20

516 86 0
                                    

Halo semuanya!

Selamat malam!

Selamat berakhir pekan, semoga menyenangkan yaa

HAPPY READING!

AWAS TYPO!

oOoOoOoOo

Kinanti membuka matanya perlahan. Hal yang disadari pertama kali adalah langit-langit ruangan tersebut yang sama sekali berbeda dengan kamar tidurnya. Ruangan kamarnya bernuansa putih dan ruangan yang saat ini ditempati berwarna cokelat. Dia mengalihkan padangan ke samping dan terkejut bukan main saat menemukan Fadil di sana tengah memejamkan matanya, tampak masih larut dalam tidur.

"Anjir!"

Kinanti segera duduk ditempat tidur, nyaris saja memukul Fadil dengan bantal ketika kejadian kemarin terlintas di kepalanya.

"Saya terima nikah dan kawinnya Kinanti Sandyakala Putri..."

Suara Fadil tersebut terngiang di telinganya, seolah seseorang baru saja memutar rekaman itu untuk menyadarkan Kinanti.

Kinanti mengedarkan pandangannya, kemudian mendesah. Dia sudah berada di Lombok setelah kemarin malam berangkat, sesudah pesta pernikahannya dan Fadil. Bisa-bisanya dia mengalami disorientasi dan melupakan fakta penting bahwa dia sudah menikah.

Kinanti meregangkan tubuhnya sebelum turun dari ranjang, dan berjalan ke seberang ruangan, yang satu sisinya ditutupi oleh pintu kaca, dengan gorden putih, sehingga cahaya matahari masih bisa memasuki ruangan mereka. Dia menggeser pintu kaca tersebut dan terpukau dengan pemandangan di hadapannya.

Dari balkon kamarnya, Kinanti bisa melihat pantai senggigi yang tampak kebiruan di bawah sana. Beberapa parasol nampak terbuka di bibir pantai yang pasirnya terlihat berkilau itu. Tak jauh dari pantai, ada kolam renang resort, dengan ukuran yang cukup luas, dan lagi ada beberapa parasol di pinggir kolam renang. Baik di pantai maupun di kolam renang, parasol nya sudah terisi orang-orang, dan banyak anak anak berlarian di pinggir pantai

Puas dengan pemandangan dari balkonnya, Kinanti kembali masuk ke kamar, dan merapatkan gorden karena Fadil masih tidur, kali ini posisinya sudah tengkurap. Dia keluar kamar dan cukup puas dengan ruangan yang di pesan Fadil. Ada dapur mini, berikut sofa di ruang depan.

Tadi malam begitu menginjakkan kaki ke Villa ini, Kinanti memang tidak sempat melihat-lihat karena sudah sangat mengantuk dan kelelahan. Akhirnya, dia langsung menuju kamar dan sudah terlelap sebelum kepalanya menyentuh bantal.

Kinanti mengecek ponselnya yang biasa dia gunakan untuk bekerja, dan melihat sudah ada beberapa inputan. Sebelum berangkat kemarin, Kinanti memang mengajarkan Dennis cara mengaktifkan iklan dan membuat inputan ke sistem sementara dia pergi liburan dengan Fadil. Nanti, setelah kembali ke Bengkulu, dia akan kembali mengambil alih. Untuk sekarang dia hanya akan memantau, dan memastikan Dennis tidak salah saat melakukan input.

Baru saja Kinanti akan meletakkan ponselnya tersebut, benda itu langsung berbunyi. Ada panggilan dari nomor tidak dikenal. Karena ini adalah ponsel kerjanya, Kinanti langsung mengangkat panggilan itu, karena biasanya nomor tidak dikenal berasal dari kurir.

"Ya halo?"

"Halo Mbak, selamat siang. Saya Kamal kurir dari DnT, ini penerimanya, nggak bisa dihubungi. Gimana ya, kak? Mau di retur apa bagaimana?"

Kinanti memijat kepalanya. Ini salah satu kerugian jika ada transaksi bayar ditempat. Ada saja orang-orang yang sesudah memesan tiba-tiba berubah pikiran, jadi ketika barangnya sampai mereka menolak membayar. Barangnya akan kembali ke distributor, tapi Kinanti tetap harus membayar ongkir kepada ekspedisi.

SELINDUNGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang