•06•

941 142 27
                                    

jangan lupa vote and comment nya guys!
selamat membaca~

Saat ini Jihoon dan Hyunsuk tengah berada di tengah-tengah ruangan sidang yang ada disekolah mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Saat ini Jihoon dan Hyunsuk tengah berada di tengah-tengah ruangan sidang yang ada disekolah mereka.

Hari ini, keputusan tentang nasib mereka disekolah ini akan diputuskan. Mengingat berita tentang hubungan tabu mereka sudah tersebar luas di kota ini akan membuat citra sekolah buruk.

Jihoon dan Hyunsuk sudah pasrah pada keadaan. Mereka sudah tau.

"Semesta Jiandra Antara dan Danny Putra Langit setelah mengetahui kesalahan apa yang kalian lakukan ditambah lagi Danny yang menyerang siswa bernama Sam dengan sengaja. Setelah kami rapat dengan kepala sekolah, komite dan para guru di sekolah ini, keputusan yang sudah kami sepakati adalah...kalian berdua resmi dikeluarkan dari sekolah ini"

"..."

"..."

"Kenapa hanya kami yang dikeluarkan?" tanya Jihoon dengan suara yang kecil karena takut.

"Apa maksudmu nak Jian?" tanya salah satu guru yang ada diruangan itu.

Jihoon menatap mereka para guru dihadapannya dengan tatapan kosong dan putus asa "aku tidak bermaksud mengadukan...tapi aku juga memiliki teman yang memiliki hubungan dengan sesama jenis sepertiku..." ucap Jihoon.

"Siapa? siapa nama temanmu itu?"

"Arjuna dan Aska... kekasih mereka bernama Haris dan Jaevin"

Semua guru yang ada diruangan itu terkejut bukan main.

"Nak kamu tidak salah sebut, bukan?" tanya salah satu guru meyakinkan.

Hyunsuk menatap Jihoon dengan pandangan bingung, terasa asing saat mendengar nama-nama yang Jihoon sebut.

"Ji..."

"Mereka adalah empat siswa yang memilih mengakhiri hidup satu hari sebelum sidang dilakukan... mereka sudah meninggal nak... 5 tahun yang lalu"

Deg

Tidak mungkin kan?

Air mata Jihoon jatuh begitu saja.

"Seratus Jian! pokoknya kalian tenang aja deh, semuanya aman sama Ajun"

"Jian cepetan deh kamu cari pacar!"

"Tenang aja ji...aku sama Aska pasti akan selalu dukung kamu!"

Kenangannya bersama Junkyu dan Asahi seketika membuat dadanya terasa sesak.

Karena hanya mereka...hanya Junkyu dan Asahi yang mau berteman dengan Jihoon.

Dan lagi... Jihoon kehilangan orang yang ia sayangi. Lagi dan lagi, takdir menyakiti nya.

•••

"Mulai saat ini jangan pernah dekati anak saya! Paham kamu! besok saya akan mengirim Danny ke luar negeri, dan saya tidak ingin melihat wajahmu lagi dalam kehidupan anak saya! " bentak ayah Hyunsuk pada Jihoon.

"Ya...tuan" jawab Jihoon dengan pandangan kosong kearah lantai marmer rumah Hyunsuk.

Telinganya dapat mendengar Hyunsuk yang terus menggedor pintu yang sudah ditahan oleh sebuah lemari besar.

"JIAN!"

"KUMOHON JANGAN DENGARKAN PRIA GILA ITU JI!"

"JIAN!"

Jihoon bangkit dari duduknya, menatap pintu kamar Hyunsuk sesaat kemudian membungkukkan badannya pada ayah dan ibu Hyunsuk dengan sopan.

"Tolong... tolong jangan sakiti Danny tuan nyonya, hanya itu permintaan saya...dan saya berjanji tidak akan muncul lagi di kehidupan kalian"

Ibu Hyunsuk meneteskan air matanya dan memeluk Jihoon. Ia sangat menyayangi Jihoon. Namun, perbuatan yang kedua anak muda itu lakukan bukanlah hal baik yang harus didukung, begitu pikirnya.

"Saya pamit"

Jihoon pikir inilah akhirnya. Akhir dari segalanya.

.
.
.
.
.
.
.
.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
U [Sukhoon]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang