6

579 98 0
                                    

Halo semuanya!

Selamat sore!

Semoga pada sehat dan sekarang masih selasa aja, pengen buru-buru akhir pekan padahal bakal rebahan doang :"

HAPPY READING!

AWAS TYPO!

oOoOoOoOo

Jakarta, 2015...

Tahun berganti beberapa hari yang lalu, dan Kinanti masih terjebak dengan ujian akhir semesternya hingga seminggu ke depan. Eka sudah tiba di Jakarta sebelum tahun baru, dan mereka sudah sempat bertemu dan pergi bersama beberapa kali. Lalu rencananya, Rafi, Ricky, Feby, Fadil dan beberapa anak kelas lainnya akan berkumpul.

Setelah menonton film edge of tomorrow beberapa bulan lalu, Kinanti tidak pernah lagi bertemu dengan Fadil. Menghindar sebenarnya. Laki-laki itu beberapa kali mengajaknya menonton melalui pesan ke BBM tapi Kinanti menolak semuanya dengan seribu satu alasan.

Gimana gue bisa jalan bareng dia, kalo dia natap gue sekilas aja gue blushing? Gali kuburan sendiri namanya.

Bukan salah Fadil kalau dia sampai suka pada temannya itu. Hanya perasaan sendirinya saja yang gampang terbawa suasana. Bagaimana tidak, setelah mereka makan malam di food court, hujan masih rintik-rintik, tidak sederas sebelumnya, tapi bisa membuat mereka basah kuyup begitu sampai rumah. Fadil menyerahkan jas hujan miliknya pada Kinanti sementara dia hanya mengenakan hodie hitam yang tidak begitu tebal.

Bukan perkara berlebihan, karena sebagai laki-laki sudah sewajarnya Fadil menyerahkan jas hujan itu padanya. Tapi akal sehatnya menolak. Hatinya terus saja berdebar selama perjalanan pulang, hingga besoknya, dan besoknya lagi hanya karena mendapat pesan singkat dari laki-laki itu

Fadil Mahendra :
PING!
Besok Eka ngajakin Joging, ikut nggak lo? Gue Jemput

Kinanti merengut pada layar ponselnya yang menampilkan pesan dari Fadil beberapa menit yang lalu.

Fadil Mahendra :
Si anying, nge read doang?

Kinanti Sandyakala :

Nggak, besok ujian sore

Fadil Mahendra :
Sok sibuk mulu heran

Kinanti meletakkan ponselnya di meja setelah membaca pesan Fadil, tidak sampai semenit kemudian ponselnya kembali bergetar membuat Kinanti batal memejamkan mata.

"Ngapain lagi si anak kambing," gerutu Kinanti.

Gerutuannya berhenti saat melihat pesan teratas.

Bayu Fajar :
Syg, gimana td ujiannya?

Mampus!

Bisa-bisanya Kinanti melupakan keberadaan pacarnya itu. Mereka sudah berpacaran sebulan lamanya. Pertama kali mereka berkenalan tak lama setelah dia menonton bersama Fadil, dari Ika -teman SMPnya- yang menyebarkan pin BBM milik Kinanti ke seluruh kontak pertemanan Ika.

Kinanti sendiri yang minta Ika melakukannya, dengan dalih ingin menambah kenalan, padahal hanya butuh pengalihan hatinya yang berdebar karena Fadil. Akhirnya dia malah berpacaran dengan Bayu, setelah dua bulan lebih pendekatan. Itu pun juga karena dia tidak enak menolak laki-laki itu. Bagaimana pun Bayu sudah membantu pikirannya sedikit teralihkan dari Fadil.

Udah ngenes, jahat pula, Kinanti mengutuk dirinya sendiri.

Kinanti Sandyakala :
Lancar kok. Makasih udh tanyain. Kamu lg ngapain?

SELINDUNGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang