•01•

1.3K 190 73
                                    

jangan lupa vote and comment nya guys!
selamat membaca~

"Astaga! Danny! Kamu itu ya— ya Tuhan" marah Bu Irene pada Hyunsuk yang kini duduk santai diatas sofa ruang BK

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Astaga! Danny! Kamu itu ya— ya Tuhan"
marah Bu Irene pada Hyunsuk yang kini duduk santai diatas sofa ruang BK.

"Bisa-bisanya kamu berkelahi dengan gurumu sendiri hah?! dimana otakmu Danny!" teriaknya lagi.

Danny memutar matanya malas "guru itu hampir melecehkan Jian Bu! Apa ibu pikir saya akan diam saja!?" bentak Hyunsuk pada Bu Irene tanpa rasa takut.

Bu Irene melebarkan matanya kaget "yak! dimana sopan santunmu Danny! dan lagi pula Jian adalah laki-laki mana mungkin guru pria melecehkan siswa laki-laki Danny! sudah cukup tidak perlu membuat alasan lagi, saya akan mengundang orang tuamu besok!"

Brak!

Danny keluar dari ruang BK itu dengan wajah kesal dan marah, ia tidak peduli jika dirinya harus mendapatkan hukuman atau apapun itu, tapi Jihoon? Kenapa tidak ada yang percaya padanya jika Jihoon hampir dilecehkan oleh guru tidak berotak itu.

"Danny...kamu—

Grep!

"Sttt tidak perlu memperdulikan aku...aku baik-baik saja Jian" ucap Hyunsuk menenangkan Jihoon dengan memeluknya dan menepuk pelan kepala Jihoon.

Jihoon menggeleng "ini salahku…"

Hyunsuk menatap dalam mata bulat Jihoon "yang salah itu adalah guru brengsek itu ji...bukan kamu atau aku, harusnya tadi kupatahkan saja salah satu tangannya"

Jihoon menggeleng dan menepuk lengan Hyunsuk dengan cukup keras "yak!"

Hyunsuk tertawa "mau ku traktir es krim?" tawarnya sambil memperbaiki rambut Jihoon.

"Mau! mau es krim mint choco!"

Hyunsuk tersenyum gemas "permintaanmu terkabul manis"

"Aku tampan Danny!"

"Iya iya tampan dan manis"

Mereka berjalan menjauhi koridor sekolah sambil bercanda dan bergandengan tangan, hingga tidak menyadari dua pasang mata menatap mereka dari kejauhan dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Haris, menurut Lo... mereka sama kayak kita gak sih?"

"Kemungkinan besar iya sih...tapi—





























—tapi aku juga gak tau sih"

•••

"Nenek Jian pulang!"

Jihoon memasuki rumah sederhana itu dengan senyum cerah yang menghiasi bibirnya.

"Ey cucu manis nenek sudah pulang" seorang wanita yang usianya tak muda lagi namun tetap terlihat cantik itu mengelus lembut rambut cucu kesayangannya.

"Bagaimana harimu hmm? disekolah baik-baik saja?" tanya sang nenek.

"Hmm baik tentu saja. Nenek tidak perlu khawatir, kan ada Danny yang akan selalu menjaga Jian!" ucapnya semangat.

Sang nenek tertawa "iya benar, tapi bagaimana jika suatu hari nanti Danny akan menemukan wanitanya? Tidak mungkin kan kamu akan terus bergantung pada Danny. Lagipula kamu juga harus mencari wanita yang kamu sukai bukan?" ucap nenek tanpa mengalihkan pandangannya dari kegiatan merajutnya.

"Carilah wanita yang cantik, dan memiliki hati yang lembut. Karena cucuku ini sangat manis, jadi cari wanita yang memiliki wajah yang jauh lebih manis dari wajahmu hmm"

Jihoon diam, kemudian matanya berubah sendu "nek…"

"hmm?"








































"Bagaimana jika Jian tidak menyukai wanita?"

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

hai hai! Terimakasih untuk semua saran namanya❤️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

hai hai!
Terimakasih untuk semua saran namanya❤️

jangan lupa vote and comment nya!
see you~

U [Sukhoon]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang