!!!
Play this song,
Anda Perdana - Tentang Seseorang
Waktu part Bagas sama Nara nanti ya guys. Asli deh aku ngetik sambil dengerin itu feel nya dapet banget. Semoga kalian juga dapetin feel nya ya. Oke, lechugo0o!![ • s a m u d e r a p e r m a t a • ]
Bagas dan Nara sedang duduk dibangku yang ada dibawah pohon mangga.
Sekarang pukul 11. Tidak panas juga tidak mendung, sangat pas. Semilir angin menyapa permukaan kulit dua manusia yang sedang duduk disana. Daun kering yang putus dari tangkainya terbawa angin lalu jatuh ke tanah.
Hening. Hanya ada suara kicauan burung bersautan yang terbang kesana kemari, suara hembusan angin dan suara daun yang saling bergesekkan.
"Gue baru tau lo tinggal disini" Bagas membuka suara membuat Nara menoleh ke arahnya.
Nara mengeluarkan note yang ada disaku kemejanya dan mulai menulis sesuatu disana.
"Iya kamu baru tau, kan kita juga baru kenal"
Bagas mengangguk membaca tulisan di note itu.
"Udah lama tinggal disini?" Tanya Bagas dengan pandangan yang masih setia menatap Nara.
Nara tersenyum lalu mengangguk dan kemudian kembali menulis sesuatu di note nya.
"Aku udah dari kecil disini, aku juga ga tau siapa orang tua aku. Kata ibu Lily, dulu ada perempuan yang bawa aku ke sini tapi dia bukan ibu aku. Aku cuma punya kalung ini, ini kalung ibu aku katanya" Bagas membaca tulisan itu lalu melihat Nara yang sedang memegang kalung dengan liontin kunci.
Bagas ingat saat Nara menjatuhkan kalung itu di bus, Nara terlihat buru-buru saat itu. Bahkan saat Bagas menahan tangan Nara malah ditepis oleh gadis itu.
"Itu kalung yang waktu itu gue temuin kan?" Nara mengangguk.
"Terus kenapa waktu itu lo kaya takut sama gue?" Bagas beratanya dengan nada dsn raut wajah seakan mengajak berkelahi. Nara merasa tidak enak, dia mengusap tengkuk lehernya. Dia ingat kejadian itu.
"Ah, waktu itu aku memang takut sama kamu. Apalagi tatapan kamu, kaya mau nyulik aku."
"Wah ngadi-ngadi lo jadi orang. Gue sholeh, baik hati dan suka menolong gini ngga mungkin lah nyulik orang. Tapi kalo nyuri hati cewe mah gapapa" Nara tertawa mendengar ucapan Bagas. Bagi Nara itu seperti guyonan.
Bagas tersenyum melihat tawa gadis disebelahnya ini. Dia sangat menyukai tawa dan senyumnya, rasanya Bagas ingin selalu menghadirkan senyum dan tawa itu disana.
Nara kembali menuliskan sesuatu diatas note nya.
"Kamu lucu, aku suka"
"Wah ngga bisa ni ngga bisa. Lo mau nyulik hati gue ya?" Bagas memegang dadanya dengan kedua tangannya seolah sedang melindungi hatinya dari penculik. Nara kembali tertawa melihat tingkah Bagas, begitu juga dengan Bagas yang tertawa karena melihat tawa gadis di depannya.
Jauh disana sosok perempuan berdiri melihat interaksi keduanya. Tatapannya menghangat karena jarang sekali melihat Nara sangat lepas tertawa apalagi dengan orang yang baru dikenalnya.
Nara itu anak yang introvert, dia susah bergaul apalagi dengan keadaanya juga menjadi alasan dia membatasi diri. Jadi, Lily senang mengetahui bahwa Nara mempunyai teman disekolah. Awalnya Lily khawatir dengan sifat itu Nara akan sulit mendapatkan teman. Tapi melihat Nara sekarang yang mencoba untuk membuka diri terhadap orang lain Lily sangat senang dan bersyukur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Samudera Permata
Teen Fiction[ Follow dulu yuk sebelum baca ] ❝Hidup itu sederhana, Gas. Kita yang membuatnya sulit.❞ - Narasi Putri Permata. ❝Aku akan selalu mencoba untuk mengubah kemalangan menjadi kesempatan, Ra.❞ - Bagaskara Samudera Pratama. ©Copy Right By Liayace started...