01. Si kampret!

4.3K 338 17
                                    

Berikan vot dan komen kalian gaess!!
Sudah? Makasi ya:)

- Happy reading -


Hari senin mungkin adalah hari paling menyebalkan bagi sebagian murid sekolahan, tapi itu tidak berlaku bagi gadis yang sekarang tengah berlari masuk menuju gerbang sekolah dengan semangat 45-nya yang membara.

Gadis itu adalah Rosé, gadis berparas cantik dan menawan jika orang berpapasan dengannya maka orang itu pasti akan berhenti sejenak untuk bisa memandang lebih lama wajah menawan ciptaan Tuhan itu.

"Pagi pak satpam!" sapa Rosé saat melewati pos satpam yang berada di samping gerbang.

"Pagi juga neng Rosé!" balas pak satpam dengan semangat juga.

Rosé terus berjalan dengan santai menuju lorong koridor kelasnya, ia melewati parkiran luas dan ramai siswa-siswi yang membawa kendaraan pribadi mereka.

"PAGI KU CERAH~~ MATAHARI BERSINAR! KU GENDONG TAS BIRUKU DI PUNDAK!"

"Anjay!"

Jika kalian mengira Rosé yang bernyanyi maka kalian salah besar. Nyanyian itu berasal dari sekumpulan murid laki-laki yang masih duduk diatas motornya.

"Hai cantik!" Teriak salah satu cowok digerombolan sana.

"Cewek yang pakek tas biru nengok sini dong," godaan lain dari teman cowok menyusul.

Rosé melirik sekitarnya hanya ia yang memakai tas biru cerah sisanya kebanyakan berwarna redup seperti hitam, abu-abu dan coklat. Berarti ucapan itu dilayangkan untuknya.

Rosé yang mulai risih hanya melirik sekilas mencoba untuk tidak mempedulikan godaan para setan jahanan dipagi hari. Rosé tetap berjalan pehun percaya diri melewati mereka.

"Sombong banget gak nengok, sok cantik lo!"

Mendengar ucapan tidak mengenakan itu Rosé refleks berhenti. Memandang sengit lelaki yang melontarkan kata-kata itu.

"Emang gue cantik! Masalah buat lo?! Nyinyir mulu lo setan!" Kata Rose kesal. Kekesalannya memuncak ketika retinanya menangkap orang yang paling dia benci di dunia ada didepan matanya.

"Huuu ... nge-gas tiati bensinnya abis entar," ledek Eunwoo dengan muka tengilnya.

"Lo duluan yang gue abisin," kesal Rose.

Eunwoo terkekeh, ia yang semulanya duduk anteng diatas motor kini beranjak berjalan mendekati Rose dengan gayanya yang menurut Rose sok-cool.

Eunwoo berdiri didepan Rose, tubuhnya yang tinggi menjulang itu mengalahkan tinggi badan Rose yang hanya sebatas dadanya.

Hal itu tidak membuat nyali Rose menciut sedikit pun, itu hanya perihal kecil menurutnya.

"Mau dong dihabisin, diranjang tapi," bisik Eunwoo sambil tersenyum miring.

Wajah Rose sudah memerah, bukan senang melainkan marah. Sangat marah. Ia merasa dilecehkan melalui kata-kata itu.

Tangannya terangkat hendak melayangkan tamparan diwajah mulus Eunwoo tapi dengan sigap laki-laki itu menahannya.

Eunwoo menggenggam pergelangan tangan Rose kemudian mengelus punggung tangan itu dengan gerakan pelan, "tangan lo ini gak pantes buat nampar pipi gue,"

Tangannya bergerak lagi membawa tangan Rose menangkup sebelah pipinya, "pantesnya dipakek buat ngelus kayak gini. Kan enak," lanjutnya.

Rose tidak bereaksi apa-apa dia hanya melihat kegiatan Eunwoo yang terus mengelus pipinya sendiri mengunakan tangan Rose. Bahkan cowok itu menutup matanya menikmati sapuan tangan halus Rose menerpa kulit pipinya.

My EnemyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang