena.

"Buat apa?" Tanya Alena dengan wajah bingungnya.

"Disuruh bunda" Jawab Lio. Setelah selesai berbicara Lio hendak berbalik pergi, namun terhenti mendengar ucapan Selena.

"Duh Len pagi-pagi gini kok udah gatal aja sih, kok ga malu ya" Sindir Selena. Lio pun menatap Selena, namun yang ditatap hanya berkata "Apa lihat-lihat, gua tau gua lebih cantik daripada si ulat bulu itu."

"Siapa yang lu maksud ulat bulu" Kata Lio sembari menggebrak meja milik Selena. Sandy pun langsung mendorong Lio "Wihh santai dong, lagipula Selena ga ngatain siapa-siapa kok. Apa lu kesindir kalo pacar lu itu ulat bulu?"

Tanpa berkata apapun, Lio dan kekasihnya pergi meninggalkan kelas tersebut.

፝꒷꒦꒷፝

Bel pertanda pulang sekolah telah berbunyi beberapa menit yang lalu. Terlihat Alena beserta kedua temannya tengah berjalan di koridor.

"San gua nebeng lu ya" Ujar Selena seraya memegang tangan milik Sandy.

Sandy pun mengiyakan perkataan Selena, "kalo gitu lu tunggu aja di gerbang, gua mau ambil motor dulu"

Selena pun mengajak Alena untuk pergi ke arah gerbang. Sesampainya di sana, Selena bertanya kepada Alena "Lio mana Len, kok ga muncul-muncul tuh orang."

Alena pun hanya mengendikkan bahunya tanda bahwa ia pun tidak tahu. Tak berselang lama, orang yang mereka bicarakan muncul dengan motornya seraya membonceng kekasihnya. Selena yang melihat hal tersebut langsung berkata, "Lah gimana sih lu, katanya nyuruh Alena buat pulang sama lu. Terus ngapain lu malah bonceng tuh cewe."

Lio tak menggubris omongan Selena, ia pun menatap Alena. "Tunggu di sini, gua mau nganterin Vanessa dulu ntar gua bakal balik lagi buat jemput lu."

Setelah mengucapkan hal tersebut, Lio langsung pergi menuju rumah Vanessa. Alena hanya menatap kepergian mereka. Sementara itu, Sandy baru saja datang dengan mengendarai motornya.

"Lah bukannya lu mau pulang sama Lio ya Len, terus sekarang ada di mana orangnya" Ujar Sandy kepada Alena.

Bukan Alena yang menjawab pertanyaan Sandy melainkan Selena yang menjawabnya.

"Emang tai tuh si Lio. Dia nyuruh Alena buat nungguin dia nganterin tuh si ulat bulu"

Sandy yang mendengar jawaban dari Selena langsung menatap Alena, "Ya udah gua sama Selena bakal nemenin lu di sini Len"

Alena pun menggelengkan kepalanya seraya berujar "Ga usah San, mending kalian pulang sekarang."

Alena menyuruh Selena agar menaiki motor Sandy. Selena ingin menolaknya, namun Alena tetap menyuruh dia untuk segera pulang dengan Sandy.

"Ya udah kita pulang dulu. Ntar kalo tuh cowo ga datang buat jemput lu, langsung aja chat gua ntar biar gua jemput" Ujar Sandy.

"Iya Len, lu hati-hati ya di sini. Ntar kalo ada apa-apa, chat kita aja" Ujar Selena.

"Iyaa, kalian berdua hati-hati ya di jalan" Kata Alena pada Sandy dan Selena. Sandy pun langsung mengendarai motornya untuk mengantar Selena pulang. Kini tersisa Alena seorang diri, ia memilih untuk duduk di halte yang kebetulan sedang sepi.

Ketika Alena sedang memainkan handphone nya, terdengar seseorang yang memanggilnya.

"Lagi nunggu jemputan Len?" Tanya orang tersebut. Alena langsung melihat orang tersebut yang ternyata dia adalah Cakra.

"Iya Cak" Jawabnya seraya tersenyum pada Cakra.

"Mau gua anterin ga?" Tanya Cakra pada Alena. Namun Alena menggelengkan kepalanya, "Ga usah, bentar lagi juga datang kok"

"Ya udah kalo gitu gua duluan ya. Soalnya gua udah ditungguin sama teman-teman gua" Ucap Cakra.

Alena pun menganggukkan kepalanya. Setelah itu, Cakra pun meninggalkan tempat tersebut.

Tak berselang lama, orang yang Alena tunggu telah tiba. Tanpa banyak kata ia segera menaiki motor milik Lio. Setelah itu, Lio langsung mengendarai motornya.

Ketika dipertengahan jalan, Alena bertanya pada Lio. "Emang lu mau ajak gua kemana?"

Lio pun menjawab, "Ke rumah gua"

Tak lama kemudian mereka telah sampai di rumah Lio. Lalu, mereka pun memasuki rumah tersebut. Lio pun mencari bunda nya yang kemungkinan sedang berada di dapur. Sementara Alena memilih untuk duduk di ruang tamu.

Beberapa menit kemudian, datanglah bundanya Lio yang bernama Dewi dengan membawa minuman di tangannya. Alena yang melihat kedatangan Dewi langsung menyalami tangan si Dewi. Setelah itu, mereka duduk di sofa dan berbincang-bincang.

"Gimana sekolahnya Len" Tanya tante Dewi pada Alena.

"Alhamdulillah lancar tante" Jawab Alena seraya tersenyum.

"Oh iya bagus kalo gitu. Orang tua kamu udah balik apa belum Len" Tanyanya lagi pada Alena.

Alena pun menjawab, "Belum tan, gatau pulangnya kapan"

Tante Dewi yang mendengar jawaban dari Alena hanya menganggukkan kepalanya lalu berkata "Kalo kamu kesepian di rumah, sering main aja ke sini"

"Iya tante" Jawab Alena.

Setelah itu, percakapan mereka berlangsung hingga jam telah menunjukkan pukul 16.00 dan Alena izin untuk segera pulang.

፝꒷꒦꒷፝

12 April 2023

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 12, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

REBORN FOR REVENGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang