8. Jalan-jalan

123 11 0
                                    

Happy Reading...

፝꒷꒦꒷፝

Ketika Alena berjalan menuju ke dalam sekolahnya, terdengar suara Selena yang memanggilnya. Ia pun berbalik dan menatap Selena yang baru saja datang. Setelah Selena sampai di sampingnya, mereka pun lanjut berjalan menuju ke arah kelas mereka.

"Ciee barusan diantar siapa tuh." Goda Selena kepada Alena.

"Itu orang yang nanti ada janji sama gua" Jawab Alena.

"Ohh, cogan ya Len?" Tanya Selena.

"Hmm"

Mendengar jawaban Alena yang singkat seperti itu, Selena hanya menganggukkan kepalanya.

Kemudian Selena bercerita mengenai sosok Alvino. Alena sering sekali mendengarkan Selena bercerita tentang Alvino, sehingga dia pun terkadang bosan mendengarkannya. Alena hanya mengangguk-anggukkan kepalanya, menunjukkan responnya terhadap cerita Selena.

Sesampainya di kelas, salah satu teman sekelas mereka yang bernama Hendry berkata "Ekhem kayaknya ada yang habis berangkat sama ayang nih."

Hendry tertawa setelah mengatakan itu, namun Alena hanya memutar bola mata dengan malas sembari mendengus pelan mendengar perkataan dari Hendry. Dia dan Selena pun duduk di tempat mereka masing-masing. Mereka berdua berbincang-bincang mengenai hal-hal random sembari menunggu bel berbunyi.

Setelah sekian lama bel masuk berbunyi, namun sang guru tak menunjukkan sosoknya yang akan hadir di kelas tersebut. Di sisi lain, sang ketua kelas yang bernama Sasa berdiri lalu mengumumkan bahwa guru yang seharusnya mengajar saat itu tidak bisa hadir. Murid-murid pun bersorak senang. Ada yang bersiap-siap akan tidur, bermain game dan beberapa murid perempuan mulai berkumpul untuk bergosip.

Sementara Alena dan Selena, mereka tetap di posisi masing-masing. Selena membuka sosmednya dan Alena belajar mengenai materi yang belum ia pahami.

Sekitar setengah jam berlalu, Selena meminta Alena untuk mengantarkannya ke toilet. Mereka berdua pun bergegas ke sana. Ketika sampai di depan pintu toilet, mereka mendengar samar-samar suara beberapa orang yang sedang memaki sesuatu di dalam sana.

Alena dan Selena pun saling berpandangan lalu Alena mulai membuka pintu tersebut. Orang-orang yang berada di dalam toilet sedikit terkejut ketika mengetahui ada yang membuka pintu.

Mereka yang ada di dalam sana takut kalau seorang guru yang membuka pintu tersebut. Namun mengetahui bahwa Alena dan Selena lah yang membuka pintu, mereka pun menghiraukan mereka.

"Pagi-pagi begini udah cari masalah aja, ntar gua cepuin ke guru mampus lu" Ujar Selena sembari menggelengkan kepala. Alena dan Selena melihat siapa yang menjadi korban dari kelakuan Monica dan teman-temannya.

"Dia lagi, dia lagi" Kata Selena sambil menghela nafas dengan kasar.

"Mending kita pindah ke toilet sebelah aja lah Len, ntar kalo ikut campur malah kita yang disalahin sama si Lio." Selena menarik tangan Alena dan mengajaknya untuk pindah ke toilet yang ada di samping toilet yang mereka masuki barusan.

Memang terdapat toilet wanita yang saling berdampingan di sana, namun para siswi lebih sering menggunakan toilet sebelah kanan daripada yang sebelah kiri. Karena ada beberapa bilik toilet yang tidak ada lampunya pada toilet sebelah kiri.

Ketika berada di dalam toilet, Selena berkata pada Alena dengan wajah keheranan "Mereka emang gabut apa gimana sih, kerjaannya bully orang terus. Itu juga si Vanessa bisanya nangis mulu, sekali-kali lawan mereka ga bisa apa."
Alena sama sekali tak menanggapi celotehan Selena tersebut.

REBORN FOR REVENGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang