Vote and comment guys
Happy Reading!●○●○●○●○
Kembali ke reality ....
Sekarang Ji-Eun dan Wooseok sedang mampir ke cafe dekat dorm sebentar untuk melepas penat. Mereka berdua berbincang dengan canda tawa yang mengiringi sebuah perbincangan yang garing.
Ji-Eun yang terus saja tertawa terbahak-bahak karena lawakan Wooseok, Wooseok yang melihat Ji-Eun tertawa lepas pun ikut senang sebab akhir-akhir ini kalian di sibukkan dengan jadwal yang padat.
Karena Seventeen sebentar akan comeback.
Entah pagi, siang ataupun malam, mereka hampir menghabiskan waktu di agensi untuk menghandle semua pekerjaannya.
Jujur saja, menjadi manager itu tidak mudah. Manager harus menghabiskan waktu untuk syuting dan lain-lain.
"Oh! Aku lupa, aku harus menemui ibuku dirumah jika tidak bisa-bisa semua album idolku dibakar" Ucap Ji-Eun buru-buru membereskan barang dan menghabiskan minuman yang dibeli tadi.
Hey, hanya album idol saja Wooseok bisa membelikan Ji-Eun album dari debut sampai sekarang, hah mungkin saja dia memang harus menjaga album itu karena album itu ia beli dengan uang hasil kerja kerasnya.
"Aduh kepalaku pusing" Bagaimana tidak pusing, Ji-Eun meminum ice caffe latte sangat cepat.
"Kamu ini, ckck" Wooseok hanya mengeleng-geleng kepalanya melihat kelakuan Ji-Eun.
Setelah mereka berdua keluar dari cafe, Ji-Eun langsung ingin rasanya berlari sekencang mungkin agar lebih cepat sampai di dorm tetapi Wooseok dengan sengaja memperlambat jalannya.
"Aish, oppa ayo cepatlah" Rengek Ji-Eun kepada Wooseok yang tetap sengaja memperlambat jalannya.
"Sudahlah, ibumu tidak akan mungkin merobek semua album itu lagipula memang semua koleksi albummu itu di sobek aku bisa membelikan yang baru untukmu" Ujar Wooseok dengan santainya.
"Aku tidak percaya, kamu pandai dalam hal berbohong" Sindir Ji-Eun.
'Ga percaya dong dia sama gue, padahal segudangnya bisa gue beli' Batin Wooseok.
"Kamu bilang ingin cepat kan?" Tanya Wooseok dan dia langsung mengendong Ji-Eun ala karung beras.
"AAA!!! Oppa turunkan aku!!" Ucap Ji-Eun memberontak di gendongan Wooseok karena itu sangat ✨memalukan✨
Tapi mau memberontak berbagai macam gaya pun itu tidak akan berhasil, jelas tenaga Wooseok lebih kuat dibandingnya.
Orang-orang sekitar melihat kejadian itu pun langsung memvideokan mereka sebab mereka benar-benar romantis dan banyak orang yang mengira bahwa mereka berkencan.
Sampai akhirnya Ji-Eun pasrah saja saat dirinya digendong ala karung beras, lagipula dirinya juga memikirkan nasib album idol-idol itu.
"Nah, sudah sampai!" Ujar Wooseok sambil menurunkan tubuh Ji-Eun dari gendongannya dengan hati-hati.
"Ya! Aku malu tau tadi dilihat banyak orang" Ucap Ji-Eun dengan pipi yang merah entah itu karena malu atau kesal dengan Wooseok.
"Hehe, ya maaf abisnya kamu lama sekali jalannya" Ucap Wooseok.
Ji-Eun mengabaikan perkataan Wooseok dan langsung masuk ke dalam kamarnya untuk bersiap.
"hhh, salah lagi" Gumam Wooseok sambil menggaruk lehernya yang tidak gatal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Manager • SEVENTEEN [TAMAT] ✔️
Fanfic[TAMAT] ◾ Cerita kehidupan menjadi manager Seventeen dan kisah cinta antar rekan kerja. "Aduh, kerja woi kerja! Dasar bulol" 💘 Highest rank 💘 #2 in Seventeenimagine [13/01/21] #2 in Seungcheol [25/03/21] #2 in Dk [09/04/21] #3 in Hoshi [26/04/21...