1. Kabar Buruk

202 23 3
                                    


I think I'm in love 01

1. Kabar Buruk
.
.
.
.

Hari ini masih seperti hari-hari sebelumnya, melakukan rutinitas seperti biasa. Berangkat ke kampus, mengerjakan tugas dan pulang kerumah, hanya itu yang kulakukan setiap hari.

Namaku Alana Liona Gantari tapi teman kampusku biasa manggil Liona, tapi kalo mereka lagi dalam keadaan setres dengan tugas mereka memanggilku Lion (Singa). Entah mengapa mereka memanggilku seperti itu, tapi yang jelas mereka sangat ramah dan baik kepadaku. Teman yang paling dekat dengan ku itu Naya dan Shana, mereka sudah seperti saudara untukku, disaat aku lagi terbeban dengan pikiran mereka pasti memelukku dan sebisa mereka menenangkan pikiranku. Tapi mereka sedikit aneh, tidak ada kata serius dalam kehidupan mereka.

Naya: Liona, kemarin kamu kemana aja sih? Padahal aku sama Shana mau ajak keluar, ada Caffee baru dideket rumahku

Liona: ahh, kemarin banyak tugas... Bukannya kalian tau kan? Jangan bilang kalian nggak ngerjain tugas kalian?

Shana: .......

Liona: ihh, kalian mah gitu... Ini kerja kelompok, kalian harusnya bisa kerjasama

Shana: Tenang dulu Lion

Liona: ihh nama aku Liona (sambil merengek sedikit)

Shana: tenang kok, semua tugas kita udah beres, bener nggak Naya?

Naya: Iyya dong, kan kami nggak mau liat Liona mikir sendiri, meskipun hanya Liona yang kami andalkan.

Liona: baguslah kalo gitu

(Hp Liona berdering)

Liona: Ohh? Ibu?

Naya: siapan Na?

Liona: Ibu nelpon... Halo bu... Eh? Jadi Ayah dimana?

(Shana dan Naya agak terkejut dan bingung)

Liona: iyya Liona kesitu sekarang, ibu jaga ayah

Shana: ada apa Na? Keknya serius

Liona: Ayah masuk rumah sakit.... Aku duluan yah

Naya: iya, hati-hati yah

Shana: jangan terburu-buru, hati-hati jangan panik

Liona: baiklah, dahhh

[RUMAH SAKIT]

Dengan kaki yang gemetran aku berlari menuju dalam rumah sakit, mungkin para perawat meneriaki ku karna berlarian dalam RS. Karna perkataan Ibu tadi membuatku panik dan tidak berpikir jerni, dari nada bicara ibu saja menandakan keadaan ayah yang lumayan parah.

Tak lama aku berlari mencari kamar ayah, akhirnya aku menemuka kamar ayah. Dengan tangan gemetar aku berusaha membuka pintu dan selalu berdoa dalam hati untuk keselamatan Ayahku. Saat membuka pintu, terlihat jelas sosok pria kuat yang selama ini aku sayang dan cintai terbaring lemas.

Aku masih tidak percaya apa yang aku liat tapi berusaha menenangkan diri, tapi saat melihat ibu yang dari tadi hanya menangis didekat ayah membuatku tidak bisa menahan air mata, mereka sosok malaikat untukku yang selalu menjaga dan menyayangi ku. Inginku memeluk dan menghapus air mata ibu yang penuh rasa sakit yang tependam.

Aku duduk didekat ayah dan memandanginya dengan pasrah, aku tau beliau sangat lelah dan butuh istirahat. Ayah tidak perna memperlakukan ku dengan kasar, begitu pun juga ibu. Ayah memang mempunyai usaha yang bisa dibilang cukup besar, tapi beliau tidak perna melupakan keluarganya dirumah.

I Think I'm in Love [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang